icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ambil Nafasku Pergi

Bab 3 Profesor Keras Kepala

Jumlah Kata:1726    |    Dirilis Pada: 18/11/2021

bangun dari tidurnya, Dewi merasakan lengan bajunya ditarik terus-menerus. Semakin ia berusaha mengabaikanny

leh ke arah Kristina yang ada di sampingnya. "Kristina...sebaikn

ina yang menunjuk ke suatu arah. Mata Dewi menelusuri ke mana arah jari Kristina menu

ir sedingin es di wajahnya. 'Oh sial!' Berusaha keras mengumpulkan kembali kesadarannya,

ing keras kepala di universitas tempat Dewi berkuliah. Mengambil buku diktat dari tasnya, Dewi kemudian membuka buku itu di halaman ya

ke depan kelas, berpura-pura tak mengetahui apa yang baru saja terjadi. S

an jari-jarinya di rambutnya dan merasakan penyesalan. '

Semua orang di kelas dan bahkan seluruh universitas ta

dengan mahasiswa lain, mabuk-mabukan dan juga membolos dari kelas. Pendek ka

nyatakan bahwa seorang mahasiswa tidak diperbolehkan mewarnai ra

a ia memiliki rambut panjang yang dicat ungu dan kuku berwarna merah cerah. Para pengajar

ga dikeluarkan dari universitas sampai dengan saat ini. Salah satu alasanny

ama Edi Cataka, yang merupakan asisten Kusuma, ada kaitannya dengan penugasan Martaka di universitas ini. Bahkan Kusuma sendiri dulunya adalah mahasiswa Martaka. Sebagai seorang

u yang ada di depannya. Duduk di depan Dewi adalah Dimas Subianto, seorang pengawas kelas d

apa yang Dewi minta, ia segera membuka halaman buku tempat jawab

imas terbaca olehnya. Banyak mahasiswa di kelas yang melirik ke Dewi

h yang sempurna, sepasang mata yang bulat dan terlihat polos, hidun

esona. Belum lagi sepasang kakinya yang jenjang dan ramping, sangat menarik

ia akan menjadi kandidat yang paling pantas

i membaca jawaban dari buku Dimas. "Keuangan adalah istilah luas yang mencakup

kan, dan ini membuatnya sangat marah. "Cukup!" Teriakan Martaka menggelegar d

gaimana Martaka mati-matian

ya, semua kecuali Dewi yang kemudian tersenyum kepada Martaka

kepada Martaka. "Profesor Daliono, tolong jangan marah. Saya akan menghafal jawabannya sebelum jam kelas ini berakhir!" Dewi berjanji demi meredakan kemarahan profes

n pikirannya untuk belajar, ia bisa menjadi mahasiswa dengan nilai yang tinggi di kelasnya. Tapi, sebagai seorang profesor yang profesional, Martaka tidak bisa lebih mentolerir tindakan Dewi yang kurang

n berdiri di bawah bendera!" Martaka menyatakannya dengan tegas. "Apakah kamu mengerti? !" Tiga

ketika Dewi yang melakukan kesalah

awannya. Menyakiti orang lain demi mendapatkan apa yang ia inginkan tak pernah ada dalam prinsip Dewi. I

ka, Dewi mengutuk di dalam hatinya

elas Anda lagi." Duduk kembali di kursinya, Dewi kemudian mengambil penanya dan seakan menulis di buku catatan di depannya. Ekspresi kepuasan muncul di w

kata-kata terakhirnya sebelum kemudian mengumpulkan baran

ecara resmi

a Dewi berkumpul di sekitar mejanya, dan mulai menyatak

frustrasi terlihat dengan jelas di wajahnya. 'Kenapa harus kita yang bertanggung j

a berupa tinggi badan dan dianggap sebagai yang tertinggi di seluruh universitas. Sebagai t

an Dewi dengan erat, memohon dengan sikap yang menawan. "Aku mohon padamu..." Kristina, teman baik Dew

n di depan umum seperti itu, mengerti?" kata Kirani, yang

ntara dirinya dan Kusuma. Suara bising di sekitarnya saat ini mulai membuatnya merasa kesal. Dengan tiba-tiba ia mengambil buku dengan tangannya, dan

ang, ke arah datangnya suara itu, mereka akan mendapatkan masalah dengan De

tujuan meredakan ketegangan yang ada. "Hei, aku baru ingat. Sedang ada promosi besar-b

ntarkan senyum dan berkata, "Aku mau!" 'Mungkin hanya karena lipstik yan

ewi dan Kirani sudah saling memaha

annya pada lipstik adalah sebuah hal yang sangat mengejutkan. Ia tak pernah peduli akan pakaian, karena ia terbiasa me

ahaya Inte

aza Cahaya Internasional. Di dalam plaza itu terdapat be

an, yang masing-masing bangunan itu dinamai dengan n

lah Dubhe, Merak, Phecda, Meg

u akan menyala. Jika orang melihatnya dari langit, maka lampu pada masing-masing ged

