Calon Istri Tuan Muda Dingin
ana dan Fandra, keduanya sama-sama memalingkan
il bukan untuk melihat kalian bertengakar," ujar nenek. Nada
nya tapi hanya sekilas lalu memalingkan
gan baik, Vana ..." Nenek menatapnya Vana mengan
gumpulkan semua orang untuk memperkenalkannya juga tapi Fandra
erangkaian latihan untuk menjadi bagian dari keluarga Alatas," jelas sang ratu untuk aturan pertama. "Bagaimana?" Nenek berta
ggupinya," jawab Vana tanpa
mendesi
enyuman tercetak di wajahnya juga wajah yang lai
tkan jaminan. Teringat akan sang ibu dan adiknya, Vana tidak punya ke
njutkan," ujar sang r
menunggu ada aturan yang membuat Vana keberatan
ma kamu bersedia melakukan apapun sebagai peranmu, me
enatap lembut Vana, menghe
ikanku dan keluarga Alatas, aku akan m
sadar tidak ada yang gratis di dunia ini tapi dia tak meminta banyak
" ujar nenek lalu menga
jalan mendekat ke singgasan
keperluanmu selama berada di sini sekaligus
lakang berdampingan dan masih menunduk dengan kedua tangan bertaut. Vana mengalihkan lag
" sahu
la pelayan yang akan bertanggung jawab untukmu, akan menjelaskan aturannya nanti. Sementara untuk aturan di
i kewalahan untuk mengingat apa saj
ga betah di sini terlepas dari ganguannya, ingat kamu masih punya kami," pesan n
ide untuk menjahili Fandra. Dengan senyum tipis di bibirnya, sebelah alis Vana
luarga Alatas," ucap Vana melanjutkan dengan menyanjung setinggi- tingginya sampa
ini dan memberikan cahaya," balas sang nenek yang entah mengapa den
ebelumnya dan hal itu mengejutkan Vana. Tapi itu berhasil membuat wajah Fand
ndangan mengarah tajam pada Vana. "Terserah kalian saja mau lakukan apapun tapi jangan harap a
h kemenangan. Dia seolah tak peduli dengan kemarahn Fandra
tah aku atau ka