LUKA HATI SEORANG IBU TIRI
rus menikah dengan Bagas, anaknya pak Saiful,"
n Wilma menentukan pilihannya sendiri," tukas Rai
enentang keinginanku," kata bu Lasmini ketus,dia mende
jukkan baktimu pada nenek," ujar bu Lasmini,
Lasmini, dia kesal k
usia lanjutnya bu Lasmini tak pernah mau berbaik-baik dengan keluarganya. Dia merasa bisa hidup s
i keluarga baik-baik,dan kehidupannya sud
Tapi N
u semakin bertambah!" kata bu
nkah Bagas sudah punya calon istri?" ucap W
dan punya anak laki-laki, nanti lama-lama
kamu!" tambah bu Lasmini lagi t
ikah dengan Bagas," tolak Wilma, di
sanku, kamu harus menikah dengan Baga
ilma, ibu nggak berhak menentukan hidupnya!" tukas
ur hidupnya, toh kalian hidup juga dari harta anakk
nya, tapi saya tak mau menyalah gunakan hak saya, saya serahkan hak saya padanya untuk menentukan pilihannya sendiri," tutur Rai
B
erkejut, mereka beradu pandang. Raisa memberi isya
jar Wilma, walau menurutnya bu Lasmini me
cara malah pergi," bu Lasmini menggerutu, p
Tok to
berdiri dan keluar setelah mendengar sua
tanya seorang lelaki yang ternyata kurir salah satu ek
tersebut. Sebuah bingkisan kecil yang bertuliskan nama Jefri sebagai pengirimnya. Raisa mengerutkan kening
ya Raisa ketika melihat ibu
menantu dan cucu sama saja," sahut bu Lasmini ketus, Raisa
ut, walaupun sering mendapat perlakuan buruk dari bu Lasmini, Rai
s, wanita lanjut usia itu terus melangkah keluar pintu pagar tanpa menoleh lagi
ojek online belum juga ada yang menerima pesanannya. Dalam hati Raisa merasa treny
ajaknya untuk tinggal bersama, tapi selalu ditolaknya. Raisa pun pernah me
a hari Salina bertahan tinggal di rumah ibunya sendiri. Niat baik Salina juga disalah artikan oleh bu Lasmini
nan bu Lasmini buyar ketika tiba-ti
h. Bu Lasmini tergiur janji pak Saiful yang katanya akan memberi dua hektar kebun sawit kalau berhas
siang, abang-abang ojek sedang istirahat, harus n
an hitam bergulung-gulung tanda akan turun hujan. B
ggak Bu?" tanya Raisa, dia ta
ab bu Lasmini si
" ujar Raisa, dia paham kalau sudah begini
ersebut, antara mau menerima atau menolaknya. Sejak kedatangan Jefri dua hari yang lalu, hati Wilma terusik lagi.
i, dengan netra terpejam, dia merobek kerta
Sebatang coklat kesukaannya. Tanpa sadar Wilma merobek kertas pem
Tok t
ma membukanya. Raisa yang baru pulang dari r
gi dengan Jefri," tanpa basa-basi Rai
ia datang ke minimar
ingin ibu bicarakan dengannya," ujar Rai
a Wilma mengusirnya, Wilma benci
sambil menunjuk bungkus coklat yang sudah habis isinya. Netra Wilma te
fri Bu," kilah Wilma, wajahny