icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ambil Nafasku Pergi

Bab 6 Menurutmu Kamu Ini Siapa

Jumlah Kata:1695    |    Dirilis Pada: 18/11/2021

dar pada Dimas yang berdiri di belakangnya. Sambil berpura-pura ketakutan, dia meletakkan tanga

sisi negatif? Dimas masih tidak bisa memahaminya. Jaya suka bercanda dengan Dimas dan

manja itu merupakan hal yang normal bagi kami. Jadi sebaiknya biasakan dirimu." Sambil mengalihkan pandangannya ke semua orang di ruangan itu, Kirani melanjutkan, "Selain itu, Tomboi menggunakan mobil

Dewi mungkin mampu untuk makan di tempat itu, tapi apakah kamu tahu, restoran di lantai lima Gedung Alioth memerlukan reservasi. Kita tidak bisa datang

ehkan kemampuan Dewi, namun dia h

lima Gedung Alioth, mereka membuat reservasi paling tidak seminggu seb

elar Nyonya Hadi tidak berarti apa-apa baginya. Hingga saat ini. Ketika Dewi melihat Kusuma dengan wanita lain

itu bernilai sekitar 1, 8 miliar. Setiap barang lain di dal

sebagian kecil karena dia adalah seorang mahasiswa dan tidak memiliki banyak pengeluaran. Sisa uang terse

usuma segera membeli lipstik mahal untuk wanita itu setelah mendengar bahwa ia menginginkannya. Melihat sikap Kusuma yang deng

elah perceraian disetujui, mengapa ia tidak menikmati kehi

at mengenai kunjungan ke lantai lima Gedung Alioth. Ia berp

' Dewi terkekeh pada dirinya sendiri. 'Baiklah

nsel dari sakunya, l

ponselnya dalam saku, Dewi sengaja berdeham untuk menarik perhatian teman-temannya.

" Dewi bertanya sambil berbalik ke arah pin

memecah keheningan. Orang itu adalah Kristina. Kristina berta

enjawab "Tentu saja ke lantai lima Gedung Alioth. Bukankah kalian ingin

dengan sabar menunggu salah satu staff restoran

dari lift. Pria tersebut menarik perhatian karena ia memiliki aura yang penuh intimid

n permohonan cerai, Dewi sangat jarang bertemu dengan pria itu. Namun, sejak Dewi meminta Panji untuk menyerahkan surat cer

agar kami sering bertemu?" Dewi mulai berpikir bahwa m

ini? !" Suara Kusuma menggelegar karena

ersadar dari lamunannya. Ia langsun

r kertas. Dia menarik napas dalam-dalam dan me

melirik para mahasiswa dengan tatapan dingin.

s siapa yang d

Kusuma memberi perintah dengan wajah datar. 'Dia pasti melakukan ini karena dia sangat menc

i seperti ini?' Edi berkata dalam hati. 'M

r. Semua terdiam di

tahnya. Kata 'sabar' tidak pernah ada dalam kamus Kusuma. Pandangan mematikan diarahkan ke Edi.

sama sekali tidak bermaksud..

n oleh Edi. Ia mengedipkan mata padanya, be

pandangannya ke arah Edi, nadanya suram dan penuh peringatan. "Edi, penampilan bisa saja menipu. Beberapa orang mungkin terlihat seperti seorang malaikat di luar tetapi, sebenarnya hat

semakin membu

komentar kejam seperti itu di depan umum tentang istrinya?' Edi terus bertanya pada dirinya sendiri.

arkan komentarnya. Orang itu adalah Dewi. Mendengar per

engan nada mengejek, "Oh, dewasalah, Kusuma Hadi! Kenapa kamu harus bertingkah seperti anak kecil? Ciuman itu hanya sebuah kecelakaan." Sambil berjalan mendekati sang suami, Dewi

ciuman pertamanya. Kusuma adalah suaminya. Terus kenapa? Dewi tidak pernah merasa terganggu sebelumnya. Kehilangan cium

lan-pelan, Tomboi. Santai dulu. Tuan Hadi adalah orang yang sangat berkuasa. Kita tidak bole

itu. Dewi tidak mungkin menerima pelecehan verbal itu tanpa berbuat apa-apa. "Karena kamu mengatakan bahwa aku adalah wanita kotor, maka ciuman itu pasti membuatm

eka adalah pasangan normal, kata-kata Dewi akan terd

senyap setelah mendengar koment

. "Siapa yang berani mencium Kusuma Hadi?! Yang lebih penting, siapa oran

dakan sendiri meskipun ia tahu bahwa Dewi mungkin akan membuatnya kehilangan pe

mengenal Kusuma lebi

i dengan kesal. Jika ada kesempatan, Olga akan menelanjangi Dewi lalu melemparkannya ke laut

hati. 'Hanya meminta Kusuma untuk bergandengan tangan sudah memerlu

ewi tidak tahu? Plaza Cahaya Internasional adalah salah satu properti milik Tuan Hadi. Selama perceraian masih belum disetujui oleh pengadi

melihat sepotong kue manis dan kue itu hanya menunggu untuk dilahap. Perkataan terakhir Dewi menyadarkannya dari pikiran tidak senonoh. Berdeham untuk

eperti tersambar petir. Setelah menenangkan diri selama beberapa menit, Dewi kemba

