icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

LUKA HATI SEORANG IBU TIRI

Bab 2 Ibu Mertua Menolak Ziana

Jumlah Kata:1843    |    Dirilis Pada: 21/08/2024

er! T

mbalikkan badannya. Raisa yang baru saja memangg

ti asuhan!" ucap Raisa setelah be

awatnya, jalan satu-satunya harus kami serahkan ke

engulurkan kedua tangannya hendak mengambil alih be

Bukankah ini bukan anak ibu?" su

ang harus bertanggung jawab terhadap

s lega, lalu dengan hati-hati wanita berseragam putih i

itu ibu mertua Raisa dan kakak iparnya berada di rumah Raisa

cucu laki-laki, huh!" celetuk bu Lasmini ketus, ibu mertua

ak Allah," sahut Salina pelan, matany

ngurus suami, sekarang suami kabur tanpa ninggal harta atau anak,

puluh tahun yang lalu. Di usia pernikahan kedua tahun, Rudi meninggalkan Salin

i saja dengan ikhlas," Salina menyahut kata-kata ibunya

us bayi itu, karena Raisa tak mau mendekat apalagi menyentuhny

usul bu Lasmini, wanita paruh baya berperawakan gemuk itu berdiri da

n, apa yang akan ibu lakukan?" tanya Salina dengan nada dat

menantu ibu, nggak becus!" cecar bu Lasmi

g ketus, sama sekali tak ada rasa tersinggung atau sakit

hari bantu ngurus Ziana," ujar Salina yang ditujukan kepada adik iparnya, Raisa yang d

ari pengasuh untuk anak tirinya, rasanya tak sanggup kalau tanganny

ini menentang ucapan Salina. Raisa da

h!" ujar bu Lasmini lagi dengan suara lantang, kedua

dia sudah repot dengan Wilma dan pekerjaan lainnya," tukas Salina mewakili Ra

nggak mengerjakan apa-apa to, hanya mengawasi karyawannya saja," u

apa toko besar yang bisa dibilang m

pekerjaan rumahnya kepada Nur, gadis berusia 23 tahun, gadis jujur yang awalnya bekerja di

usul Salina, dia ingin tahu apa tanggapan ibunya atas usulan

kin repot ibu!" ucap Raisa pelan samb

a, ibu carikan sepuluh pengasuh sekalian!" ujar bu Lasmini dengan ketus, dia

ibu, darah daging ibu!" tukas Salina, diletakkann

a dekat box bayi itu mengerling Zia

n kebanggaan, nggak seperti mereka itu, yang ada nanti malah jadi b

ak dia perempuan, nggak bakalan ibu nikahkan dia dengan Azizur," tambah

ggak bisa menentang dan mengubahnya

pengkhianatan mas Azizur?" tany

berusaha untuk menunjukkan bakti kepada aku, ibunya!" sa

h manis di had

ntak, mereka saling pandang dan kemudian m

rikan cucu laki-laki untuk ibu!" kata bu Lasmini dengan suara lantang, sedikit pun dia tak

a?" tanya Raisa dengan sinis, luka di hatinya se

gara Hesti, dan sampai kapanpun ibu nggak akan mengakui bayi itu sebagai cucu!" kata

Raisa dan Salina mengha

mu?" bu Lasmini membalikkan badannya, tangannya memegang box bayi itu

k apa-apa, tapi jangan menyakitinya, dia nggak berdosa!" tukas Salina,

a kehadirannya, besok mbak carikan pengasuh untuknya," tutur Salina, dia memutuskan un

mengurus dirinya sendiri, urusin saja bayi itu, nggak usah hambur-hamburkan uang!"

khianatan almarhum hingga hadir Ziana, sebagai seorang wanita harusnya ibu paham bagaimana

mini dengan nada penuh emosi, dia kembali lagi ke ruang depan karena merasa

eminta mas Azizur untuk menikah dengan perempuan lain?"

ki itu berkuasa, mereka bebas menentukan dan melakukan apa saja, makanya ibu hanya mau cucu laki-laki

erbaik saja," ujar Salina, lalu pandangannya beralih ke arah adik ip

bu Lasmini berdiri di pintu pagar rumah Raisa. Melihat raut waja

ah Salina. Tak berapa lama sebuah motor datang dan berhenti tepat di depan bu Las

iap untuk pulang. Walau bagaimanapun dia tak

ibu ngambek manggil ojek," ujar Sali

ja mbak, nanti biar dija

erusaha mencerna ucapan adik iparnya. Salina bingung dengan sebu

k Nur," ujar Raisa datar, wajahnya tanpa eksp

bangun dan merosot turun, gadis kecil itu dengan riang hendak menghampiri box bay

kata Raisa tegas sambil menggoyang- go

berusaha protes dan m

r Raisa menghardik putrinya. Wilma menunduk

an libatkan dia dengan masalahmu," ujar S

k saya menyentuh anak itu, saya benci

dan haus, dia sama sekali nggak ngerti apa itu dendam dan sakit hati, jadi nggak ada gunanya kalau kamu memb

ba Mbak berada di posisi saya!" sahut Raisa lirih, matanya berkaca-kaca, dan da

Mbak juga pernah dik

n apa yang saya alami Mbak!" Raisa m

g dulu," karena tak mau berlarut-larut

hanya tatapan matanya yang mengikuti kepergian kak

baru saja mau ke dapur terkejut mendengar majikannya memanggil den

, gadis lugu itu membalikkan badannya d

uannya ambil di kamar depan, pindahkan k

dengan heran. Dia heran Ziana anak majik

Raisa sambil berdiri dan menari

aik Bu," ka

di yuukkk," ucap Nur dengan gemas samb

sontak gadis berkulit kuning langsat itu mena

i-si-sia

"Sssst

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka