LUKA HATI SEORANG IBU TIRI
er! T
mbalikkan badannya. Raisa yang baru saja memangg
ti asuhan!" ucap Raisa setelah be
awatnya, jalan satu-satunya harus kami serahkan ke
engulurkan kedua tangannya hendak mengambil alih be
Bukankah ini bukan anak ibu?" su
ang harus bertanggung jawab terhadap
s lega, lalu dengan hati-hati wanita berseragam putih i
itu ibu mertua Raisa dan kakak iparnya berada di rumah Raisa
cucu laki-laki, huh!" celetuk bu Lasmini ketus, ibu mertua
ak Allah," sahut Salina pelan, matany
ngurus suami, sekarang suami kabur tanpa ninggal harta atau anak,
puluh tahun yang lalu. Di usia pernikahan kedua tahun, Rudi meninggalkan Salin
i saja dengan ikhlas," Salina menyahut kata-kata ibunya
us bayi itu, karena Raisa tak mau mendekat apalagi menyentuhny
usul bu Lasmini, wanita paruh baya berperawakan gemuk itu berdiri da
n, apa yang akan ibu lakukan?" tanya Salina dengan nada dat
menantu ibu, nggak becus!" cecar bu Lasmi
g ketus, sama sekali tak ada rasa tersinggung atau sakit
hari bantu ngurus Ziana," ujar Salina yang ditujukan kepada adik iparnya, Raisa yang d
ari pengasuh untuk anak tirinya, rasanya tak sanggup kalau tanganny
ini menentang ucapan Salina. Raisa da
h!" ujar bu Lasmini lagi dengan suara lantang, kedua
dia sudah repot dengan Wilma dan pekerjaan lainnya," tukas Salina mewakili Ra
nggak mengerjakan apa-apa to, hanya mengawasi karyawannya saja," u
apa toko besar yang bisa dibilang m
pekerjaan rumahnya kepada Nur, gadis berusia 23 tahun, gadis jujur yang awalnya bekerja di
usul Salina, dia ingin tahu apa tanggapan ibunya atas usulan
kin repot ibu!" ucap Raisa pelan samb
a, ibu carikan sepuluh pengasuh sekalian!" ujar bu Lasmini dengan ketus, dia
ibu, darah daging ibu!" tukas Salina, diletakkann
a dekat box bayi itu mengerling Zia
n kebanggaan, nggak seperti mereka itu, yang ada nanti malah jadi b
ak dia perempuan, nggak bakalan ibu nikahkan dia dengan Azizur," tambah
ggak bisa menentang dan mengubahnya
pengkhianatan mas Azizur?" tany
berusaha untuk menunjukkan bakti kepada aku, ibunya!" sa
h manis di had
ntak, mereka saling pandang dan kemudian m
rikan cucu laki-laki untuk ibu!" kata bu Lasmini dengan suara lantang, sedikit pun dia tak
a?" tanya Raisa dengan sinis, luka di hatinya se
gara Hesti, dan sampai kapanpun ibu nggak akan mengakui bayi itu sebagai cucu!" kata
Raisa dan Salina mengha
mu?" bu Lasmini membalikkan badannya, tangannya memegang box bayi itu
k apa-apa, tapi jangan menyakitinya, dia nggak berdosa!" tukas Salina,
a kehadirannya, besok mbak carikan pengasuh untuknya," tutur Salina, dia memutuskan un
mengurus dirinya sendiri, urusin saja bayi itu, nggak usah hambur-hamburkan uang!"
khianatan almarhum hingga hadir Ziana, sebagai seorang wanita harusnya ibu paham bagaimana
mini dengan nada penuh emosi, dia kembali lagi ke ruang depan karena merasa
eminta mas Azizur untuk menikah dengan perempuan lain?"
ki itu berkuasa, mereka bebas menentukan dan melakukan apa saja, makanya ibu hanya mau cucu laki-laki
erbaik saja," ujar Salina, lalu pandangannya beralih ke arah adik ip
bu Lasmini berdiri di pintu pagar rumah Raisa. Melihat raut waja
ah Salina. Tak berapa lama sebuah motor datang dan berhenti tepat di depan bu Las
iap untuk pulang. Walau bagaimanapun dia tak
ibu ngambek manggil ojek," ujar Sali
ja mbak, nanti biar dija
erusaha mencerna ucapan adik iparnya. Salina bingung dengan sebu
k Nur," ujar Raisa datar, wajahnya tanpa eksp
bangun dan merosot turun, gadis kecil itu dengan riang hendak menghampiri box bay
kata Raisa tegas sambil menggoyang- go
berusaha protes dan m
r Raisa menghardik putrinya. Wilma menunduk
an libatkan dia dengan masalahmu," ujar S
k saya menyentuh anak itu, saya benci
dan haus, dia sama sekali nggak ngerti apa itu dendam dan sakit hati, jadi nggak ada gunanya kalau kamu memb
ba Mbak berada di posisi saya!" sahut Raisa lirih, matanya berkaca-kaca, dan da
Mbak juga pernah dik
n apa yang saya alami Mbak!" Raisa m
g dulu," karena tak mau berlarut-larut
hanya tatapan matanya yang mengikuti kepergian kak
baru saja mau ke dapur terkejut mendengar majikannya memanggil den
, gadis lugu itu membalikkan badannya d
uannya ambil di kamar depan, pindahkan k
dengan heran. Dia heran Ziana anak majik
Raisa sambil berdiri dan menari
aik Bu," ka
di yuukkk," ucap Nur dengan gemas samb
sontak gadis berkulit kuning langsat itu mena
i-si-sia
"Sssst