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mengakhiri Sebuah Pernikahan2 Bab 2 Kusuma yang Sulit dipahami3 Bab 3 Profesor Keras Kepala4 Bab 4 Olga Malik5 Bab 5 Rencana Besar6 Bab 6 Menurutmu Kamu Ini Siapa 7 Bab 7 Aku Tak Ingin Menjadi Nyonya Hadi8 Bab 8 Aku Akan Kembali9 Bab 9 Tiga Pilihan10 Bab 10 Upacara Penyerahan Hadiah11 Bab 11 Kusuma Hadi, Aku Mencintaimu12 Bab 12 Seluruh Dunia Tahu13 Bab 13 Rektor yang Baik Hati14 Bab 14 Kamu Terlihat Seperti Perempuan!15 Bab 15 Berpura-pura Menjadi Murni16 Bab 16 Anggur17 Bab 17 Umpankan Dia Kepada Ikan Hiu18 Bab 18 Lutut19 Bab 19 Ke New York20 Bab 20 Apakah Dia Bertemu Lawan Sepadan21 Bab 21 Kusuma Menggoda Dewi22 Bab 22 Kusuma Tahu Kebenarannya23 Bab 23 Pindah Rumah24 Bab 24 Diantar Ke Universitas25 Bab 25 Bukan Seorang Pria26 Bab 26 Kakak27 Bab 27 Markas Besar Grup Hadi28 Bab 28 Saya Ingin Anda Mencicipinya29 Bab 29 Hangus30 Bab 30 Kado untuk Kusuma31 Bab 31 Siapa yang Menindas Pacarku32 Bab 32 Tomboi Apa-apaan Ini 33 Bab 33 Aku Ingin Meminta Maaf Kepadamu34 Bab 34 Sebuah Pertarungan35 Bab 35 Dia Layak Mendapatkannya36 Bab 36 Jiwa Pemberontak37 Bab 37 Menjauh Dari Kusuma, Sang Dosen38 Bab 38 Sayangku39 Bab 39 Hukuman40 Bab 40 Di Kuburan41 Bab 41 Aku Pria yang Sudah Menikah42 Bab 42 Dia Sangat Tampan43 Bab 43 Aku adalah Suamimu44 Bab 44 Kelas Menari45 Bab 45 Kelas Bahasa Inggris46 Bab 46 Pelajaran Bahasa Inggris47 Bab 47 Kamu Menang48 Bab 48 Kembali Dari Singapura49 Bab 49 Sakit Kepala50 Bab 50 Kebenaran Telah Terungkap51 Bab 51 Tidak Tahu Malu52 Bab 52 Pencium yang Baik53 Bab 53 Mereka Bersama-sama Menipuku54 Bab 54 Sebuah Konfik55 Bab 55 Tidak Ada yang Boleh Keluar56 Bab 56 Berlutut Dan Minta Maaf57 Bab 57 Kamu Tidak Perlu Melakukan Apapun Selain Menghitung Uang58 Bab 58 Seorang Pria Yang Picik59 Bab 59 Apa Kamu Tinggal Dengan Seorang Pria 60 Bab 60 Sungguh Kejutan yang Hebat!61 Bab 61 Pengertian dan Kartu VIP62 Bab 62 Kamu Bernilai Sepuluh Triliun63 Bab 63 Lepaskan Sepatumu64 Bab 64 Aku Sudah Menikah65 Bab 65 Tertangkap Basah66 Bab 66 Tenangkan Suamimu67 Bab 67 Di Bioskop68 Bab 68 Hati yang Patah69 Bab 69 Datang Untuknya70 Bab 70 Hancurkan Toko Sialan Ini71 Bab 71 Pria yang Tidak Fleksibel72 Bab 72 Kamu Berani Menyebut Kusuma Hadi 73 Bab 73 Menikahi Galila74 Bab 74 Lebih Sering Mengenakan Gaun75 Bab 75 Ini Istriku76 Bab 76 Berhati-hatilah Dengan Megan77 Bab 77 Pertengkaran78 Bab 78 Hadiah79 Bab 79 Lakukan Apa Pun Untuk Kalian80 Bab 80 Tiga Syarat81 Bab 81 Berjalan Di Atas Landak Tanpa Alas Kaki82 Bab 82 Memberi Tamparan Di Wajahnya83 Bab 83 Tamparan84 Bab 84 Maafkan Aku85 Bab 85 Seorang Pria yang Tidak Bersalah86 Bab 86 Bersikap Baiklah Pada Dirimu Sendiri87 Bab 87 Terluka88 Bab 88 Jatuh Cinta89 Bab 89 Rayuan90 Bab 90 Di Rumah Sakit91 Bab 91 Hati-hati92 Bab 92 Kusuma, Aku Menyukaimu93 Bab 93 Aku Sudah Mendengar Apa yang Kamu Katakan94 Bab 94 Ayo Pulang95 Bab 95 Apa yang Hendak Kamu Beli96 Bab 96 Beraninya Kamu97 Bab 97 Kamu Tidak Membutuhkan Seorang Istri98 Bab 98 Apakah Kamu Sedang Mencoba untuk Meminta Maaf 99 Bab 99 Biarkan Aku Menghangatkanmu100 Bab 100 Istriku yang Keras Kepala