icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ambil Nafasku Pergi

Bab 7 Aku Tak Ingin Menjadi Nyonya Hadi

Jumlah Kata:1988    |    Dirilis Pada: 18/11/2021

i. "Kamu benar-benar wanita yang tak tahu diri! Biar kuberi tahu kau s

Kirani, tatapannya berubah menjadi kosong. Sementara Kirani men

Hadi berulang kali…' Mengangkat pandangannya kepada Dewi, Kirani bergumam pada dirinya sendiri sambil menggelengk

ang ada di dalam tempat ini berkilau dengan kemewahan, dari lukisan antik, artefak berharga, hingga furnitur dengan cita rasa

mudian tertawa

eorang pasien tak waras, yang baru saja kabur dari rumah sakit jiwa. Kerum

san dibalik semua tingk

kekayaan yang ditawarkan oleh Plaza Cahaya Internasional akan membuat banyak orang menjadi gila saking

tuskan bahwa dirinya harus turut campur agar masalah ini tidak semakin runyam. Ia pun menghampiri Dewi, dan men

atas tindakan Jaya, "Hei! Jaya! Apa yang sedang kamu lakukan? !" Jaya terus menggendongnya, mengabaikan pertanyaan yang dilontarkan Dewi. "Turunkan aku sekarang! Aku tak akan membiarkan hewan itu bicara semaunya tentang di

ih tidak mau, tanyakan apakah ia lebih suka untuk pergi ke Departemen Urusan Sipil sekarang juga untuk menyelesaikannya! Katakan itu semua!' Tersenyu

memperbaiki suasana yang ada, Kirani dengan rendah hati berusaha meminta maaf kepada Kusuma, "Kami sangat-sangat menyesal, Tuan Hadi. Sepertinya teman kami sedi

minta maaf kepada Kusuma Hadi. Tak peduli akan ekspresi marah yang ada di wajah Dewi. "

ra membawa Tomboi ke rumah sakit jiwa..." kata Jaya dengan napas yang masih terengah-engah. Tubuhnya merasa sangat lelah, karena selama perjalanan menuju mobilnya, ia harus menjaga agar Dewi tidak terlepas dan menimbulkan kekacauan yang lebih parah. "Kita harus ... coba menghubungi direktur rumah sakit itu ..." Jaya melanjutkan sambil berusaha mengatur na

erasakan pusing di kepalanya tiba-tiba bangkit dan keluar dari mobil, ia kemudian mencengkeram Jaya yang masih kelelahan d

yang salah dengan dirimu." Menarik tangannya dari cengkeraman Kirani, Dewi pun melepaskan cengkeramannya di kerah Jaya. Kirani pun melanjutkan, "Kamu tahu kan, dengan siapa kamu tadi berbicara? Itu tadi adalah Tuan Hadi, demi Tuhan

anannya di dahi dengan perasaan kesal. "Aku akan pu

hwa Dewi belum berubah dan tidak terpengaruh oleh kehadirannya. Bahkan setelah bertahun-tahun, Dewi masih saja tidak tertarik dengan perkuliahan. Hal ini memberikan rasa kec

ada jejak rasa malu maupun penyesalan dalam nada suara Dewi saat menjawab pertanyaan Dimas. "Hei Ja--" Dewi menggelengka

jendela mobil, Dewi memanggil Kirani, "Hei

a, namun sebelum Kirani menyerahkan kunci itu, melihat Dewi, timbul kekh

caya apa yang aku katakan," pikir Dewi. 'Mendengarnya bahkan akan lebih meyakinkan teman-temanku untuk seg

i hanya terlalu kesal. Kalian juga tidak perlu khawatir. Tuan Hadi tidak akan menimbulkan masalah untuk kita" S

teks untuk ia kirimkan kepadanya. "Kusuma, aku ingin bercerai! Aku akan memberi

ang akan aku kirimkan.' Mengambil napas dalam-dalam dan berusaha berpikir dengan jernih, Dewi kemudian mulai menyusun kembali pesan yang akan dikirimkannya ke Kusuma. "Tuan Hadi, tolong jangan menimbulkan masalah untuk

Kejadian ini bukan salahku. Aku pun juga sudah dibuat kesal olehnya.' Menatap layar ponselnya cukup lama

i telepon. Dewi berpikir, karena Edi adalah asisten Kusuma, ia pasti mengetahui sesuatu

mengantarkan Olga pulang sesuai yang diperintahkan oleh Kusuma

i. Ini a

ng duduk di kursi penumpang belakang. Ia

Edi kepada Dewi langsun

Nyonya Hadi lagi, jadi aku berharap kamu berhent

ceraiannya masih belum diputuskan, maka berdasarkan eti

akah aku menanyakan sesuatu? Tuan Hadi tidak marah terhadap teman-temanku, kan? A

awab, "Tidak. Tuan Hadi hanya memintaku untuk mengantarkan Nona Malik pulang ke rumahnya." Dan selidi

nci seseorang, biasanya ia akan segera meminta Edi untuk menyingkirkan ora

dengan Dewi? Apa Dewi tel

seorang wanita untuk tampil mempesona tanpa bantuan make up, akan tetapi Dewi sejauh ini sepertin

asa lega. "Bisakah kamu kirimka

memutuskan untuk menemui Kusuma secara langsung dan

n bagiku, jika Kusuma nantinya menyeretmu ke dalam masalah kami. Oke?" Dewi memohon kepada Edi. Bagi Dewi, Kusuma terlihat picik. Kusuma begitu tidak toleran, menyimpan dendam

juinya. Dewi sudah memperkirakan reaksi ini

kata Dewi, dan kemudian ia lanjutkan, "dan suatu hari, aku akan memberi tahu

ya Ha

u makan malam yang menyenangkan lain kali, setuju?" Jika Edi bersedia membant

Edi bingung harus berbuat apa. Sambil me

e wanita seperti inilah yang cocok bagi bos yang karakternya sangat dingin.' Demi memastikan b

i telah selesai, Olga pun segera melontarkan pertanyaannya kepada Edi, "Edi, apakah tadi yang meneleponmu adalah Nyonya Hadi?" tanya Olga, berusaha menyembunyikan rasa penasarannya dan berpura-pura tidak mendengar bagaimana Edi menyapa lawan bica

