icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ambil Nafasku Pergi

Bab 5 Rencana Besar

Jumlah Kata:2085    |    Dirilis Pada: 18/11/2021

ingat dan mengenalinya, matanya pun melebar karena terkejut. Ia mema

n gaun untuk dikenakan oleh Olga beberapa waktu yang lalu, Kusuma sebenarnya tidak memperhatikan sama sekali dan hanya menunjuk pada apa pun yang terlihat oleh matanya terlebih dahulu. Bahkan ketika

Olga tidak cocok untuk mengenakan gaun itu dan tidak dapat menampilkan keindahannya secara maksimal. Kusuma merasa geli

emua orang yang ada di mal itu menatap Kusuma seakan memint

lah diabaikan oleh K

uka cemberut di wajahnya, dan hendak menyampaikan keluhan lebih banyak kepada pria yang sedang bersamanya. Aka

'Apa aku pernah melihat wanita ini sebelumnya?' Tiba-tiba, ingatannya membuatnya tersadar. Dengan terburu-buru. ia menghampiri Kusuma dan berbisik dengan suara pelan, "Tuan. Hadi,

da di situ!" seru Dewi, ia berjalan men

Dewi, lengan Edi dicengkeram da

dirinya sendiri. Dulu, untuk memastikan agar rencana perjodohanku dengan Kusuma berjalan dengan lancar, ay

getahui siapa diriku yang sebenarnya. Maksudku, terakhir kali aku bertemu dengannya aku telah berani mencium bibirnya, dan kini kami harus bertemu l

Nyonya Hadi, Namun sekali lagi ia disela se

---" "Hei! Kawan!" Dewi meninju dada Edi dengan main-main, dan dengan cepat mengalihkan topik pembicaraan. "Tidak usah terlalu formal denganku! Rasanya sangat aneh!" Edi benar-

un berubah menjadi serius. "Nyonya Hadi, kenapa Anda melakukan semua ini?" tanya Edi. tak dapat menahan rasa penasarannya dan langsung bertanya keti

merasa geli dan ingin ter

akan tetapi suamiku di sana bahkan tidak mengenali i

aat ini pasti masih lajang dan tak memiliki hubungan

kepada dia. Apa alasannya? Aku sudah menandatangani surat cerai dan menyerahkannya kepada Panji untuk diberikan

nya, Edi mundur beberapa langkah dan mengamati Dewi, ia pun berpikir, 'Kalau tidak salah, Nyonya Hadi tujuh tahun lebih muda d

n dibalik semua tindakan Dewi, 'Apa ada yang salah dengan wanita ini? Tuan Hadi, adalah seorang pria yang

yaan Edi, "Ya, aku ingin menceraikan Tuan Hadi. Aku juga berharap kamu bisa me

gan apa yang baru saja Dewi utarakan padanya, semakin banyak pertanya

di berjalan kembali kepada Kusuma yang saat itu baru

bicarakan berdua. Mengalihkan perhatiannya kepada Dewi, Kusuma meliha

hadir dalam ekspresi di wajahn

nita murahan. Dalam sekejap wajah Kusuma menjadi muram, ia kemudian menoleh kepada asistennya Edi, dan memberinya sebuah perintah, "Usir wanita itu keluar dari mal ini!

ada di benak Kusuma saat ini, ia tak akan melepaskan Dew

wajah Kusuma, namun kali ini ada yang terlihat berbeda. Men

a. "Jaya sayang. Aku juga menginginkan set lipstik itu." Suara Dewi terdengar lebih keras dari biasanya. Memalingkan pandangannya kepada Olga, Dewi kemudian menunjuk Olga dan berkata kepada Jaya dengan ekspresi manja,

eorang, apalagi ini kepada teman akrabnya, Jaya. Ini jelas yang pertama dan

an dan bertanya, "Hei! Tomboi, ada apa denganmu? Sikapmu membuatku takut!" Semua te

jangan kau adalah penipu yang menyerupai Dewi!' Masih terheran dengan apa yang saat ini

kamu tidak membelikannya juga untukku?" Dengan segala apa yang sedang dilakukannya saat ini, Dewi pun

betapa sangat sulit bagiku melakukan ini semua!? Ah, terserah lah!

ua, karena kami mendapatkan apa yang kami masing-masing inginkan!' Itulah rencana besar yang ada di kepala Dewi, dan ia tak akan membiarkan rencana itu gagal. Yang berhasil mengembalikan kesadarannya dari lamunan adalah suara Jaya, yang dengan pasrah dan sedikit berteriak menjawab, "Baiklah! Baik! Aku akan membelikanmu apa pun yang kamu inginkan, tapi aku mohon..." Suara Jaya melirih dengan nada p

ngannya sampai gemetar!' pikir pramuniaga. "Apa kamu tidak mendengar apa yang kukatakan?

rgegas membawanya ke konter kasir. Menghela napas dalam-dalam, Jaya

ngan sengaja ...', pikir Edi. Namun saat ini ia memiliki hal yang lebih penting untuk segera ia lakukan, yaitu perintah bosnya untuk mengusir Dewi keluar

ada tegas, "Edi, kenapa perintah Tuan Hadi tidak segera kamu lakukan?" Kusuma jelas melakukan ini

berbeda dari wanita lainnya! Ah, ak

a "Dia adalah---" Edi merasakan seseorang sedang menatapnya dengan tajam, seolah m

kepada para pengawal yang berada di be

rintahnya, Dewi mengangkat tangannya dan mencegah para pengawal mengusir ia dan teman-temannya de

ergi." Seketika Jaya pun menarik kembali kartu kredit yang hampir ia serahkan ke pramuniaga untuk membayar lipstik. Jaya kemudian mengambil kembali semua lips

