icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Suami Tak Lagi Peduli

Bab 3 ATM Suamiku Hilang

Jumlah Kata:1158    |    Dirilis Pada: 07/12/2024

ri dokter!" Aku berseru tidak terima, tidak peduli hari mulai beranjak

wat jalan saja. Aku tidak mengerti mengapa Mas Yoga menjadi kepala batu sepe

lima kali. Aku lihat Zidan tidak mampu lagi meneteskan air mata. Menurut dokter ini adalah salah satu

unya tidak ditangani dengan baik. Namun Mas Yoga terus meninggikan ego, berkata jika Zidan tidak pe

s Yoga bersikukuh. Wajahnya merah padam. Aku menatapnya dengan tatapan tidak percaya, tidak parah dia

erangku balik. Urat pada perpotongan leherku pasti menonjol keluar karena aku tidak bisa

arah lain dengan pandangan tak terbaca. Aku masih menatap

Zidan diopname aku harus membayar pa

erucap dari bibir Mas Yoga. Mende

dua hari yang lalu. Kemana semua gaji itu?!" tanyaku berser

u. Mas Yoga malah memalingkan wajah

da lagi. Tapi seharusnya masih ada sedikit sisa tabunganku dan THR tahun lalu kan,

ng seraya membasahi bibir. Aku tetap diam. Nal

n. Tawa sumbangku kembali terdengar, semudah itukah Mas Yoaga mengatakannya? Apakah

nggung jawabmu sebagai kepala rumah tangga?"

berani membentaknya. Lepas dari tanggung jawab berarti siap melepas identitas sebagai seorang sua

amu-katamu itu tidak pantas diucapkan ol

lakuan Mas yang tidak panta

idor. Aku menangis bukan karena meratapi pernikahan kami. Namun karena Zidan tidak bisa ditangani sebelum biaya administrasi terpenuhi. Bah

*

a meminjam uang dari Ibu untuk membayar biaya perawatan Zidan di rumah sakit. Ibu terkejut bu

tidak bisa mencegahnya. Barangkali Ibu ingin melihat kondisi cucunya secara langsung. Se

utriku," p

langsung mendekap ibu lebih erat guna menyalurkan rasa rindu. Aku tersenyum

bayar biaya adm

mindahan Zidan ke ruang rawat. Maaf membu

n kepada Ibu. Sementara aku meminta Ibu duduk di kursi tunggu. Ia pasti merasa lelah karena jarak Yogya

i kursi kosong di sampingnya. Aku menurut

lian lenyap begitu saja. Katamu Yoga juga sering telat gajian. Kamu harus menyelidiki Y

hal seperti sekarang terjadi. Ibu sudah tahu kondisi pernikahanku yang tak ja

mendengar nase

kali. Sudah cukup lama aku ingin menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya

ari rumah sakit, aku pasti akan men

ruti nasehatnya. Tidak ada yang salah, aku hanya in

uang rawat oleh dua orang petugas. Ibu kuminta pulang ke

ndar tak jauh dari pintu tanpa menatap ke arahku. Ia juga tidak menyapa Ibu. Kami bungkam

ans yang dikenakannya. Aku memperhatikan tiap detail ekspresi wajahnya. Dia tampak terkejut saat m

sembari mengedipkan mata, jelas ada yang salah di sini. Aku tetap tidak berniat untuk membu

i meninggalkanku dengan mimik panik. Kedua alisku menyatu, merasa keheranan dengan apa yang baru saja terjadi. Rasa penasar

nyelidiki Mas Yoga cepat atau l

emprioritaskan kesembuhan pu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Alasan Suami Telat Gajian2 Bab 2 Anak Kita Sakit3 Bab 3 ATM Suamiku Hilang4 Bab 4 Menunggu Putraku Sendirian5 Bab 5 Memilih Pergi Daripada Menjaga Anak6 Bab 6 Siapa Pencurinya7 Bab 7 Harus Percaya Kepada Siapa8 Bab 8 Uang Lima Juta9 Bab 9 Tidak Bisa Mengelak Lagi10 Bab 10 Kebohongan Suamiku (Part 1)11 Bab 11 Kebohongan Suamiku (Part 2)12 Bab 12 Berpisah adalah Jalan Terbaik13 Bab 13 Musibah yang Tak Disangka14 Bab 14 Aku Memaafkanmu, Mas15 Bab 15 Cemburu Buta16 Bab 16 Jangan Beritahu Keluargaku17 Bab 17 Ingin Bekerja Lagi18 Bab 18 Diremehkan Suami19 Bab 19 Panggilan Kerja20 Bab 20 Pertemuan Tak Terduga21 Bab 21 Berita Mengejutkan (Part 1)22 Bab 22 Berita Mengejutkan (Part 2)23 Bab 23 Sang Direktur24 Bab 24 Impian Jadi Kenyataan25 Bab 25 Pesan Misterius26 Bab 26 Jaminan Utang Suami27 Bab 27 Membungkam Benalu28 Bab 28 Hari Pertama Bekerja29 Bab 29 Ada Apa dengan Zidan30 Bab 30 Tidak Ada Simpati31 Bab 31 Mesra Jika Ada Maunya32 Bab 32 Kedatangan Bos Besar33 Bab 33 Menyelamatkan Gadis Kecil34 Bab 34 Perpisahan dengan Suamiku35 Bab 35 Atasan yang Dingin36 Bab 36 Lima Ratus Ribu Sebulan37 Bab 37 Hadiah dari Maura38 Bab 38 Harus Berpisah39 Bab 39 Tidak Sanggup Lagi40 Bab 40 Malu Setengah Mati41 Bab 41 Pertanyaan yang Menohok42 Bab 42 Tidak Pernah Akur43 Bab 43 Mengadu kepada Ayah44 Bab 44 Tantangan untuk Suamiku45 Bab 45 Suami Cerdas, Aku Lebih Cerdas46 Bab 46 Selalu Merepotkan Atasan47 Bab 47 Sang Pemilik Perusahaan48 Bab 48 Jujur atau Dusta49 Bab 49 Pendusta yang Berhasil Didustai50 Bab 50 Memfitnah Istri Sendiri51 Bab 51 Ambil saja Suamiku, Lengkap dengan Utangnya52 Bab 52 Makanan Manis untuk Orang Stres53 Bab 53 Permintaan Maura54 Bab 54 Bukan Wanita Lemah55 Bab 55 Pemberian Tak Terduga56 Bab 56 Saling Membutuhkan (Ibu dan Anak)57 Bab 57 Dewa Penolongku58 Bab 58 Milik Mantan Suami59 Bab 59 Tidak Boleh Jatuh Cinta60 Bab 60 Aku Bersedia Melakukan Apapun Untukmu61 Bab 61 Yang Lalu, Biarlah Berlalu62 Bab 62 Dua Pria63 Bab 63 Pengagum Rahasia64 Bab 64 Menghindar Dari Patah Hati65 Bab 65 Aku Siap Mendengarkan Keluh Kesahmu66 Bab 66 Terjerat Pinjaman Online67 Bab 67 Lempar Batu Sembunyi Tangan68 Bab 68 Merawat Seperti Ibu69 Bab 69 Aku Mencintaimu, Arista70 Bab 70 Perhatikan Aku Mulai Sekarang71 Bab 71 Pesona Wanita72 Bab 72 Aku adalah Priamu