LUKA HATI SEORANG IBU TIRI
Jef
i yang setahun lebih hilang bak
diri mematung dengan raut wajah yang tampak kecewa. Tak lama kem
uk ke arah Jefri. Wajah Jefri yang tadinya tampak tegang b
a memandang Jefri. Ziana yang mendengar ucapan kakaknya diam-diam mencuri pandang ke ar
an menaruh hati padanya, tapi Ziana menyimpan dan memendam p
anya untuk menemuimu, tapi kamu malah men
k menemuiku, nggak salah dengar kan
menyebut Jefri dengan kata 'anda' berbeda dengan waktu hu
ulu Wil, jangan memutuskan sepihak!"
rtanya apa dan kenapa aku sam
eradaan anda dan anda sedikitpun tak memberi kabar, bahkan nomer saya anda blokir, akhirnya saya pasrah. Dan sekarang hidup saya sudah tenang, anda tiba
tolong dengar dulu penjelasanku," u
a di hati saya? Sekarang percuma saja anda menjelaskan, walau seribu alasan, rasa s
tuk membujuk Wilma. Akhirnya dia berdiri dari duduknya dan pamit,
erjalan di antara etalase-etalase yang ada dalam minimarket. Jefri
diam saja, sekarang kakak pergi d
ari kakak, jangan gede ra
nya Jefri sambil mengedip-kedipk
nya Ziana sambil mencibir, netra Jefri terbeliak
atas alasan apa?" tanya Jefri, dia pura-pura marah
ikitpun Ziana t
gi-lagi gadis itu mencibirkan bibirnya ke arah Jefri. Melihat tingkah Zian
ata Jefri sambil mengambil gawainya yang berada di saku celana, dan
i," pamitnya pada Ziana yang masih berdiri di te
ana
e
namanya. Wanita itu datang lagi dan sedang berjalan pelan menghampiriny
eli dan sesak nafas," pinta Ziana dengan jujur dan
, Ibu cuma mau ngobrol sebentar sama Zian
astikan Ziana ini anaknya atau bukan. Dia masih ingat, kalung yang dulu dia tinggalkan kepada anakn
dia sudah jatuh cinta sama diriku yang cantik ini, hiii ge
a jenis dengan Ibu," ucap Ziana polos. Hesti yang mendengarnya terkesiap, la
kamu sangat lucu," kata He
sopan, dalam hatinya merasa takut melihat keanehan Hesti yang dari tadi
" lagi-lagi Hesti membuat Ziana terperanjat. Langkah
memang sangat geli dan takut dengan berbagai macam serangga. Beberapa pengunjung minimarket yang
anya seseibu yang
l di bajunya, ternyata saya salah lihat," jawab Hesti menjel
gejolak hatinya, rasanya ingin memeluk gadis di depannya erat-erat, tapi dia takut Ziana berpikiran negatif te
ngalihkan pembicaraan. Dia mengira bahwa Ziana
esti, tapi justru balik bertanya. Hesti
au berbelanja?" ujar Hesti. Ziana terperangah mendengar perkataan Hesti. Tiba-tiba muncul ide di kepa
sambil berdoa dalam hati semoga Hesti tak curiga. Ziana merasa lega melihat Hesti menganggukkan kepalanya
kah Ziana, dan itu bukan suara Hesti. Ziana dan H
" seru
?" seru
eda generasi itu