orang yang suka mengunjungi plaza ini, sebuah plaza yang dibalut konsep unik konstelasi perbintangan. Sehingga, plaza ini menjadi tempat yang sangat populer, apakah itu untuk berpacaran atau tempat untuk mengajak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mengakhiri Sebuah Pernikahan2 Bab 2 Kusuma yang Sulit dipahami3 Bab 3 Profesor Keras Kepala4 Bab 4 Olga Malik5 Bab 5 Rencana Besar6 Bab 6 Menurutmu Kamu Ini Siapa 7 Bab 7 Aku Tak Ingin Menjadi Nyonya Hadi8 Bab 8 Aku Akan Kembali9 Bab 9 Tiga Pilihan10 Bab 10 Upacara Penyerahan Hadiah11 Bab 11 Kusuma Hadi, Aku Mencintaimu12 Bab 12 Seluruh Dunia Tahu13 Bab 13 Rektor yang Baik Hati14 Bab 14 Kamu Terlihat Seperti Perempuan!15 Bab 15 Berpura-pura Menjadi Murni16 Bab 16 Anggur17 Bab 17 Umpankan Dia Kepada Ikan Hiu18 Bab 18 Lutut19 Bab 19 Ke New York20 Bab 20 Apakah Dia Bertemu Lawan Sepadan21 Bab 21 Kusuma Menggoda Dewi22 Bab 22 Kusuma Tahu Kebenarannya23 Bab 23 Pindah Rumah24 Bab 24 Diantar Ke Universitas25 Bab 25 Bukan Seorang Pria26 Bab 26 Kakak27 Bab 27 Markas Besar Grup Hadi28 Bab 28 Saya Ingin Anda Mencicipinya29 Bab 29 Hangus30 Bab 30 Kado untuk Kusuma31 Bab 31 Siapa yang Menindas Pacarku32 Bab 32 Tomboi Apa-apaan Ini 33 Bab 33 Aku Ingin Meminta Maaf Kepadamu34 Bab 34 Sebuah Pertarungan35 Bab 35 Dia Layak Mendapatkannya36 Bab 36 Jiwa Pemberontak37 Bab 37 Menjauh Dari Kusuma, Sang Dosen38 Bab 38 Sayangku39 Bab 39 Hukuman40 Bab 40 Di Kuburan41 Bab 41 Aku Pria yang Sudah Menikah42 Bab 42 Dia Sangat Tampan43 Bab 43 Aku adalah Suamimu44 Bab 44 Kelas Menari45 Bab 45 Kelas Bahasa Inggris46 Bab 46 Pelajaran Bahasa Inggris47 Bab 47 Kamu Menang48 Bab 48 Kembali Dari Singapura49 Bab 49 Sakit Kepala50 Bab 50 Kebenaran Telah Terungkap51 Bab 51 Tidak Tahu Malu52 Bab 52 Pencium yang Baik53 Bab 53 Mereka Bersama-sama Menipuku54 Bab 54 Sebuah Konfik55 Bab 55 Tidak Ada yang Boleh Keluar56 Bab 56 Berlutut Dan Minta Maaf57 Bab 57 Kamu Tidak Perlu Melakukan Apapun Selain Menghitung Uang58 Bab 58 Seorang Pria Yang Picik59 Bab 59 Apa Kamu Tinggal Dengan Seorang Pria 60 Bab 60 Sungguh Kejutan yang Hebat!61 Bab 61 Pengertian dan Kartu VIP62 Bab 62 Kamu Bernilai Sepuluh Triliun63 Bab 63 Lepaskan Sepatumu64 Bab 64 Aku Sudah Menikah65 Bab 65 Tertangkap Basah66 Bab 66 Tenangkan Suamimu67 Bab 67 Di Bioskop68 Bab 68 Hati yang Patah69 Bab 69 Datang Untuknya70 Bab 70 Hancurkan Toko Sialan Ini71 Bab 71 Pria yang Tidak Fleksibel72 Bab 72 Kamu Berani Menyebut Kusuma Hadi 73 Bab 73 Menikahi Galila74 Bab 74 Lebih Sering Mengenakan Gaun75 Bab 75 Ini Istriku76 Bab 76 Berhati-hatilah Dengan Megan77 Bab 77 Pertengkaran78 Bab 78 Hadiah79 Bab 79 Lakukan Apa Pun Untuk Kalian80 Bab 80 Tiga Syarat81 Bab 81 Berjalan Di Atas Landak Tanpa Alas Kaki82 Bab 82 Memberi Tamparan Di Wajahnya83 Bab 83 Tamparan84 Bab 84 Maafkan Aku85 Bab 85 Seorang Pria yang Tidak Bersalah86 Bab 86 Bersikap Baiklah Pada Dirimu Sendiri87 Bab 87 Terluka88 Bab 88 Jatuh Cinta89 Bab 89 Rayuan90 Bab 90 Di Rumah Sakit91 Bab 91 Hati-hati92 Bab 92 Kusuma, Aku Menyukaimu93 Bab 93 Aku Sudah Mendengar Apa yang Kamu Katakan94 Bab 94 Ayo Pulang95 Bab 95 Apa yang Hendak Kamu Beli96 Bab 96 Beraninya Kamu97 Bab 97 Kamu Tidak Membutuhkan Seorang Istri98 Bab 98 Apakah Kamu Sedang Mencoba untuk Meminta Maaf 99 Bab 99 Biarkan Aku Menghangatkanmu100 Bab 100 Istriku yang Keras Kepala