berjalan keluar dari mal, Kusuma berpikir hingga wajahny

pun kembali melingkarkan tangannya di lengan Kusuma, dan kemudian berkata dengan suara yang lembut, "Tuan Hadi, bagaimana menurutmu

a tak terlalu memperha

si yang muncul di benaknya, Edi kemudian membuka jalan dan mengant

tanya kepada Jaya, "Hei, aku tadi mendengar bahwa kamu ingin

enghela napas. "Sejujurnya, aku telah habiskan semua uangku da

a ia bertepuk tangan dan tersenyum. "Kenapa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mengakhiri Sebuah Pernikahan2 Bab 2 Kusuma yang Sulit dipahami3 Bab 3 Profesor Keras Kepala4 Bab 4 Olga Malik5 Bab 5 Rencana Besar6 Bab 6 Menurutmu Kamu Ini Siapa 7 Bab 7 Aku Tak Ingin Menjadi Nyonya Hadi8 Bab 8 Aku Akan Kembali9 Bab 9 Tiga Pilihan10 Bab 10 Upacara Penyerahan Hadiah11 Bab 11 Kusuma Hadi, Aku Mencintaimu12 Bab 12 Seluruh Dunia Tahu13 Bab 13 Rektor yang Baik Hati14 Bab 14 Kamu Terlihat Seperti Perempuan!15 Bab 15 Berpura-pura Menjadi Murni16 Bab 16 Anggur17 Bab 17 Umpankan Dia Kepada Ikan Hiu18 Bab 18 Lutut19 Bab 19 Ke New York20 Bab 20 Apakah Dia Bertemu Lawan Sepadan21 Bab 21 Kusuma Menggoda Dewi22 Bab 22 Kusuma Tahu Kebenarannya23 Bab 23 Pindah Rumah24 Bab 24 Diantar Ke Universitas25 Bab 25 Bukan Seorang Pria26 Bab 26 Kakak27 Bab 27 Markas Besar Grup Hadi28 Bab 28 Saya Ingin Anda Mencicipinya29 Bab 29 Hangus30 Bab 30 Kado untuk Kusuma31 Bab 31 Siapa yang Menindas Pacarku32 Bab 32 Tomboi Apa-apaan Ini 33 Bab 33 Aku Ingin Meminta Maaf Kepadamu34 Bab 34 Sebuah Pertarungan35 Bab 35 Dia Layak Mendapatkannya36 Bab 36 Jiwa Pemberontak37 Bab 37 Menjauh Dari Kusuma, Sang Dosen38 Bab 38 Sayangku39 Bab 39 Hukuman40 Bab 40 Di Kuburan41 Bab 41 Aku Pria yang Sudah Menikah42 Bab 42 Dia Sangat Tampan43 Bab 43 Aku adalah Suamimu44 Bab 44 Kelas Menari45 Bab 45 Kelas Bahasa Inggris46 Bab 46 Pelajaran Bahasa Inggris47 Bab 47 Kamu Menang48 Bab 48 Kembali Dari Singapura49 Bab 49 Sakit Kepala50 Bab 50 Kebenaran Telah Terungkap51 Bab 51 Tidak Tahu Malu52 Bab 52 Pencium yang Baik53 Bab 53 Mereka Bersama-sama Menipuku54 Bab 54 Sebuah Konfik55 Bab 55 Tidak Ada yang Boleh Keluar56 Bab 56 Berlutut Dan Minta Maaf57 Bab 57 Kamu Tidak Perlu Melakukan Apapun Selain Menghitung Uang58 Bab 58 Seorang Pria Yang Picik59 Bab 59 Apa Kamu Tinggal Dengan Seorang Pria 60 Bab 60 Sungguh Kejutan yang Hebat!61 Bab 61 Pengertian dan Kartu VIP62 Bab 62 Kamu Bernilai Sepuluh Triliun63 Bab 63 Lepaskan Sepatumu64 Bab 64 Aku Sudah Menikah65 Bab 65 Tertangkap Basah66 Bab 66 Tenangkan Suamimu67 Bab 67 Di Bioskop68 Bab 68 Hati yang Patah69 Bab 69 Datang Untuknya70 Bab 70 Hancurkan Toko Sialan Ini71 Bab 71 Pria yang Tidak Fleksibel72 Bab 72 Kamu Berani Menyebut Kusuma Hadi 73 Bab 73 Menikahi Galila74 Bab 74 Lebih Sering Mengenakan Gaun75 Bab 75 Ini Istriku76 Bab 76 Berhati-hatilah Dengan Megan77 Bab 77 Pertengkaran78 Bab 78 Hadiah79 Bab 79 Lakukan Apa Pun Untuk Kalian80 Bab 80 Tiga Syarat81 Bab 81 Berjalan Di Atas Landak Tanpa Alas Kaki82 Bab 82 Memberi Tamparan Di Wajahnya83 Bab 83 Tamparan84 Bab 84 Maafkan Aku85 Bab 85 Seorang Pria yang Tidak Bersalah86 Bab 86 Bersikap Baiklah Pada Dirimu Sendiri87 Bab 87 Terluka88 Bab 88 Jatuh Cinta89 Bab 89 Rayuan90 Bab 90 Di Rumah Sakit91 Bab 91 Hati-hati92 Bab 92 Kusuma, Aku Menyukaimu93 Bab 93 Aku Sudah Mendengar Apa yang Kamu Katakan94 Bab 94 Ayo Pulang95 Bab 95 Apa yang Hendak Kamu Beli96 Bab 96 Beraninya Kamu97 Bab 97 Kamu Tidak Membutuhkan Seorang Istri98 Bab 98 Apakah Kamu Sedang Mencoba untuk Meminta Maaf 99 Bab 99 Biarkan Aku Menghangatkanmu100 Bab 100 Istriku yang Keras Kepala