icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Suami Tak Lagi Peduli

Bab 8 Uang Lima Juta

Jumlah Kata:1040    |    Dirilis Pada: 07/12/2024

dan gawainya di ruang tamu. Sesekali kudengar dia berdecap seperti kesal

dam kemarahan karena aku tidak berhasil membuat Mas Yoga mengakui per

an Ibu. Kuambil satu bantal yang tersisa lalu kutepuk perlahan supaya terasa lebih nyaman. Setelah merebahkan diri, aku menghadap ke dinding seraya

tu, tapi tetap saja aku tidak dapat terlelap. Yang kubutuhkan saat ini adalah udara segar dan din

makai alas kaki supaya bisa bersentuhan langsung dengan ubin. Berharap rasa ding

ulihat pertama kali adalah ruang tamu. Selama Ibu masih menginap disini, ruang tamu selalu dipergunakan Mas Yoga sebagai tempatnya t

seluruh sudut ruangan. Mas Yoga memang tidak ada. Pencarianku terhen

di teras depan sambil memegang ponsel. Dari gerakan bibirnya, sudah jelas dia sedang ber

pun menempelkan daun telingaku di kaca jendela. Aku yakin bi

g lima juta. Kamu bisa pilih sendiri laptop mana y

kali, bahkan ia tidak mau mencicil hutang kepada Ibu. Lalu mengapa dia berani menjanjikan uang lima juta kepada Dia

ng. Tidak, kali ini aku tidak boleh tinggal diam.

pintu. Kulihat bibirnya memucat. Ekspresinya sama

tutur Mas Yoga menutup obrolannya dengan sang adik. Tangannya

hat Mas Yoga kikuk menghadapiku sehingga

masuk, Mas, ada yang ingin

as Yoga mengikutiku dari belakang. Aku menunggunya mengunci pin

Dan kenapa Mas menerima telponnya di teras buka

r, pertanda ia tidak su

alam hari, makanya dia menelponku. Dan aku keluar s

untuk Dian. Buat apa Mas? Kita sendiri serba kekurang

ang sambil melayangkan

elikannya? Jangan pernah melarangku untuk menolong adikku sendiri. Kepentingan Dian jauh lebih mendesak

a. Bahkan tidak ada rasa sungkan sama sekali. Yang dipikirkan Mas Yoga hanyalah adiknya, keluarganya sen

na? Kemarin saja Mas cuci tangan terhadap

urusanku, kamu tidak usah ikut campur. Lagipu

u tidak boleh gentar padanya lagi. Bila aku teru

ok pagi Mas izin setengah hari. Urus ATM Mas yang hilang ke kanto

tuh telinganya sendiri dengan tangan kanan sambil membasahi bib

eselip di buku agenda yang aku simpan di meja kanto

as? Biar aku yang me

kamu menyimpannya karena A

hi karena meraguka

a kenapa

kali jadi keblokir," tutur Ma

lalu sekarang terblo

gedikkan bahu. Rupanya dia masih menganggapku wa

ayai perkataannya. Aku harus bersikap cerd

ung ke bank saja, tidak

engurus Zidan? Dia pasti rewel," cegah Mas Yoga. Dia mengg

olong Ibu untuk menjaga Zidan sampai urusan kita

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Alasan Suami Telat Gajian2 Bab 2 Anak Kita Sakit3 Bab 3 ATM Suamiku Hilang4 Bab 4 Menunggu Putraku Sendirian5 Bab 5 Memilih Pergi Daripada Menjaga Anak6 Bab 6 Siapa Pencurinya7 Bab 7 Harus Percaya Kepada Siapa8 Bab 8 Uang Lima Juta9 Bab 9 Tidak Bisa Mengelak Lagi10 Bab 10 Kebohongan Suamiku (Part 1)11 Bab 11 Kebohongan Suamiku (Part 2)12 Bab 12 Berpisah adalah Jalan Terbaik13 Bab 13 Musibah yang Tak Disangka14 Bab 14 Aku Memaafkanmu, Mas15 Bab 15 Cemburu Buta16 Bab 16 Jangan Beritahu Keluargaku17 Bab 17 Ingin Bekerja Lagi18 Bab 18 Diremehkan Suami19 Bab 19 Panggilan Kerja20 Bab 20 Pertemuan Tak Terduga21 Bab 21 Berita Mengejutkan (Part 1)22 Bab 22 Berita Mengejutkan (Part 2)23 Bab 23 Sang Direktur24 Bab 24 Impian Jadi Kenyataan25 Bab 25 Pesan Misterius26 Bab 26 Jaminan Utang Suami27 Bab 27 Membungkam Benalu28 Bab 28 Hari Pertama Bekerja29 Bab 29 Ada Apa dengan Zidan30 Bab 30 Tidak Ada Simpati31 Bab 31 Mesra Jika Ada Maunya32 Bab 32 Kedatangan Bos Besar33 Bab 33 Menyelamatkan Gadis Kecil34 Bab 34 Perpisahan dengan Suamiku35 Bab 35 Atasan yang Dingin36 Bab 36 Lima Ratus Ribu Sebulan37 Bab 37 Hadiah dari Maura38 Bab 38 Harus Berpisah39 Bab 39 Tidak Sanggup Lagi40 Bab 40 Malu Setengah Mati41 Bab 41 Pertanyaan yang Menohok42 Bab 42 Tidak Pernah Akur43 Bab 43 Mengadu kepada Ayah44 Bab 44 Tantangan untuk Suamiku45 Bab 45 Suami Cerdas, Aku Lebih Cerdas46 Bab 46 Selalu Merepotkan Atasan47 Bab 47 Sang Pemilik Perusahaan48 Bab 48 Jujur atau Dusta49 Bab 49 Pendusta yang Berhasil Didustai50 Bab 50 Memfitnah Istri Sendiri51 Bab 51 Ambil saja Suamiku, Lengkap dengan Utangnya52 Bab 52 Makanan Manis untuk Orang Stres53 Bab 53 Permintaan Maura54 Bab 54 Bukan Wanita Lemah55 Bab 55 Pemberian Tak Terduga56 Bab 56 Saling Membutuhkan (Ibu dan Anak)57 Bab 57 Dewa Penolongku58 Bab 58 Milik Mantan Suami59 Bab 59 Tidak Boleh Jatuh Cinta60 Bab 60 Aku Bersedia Melakukan Apapun Untukmu61 Bab 61 Yang Lalu, Biarlah Berlalu62 Bab 62 Dua Pria63 Bab 63 Pengagum Rahasia64 Bab 64 Menghindar Dari Patah Hati65 Bab 65 Aku Siap Mendengarkan Keluh Kesahmu66 Bab 66 Terjerat Pinjaman Online67 Bab 67 Lempar Batu Sembunyi Tangan68 Bab 68 Merawat Seperti Ibu69 Bab 69 Aku Mencintaimu, Arista70 Bab 70 Perhatikan Aku Mulai Sekarang71 Bab 71 Pesona Wanita72 Bab 72 Aku adalah Priamu