Calon Istri Tuan Muda Dingin
saling bersentuhan. Dua pasang mata itu saling membulat terkejut tapi s
yang terjadi. Dia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan, membulatkan matanya. Dia jelas terkejut
tak mengeluarkan suara yang mungkin bisa saja memanggil seluruh peng
lah kesadarannya kembali sep
a matamu, hah?" balas p
sungut Vana sambil melap bibirnya yang masih mer
arah pada Vana yang masih berusaha menghapus jej
r dengan punggung tangan. Dia mendesis kesal melihat Vana yang b
hat Vana memainkan bibirnya dengan tangan. Dia mendekat, menaha
... kau sungguh bajing
ba- tiba sebuah ide hadir di otaknya membuat pria itu mengeluarkan smirk yang bagi Fiona menyebalkan. Tapi sang adik tetap dia
itu adalah ciuman per
yang membulat membuat
sungut Vana
mu menjawabnya,
wujudnya tadi ketika berada di rua
na yang terbata membuat Fandra tergelak. Jelaslah dia tak percaya deng
i baru firt kiss? Kuno sek
tas hinaan pria itu. Dia pikir kenapa Vana tak pernah melakukan itu? Sebab dia punya p
i apa kata orang! Tapi kau telah menodainya! Mengambil apa yang aku
kulinya tanpa ampun. Fandra yang tak menduga akan hal itu berusaha untuk menahan tangan Vana, tapi justru keseimbangan menjad
jahnya semakin merah padam karena kedua benda itu kembali beradu
an berlari sejauh mungkin dari tempat itu
dar. Dia sempat menatap sang kakak, men
tempatnya mencoba mencerna a
ya lalu tertawa kecil. Tapi kemudian segera mengubah ekspresinya kem
, tapi ini sampai tertawa? "Udah gak waras!" rutukny
u dari senyum kecil seorang Altafandra yang dingin dan arogan. Cu
kin mereka akan langsung akrab, bukan? Ini baru permulaan akan pertemuan kedua mereka yang berbeda dari yang pertama tadi. Tapi,