icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ambil Nafasku Pergi

Bab 4 Olga Malik

Jumlah Kata:1743    |    Dirilis Pada: 18/11/2021

ihat kosmetik yang dipamerkan sambil bergandengan tangan. Sementara, di belakang mereka, dua pria, Jaya dan Dimas,

a bisa kalian semua belum merasa lelah? Kalian semua tidak terlihat begitu kuat ketika kita lari jarak j

agaimana bisa kamu mengatakan itu semua? Kamu kan tinggi dan kuat!" Kata Kristina

h toko yang ada di depan mereka. "itu

irnya aku terselamatkan!

rani tersenyum dan kemudian berkata, "

iinginkannya, Jaya kemudian menjawab dengan gembira

apa restoran mewah dan ternama di lantai limanya, di antaranya adalah salah satu resto

Memberikan jeda pada kalimatnya, Kirani kemudian menatap ta

Anda inginkan, akan ada juru masak profesional yang memasaknya untuk Anda. Anda dapat menyaksikan bagaimana juru masak mempersiapkan hidangan ya

zat yang disajikan di lantai lima Gedung Alioth. Akan tetapi, dengan pelayanan dan kemewahan yang ditawarkan,

galkan tubuhnya. Bak kehilangan impiannya, ia menjadi sedikit linglung dan mengulang-

l yang lucu. Sambil menepuk bahu Jaya, Dewi menunjuk ke sebuah sofa dan memberinya sebuah saran, "Kenapa kamu

k yang menarik baginya, ia pun menghampiri Dewi dengan senyum ramah dan berkata padanya, "Nona, set lipstik yang Anda pegang adalah salah satu yang paling

gan ekspresi tak percaya. "Tin

ng untuk mengetahui berapa harganya. Harganya 26 juta rupiah. Meng

dan tampak tengah berpikir. Ia kemudian berkomentar dengan lantang. "Hei, Tomboi! Kenapa ragu?! Kamu bahkan mengendarai mobil bernilai milia

Tak peduli seberapa mahal mobil yang dikendarainya setiap hari, tak ada kaitannya sama sekali dengan Dewi. Semu

a orang menoleh, dan karenany

, Dewi melakukan hal yang sama dengan yang orang lain lakukan. Ia menoleh ke arah di

jas hitam yang menonjolkan bentuk tubuhnya yang gagah. Sepatu kulit berwarna

dalam dan tajam sehingga tidak ada

g ada di situ tak lain adalah Kusuma, suami Dewi. Atau mungkin lebih tepat disebut mantan suami dalam beberapa hari kedepan. Dan yang sedang berdiri di samping

wanita. Karena itu, hal ini mengundang banyak pertanyaan bagi banyak orang, terutama bagi Dewi. 'Ia

a. Dengan jantung yang berdebar kencang karena keterkejutan, Dewi menundukkan kepala

putus asa di dalam hatinya, 'Jangan sampai dia

dalam pikiran Dewi, ia pun membuka matan

, Dewi kemudian menoleh kepada temannya, Kirani. "Hei, Ki

gnya dengan keras dan berteriak dengan girang, "Dewi! Ini pasti takdir! Kamu bertemu dengan Tuan Hadi lagi!

a dan turut bertanya kepada Dewi. "De

hu dia siapa? !' Dewi men

mendatanginya. "Apakah menurutmu Tua

uk menanyakan hal itu? !' Dewi hanya memb

a melihat Kusuma, Dewi pun berusaha menarik perh

orang wanita memotong, "Aku pikir pertanyaannya bukanlah apakah kamu sebaiknya

suara itu adalah milik wanita di samping Kusuma. 'Apa aku men

ia bahkan berb

unya dicat dengan warna cokelat. Melepaskan pegangannya dari lengan Kusuma, ia menghampiri Dewi dan menyambar set lipstik dari tangannya, dan ke

menoleh ke Dewi dan kemudian mengamati

r di bibir Olga keti

encuri pandang kepadanya? Memang wanita ini cantik, tapi jelas dia bukan tand

an kata-katanya dengan cepat. "Ya tentu saja. Kamu memang mengenakan baju dari desainer dari ujung kepala sampai ujung kaki, tapi kemudian apa masalahnya? Apa lagi yang kamu punya?" Melakukan hal yang

dengan sangat marah. "Orang miskin sepertimu tidak boleh menginjakkan kaki di mal ini! Maksudku, lihat

pa yang memberikan kamu hak untuk mengatakan itu semua, hmm?" Dengan berani Dewi terus menghampiri wanita ber

r!" Akan tetapi, ucapan Dewi saat itu tak hanya menyinggung Olga, tapi juga secara tidak langsung menyinggung Kusuma. Apa alasannya? Karena gaun yang saat ini dikenakan oleh Olga adalah pilihan Kusuma. Ketika Kusuma dan Olga berbe

jelek, akan tetapi tidak cocok denga

ang dibuat untuk dikenakan oleh wanita yang

memiliki lekukan. Gaun bodycon yang dikenakannya semakin menonjolka

ri di Keluarga Malik, dan semua orang memperlakukannya dengan sangat hormat. Jadi sa