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mengakhiri Sebuah Pernikahan2 Bab 2 Kusuma yang Sulit dipahami3 Bab 3 Profesor Keras Kepala4 Bab 4 Olga Malik5 Bab 5 Rencana Besar6 Bab 6 Menurutmu Kamu Ini Siapa 7 Bab 7 Aku Tak Ingin Menjadi Nyonya Hadi8 Bab 8 Aku Akan Kembali9 Bab 9 Tiga Pilihan10 Bab 10 Upacara Penyerahan Hadiah11 Bab 11 Kusuma Hadi, Aku Mencintaimu12 Bab 12 Seluruh Dunia Tahu13 Bab 13 Rektor yang Baik Hati14 Bab 14 Kamu Terlihat Seperti Perempuan!15 Bab 15 Berpura-pura Menjadi Murni16 Bab 16 Anggur17 Bab 17 Umpankan Dia Kepada Ikan Hiu18 Bab 18 Lutut19 Bab 19 Ke New York20 Bab 20 Apakah Dia Bertemu Lawan Sepadan21 Bab 21 Kusuma Menggoda Dewi22 Bab 22 Kusuma Tahu Kebenarannya23 Bab 23 Pindah Rumah24 Bab 24 Diantar Ke Universitas25 Bab 25 Bukan Seorang Pria26 Bab 26 Kakak27 Bab 27 Markas Besar Grup Hadi28 Bab 28 Saya Ingin Anda Mencicipinya29 Bab 29 Hangus30 Bab 30 Kado untuk Kusuma31 Bab 31 Siapa yang Menindas Pacarku32 Bab 32 Tomboi Apa-apaan Ini 33 Bab 33 Aku Ingin Meminta Maaf Kepadamu34 Bab 34 Sebuah Pertarungan35 Bab 35 Dia Layak Mendapatkannya36 Bab 36 Jiwa Pemberontak37 Bab 37 Menjauh Dari Kusuma, Sang Dosen38 Bab 38 Sayangku39 Bab 39 Hukuman40 Bab 40 Di Kuburan41 Bab 41 Aku Pria yang Sudah Menikah42 Bab 42 Dia Sangat Tampan43 Bab 43 Aku adalah Suamimu44 Bab 44 Kelas Menari45 Bab 45 Kelas Bahasa Inggris46 Bab 46 Pelajaran Bahasa Inggris47 Bab 47 Kamu Menang48 Bab 48 Kembali Dari Singapura49 Bab 49 Sakit Kepala50 Bab 50 Kebenaran Telah Terungkap51 Bab 51 Tidak Tahu Malu52 Bab 52 Pencium yang Baik53 Bab 53 Mereka Bersama-sama Menipuku54 Bab 54 Sebuah Konfik55 Bab 55 Tidak Ada yang Boleh Keluar56 Bab 56 Berlutut Dan Minta Maaf57 Bab 57 Kamu Tidak Perlu Melakukan Apapun Selain Menghitung Uang58 Bab 58 Seorang Pria Yang Picik59 Bab 59 Apa Kamu Tinggal Dengan Seorang Pria 60 Bab 60 Sungguh Kejutan yang Hebat!61 Bab 61 Pengertian dan Kartu VIP62 Bab 62 Kamu Bernilai Sepuluh Triliun63 Bab 63 Lepaskan Sepatumu64 Bab 64 Aku Sudah Menikah65 Bab 65 Tertangkap Basah66 Bab 66 Tenangkan Suamimu67 Bab 67 Di Bioskop68 Bab 68 Hati yang Patah69 Bab 69 Datang Untuknya70 Bab 70 Hancurkan Toko Sialan Ini71 Bab 71 Pria yang Tidak Fleksibel72 Bab 72 Kamu Berani Menyebut Kusuma Hadi 73 Bab 73 Menikahi Galila74 Bab 74 Lebih Sering Mengenakan Gaun75 Bab 75 Ini Istriku76 Bab 76 Berhati-hatilah Dengan Megan77 Bab 77 Pertengkaran78 Bab 78 Hadiah79 Bab 79 Lakukan Apa Pun Untuk Kalian80 Bab 80 Tiga Syarat81 Bab 81 Berjalan Di Atas Landak Tanpa Alas Kaki82 Bab 82 Memberi Tamparan Di Wajahnya83 Bab 83 Tamparan84 Bab 84 Maafkan Aku85 Bab 85 Seorang Pria yang Tidak Bersalah86 Bab 86 Bersikap Baiklah Pada Dirimu Sendiri87 Bab 87 Terluka88 Bab 88 Jatuh Cinta89 Bab 89 Rayuan90 Bab 90 Di Rumah Sakit91 Bab 91 Hati-hati92 Bab 92 Kusuma, Aku Menyukaimu93 Bab 93 Aku Sudah Mendengar Apa yang Kamu Katakan94 Bab 94 Ayo Pulang95 Bab 95 Apa yang Hendak Kamu Beli96 Bab 96 Beraninya Kamu97 Bab 97 Kamu Tidak Membutuhkan Seorang Istri98 Bab 98 Apakah Kamu Sedang Mencoba untuk Meminta Maaf 99 Bab 99 Biarkan Aku Menghangatkanmu100 Bab 100 Istriku yang Keras Kepala