an suara paling menyedihkan yang ia miliki, ia pun merengek, "Tuan Hadi! Apa kamu mendengar penghinaan yang dikatakan wan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mengakhiri Sebuah Pernikahan2 Bab 2 Kusuma yang Sulit dipahami3 Bab 3 Profesor Keras Kepala4 Bab 4 Olga Malik5 Bab 5 Rencana Besar6 Bab 6 Menurutmu Kamu Ini Siapa 7 Bab 7 Aku Tak Ingin Menjadi Nyonya Hadi8 Bab 8 Aku Akan Kembali9 Bab 9 Tiga Pilihan10 Bab 10 Upacara Penyerahan Hadiah11 Bab 11 Kusuma Hadi, Aku Mencintaimu12 Bab 12 Seluruh Dunia Tahu13 Bab 13 Rektor yang Baik Hati14 Bab 14 Kamu Terlihat Seperti Perempuan!15 Bab 15 Berpura-pura Menjadi Murni16 Bab 16 Anggur17 Bab 17 Umpankan Dia Kepada Ikan Hiu18 Bab 18 Lutut19 Bab 19 Ke New York20 Bab 20 Apakah Dia Bertemu Lawan Sepadan21 Bab 21 Kusuma Menggoda Dewi22 Bab 22 Kusuma Tahu Kebenarannya23 Bab 23 Pindah Rumah24 Bab 24 Diantar Ke Universitas25 Bab 25 Bukan Seorang Pria26 Bab 26 Kakak27 Bab 27 Markas Besar Grup Hadi28 Bab 28 Saya Ingin Anda Mencicipinya29 Bab 29 Hangus30 Bab 30 Kado untuk Kusuma31 Bab 31 Siapa yang Menindas Pacarku32 Bab 32 Tomboi Apa-apaan Ini 33 Bab 33 Aku Ingin Meminta Maaf Kepadamu34 Bab 34 Sebuah Pertarungan35 Bab 35 Dia Layak Mendapatkannya36 Bab 36 Jiwa Pemberontak37 Bab 37 Menjauh Dari Kusuma, Sang Dosen38 Bab 38 Sayangku39 Bab 39 Hukuman40 Bab 40 Di Kuburan41 Bab 41 Aku Pria yang Sudah Menikah42 Bab 42 Dia Sangat Tampan43 Bab 43 Aku adalah Suamimu44 Bab 44 Kelas Menari45 Bab 45 Kelas Bahasa Inggris46 Bab 46 Pelajaran Bahasa Inggris47 Bab 47 Kamu Menang48 Bab 48 Kembali Dari Singapura49 Bab 49 Sakit Kepala50 Bab 50 Kebenaran Telah Terungkap51 Bab 51 Tidak Tahu Malu52 Bab 52 Pencium yang Baik53 Bab 53 Mereka Bersama-sama Menipuku54 Bab 54 Sebuah Konfik55 Bab 55 Tidak Ada yang Boleh Keluar56 Bab 56 Berlutut Dan Minta Maaf57 Bab 57 Kamu Tidak Perlu Melakukan Apapun Selain Menghitung Uang58 Bab 58 Seorang Pria Yang Picik59 Bab 59 Apa Kamu Tinggal Dengan Seorang Pria 60 Bab 60 Sungguh Kejutan yang Hebat!61 Bab 61 Pengertian dan Kartu VIP62 Bab 62 Kamu Bernilai Sepuluh Triliun63 Bab 63 Lepaskan Sepatumu64 Bab 64 Aku Sudah Menikah65 Bab 65 Tertangkap Basah66 Bab 66 Tenangkan Suamimu67 Bab 67 Di Bioskop68 Bab 68 Hati yang Patah69 Bab 69 Datang Untuknya70 Bab 70 Hancurkan Toko Sialan Ini71 Bab 71 Pria yang Tidak Fleksibel72 Bab 72 Kamu Berani Menyebut Kusuma Hadi 73 Bab 73 Menikahi Galila74 Bab 74 Lebih Sering Mengenakan Gaun75 Bab 75 Ini Istriku76 Bab 76 Berhati-hatilah Dengan Megan77 Bab 77 Pertengkaran78 Bab 78 Hadiah79 Bab 79 Lakukan Apa Pun Untuk Kalian80 Bab 80 Tiga Syarat81 Bab 81 Berjalan Di Atas Landak Tanpa Alas Kaki82 Bab 82 Memberi Tamparan Di Wajahnya83 Bab 83 Tamparan84 Bab 84 Maafkan Aku85 Bab 85 Seorang Pria yang Tidak Bersalah86 Bab 86 Bersikap Baiklah Pada Dirimu Sendiri87 Bab 87 Terluka88 Bab 88 Jatuh Cinta89 Bab 89 Rayuan90 Bab 90 Di Rumah Sakit91 Bab 91 Hati-hati92 Bab 92 Kusuma, Aku Menyukaimu93 Bab 93 Aku Sudah Mendengar Apa yang Kamu Katakan94 Bab 94 Ayo Pulang95 Bab 95 Apa yang Hendak Kamu Beli96 Bab 96 Beraninya Kamu97 Bab 97 Kamu Tidak Membutuhkan Seorang Istri98 Bab 98 Apakah Kamu Sedang Mencoba untuk Meminta Maaf 99 Bab 99 Biarkan Aku Menghangatkanmu100 Bab 100 Istriku yang Keras Kepala