Calon Istri Tuan Muda Dingin
wajahnya dengan air, berulang kali berkumur, membersihkan bibirn
n dirinya di cermin. Wajahnya basah dan memera
n kecerobohannya tadi. Kedua tangannya bertumpu
terjadi dan lagi- lagi mengulang adegan itu bagai film yang di put
" rutuknya kembali membasuh wa
gitunya. Lagian itu hanya kecelakaan, tidak
hkan aku tidak mengenalnya dengan ba
gambil handuk dengan kasar dan mengeringkan wajahnya. Dia berbalik dan bersandar pa
nya terkulai di sisi tubuh. Tatapannya hampa. "Yang aku jaga untuk c
baru dia tinggali semalam. Cukup berat untuknya mengambil keputusan menerima tawaran
galkan ibu dan adikku untuk sebuah janji. Aku sendiri melanggar ja
bu Fandra yang mencari kalung pasangan dari mendiang suami nenek itu pa
ana merajut kembali ingatannya saat dia membuat keputusan untuk tinggal
secepat mungkin menghampiri pintu tanpa mel
di celah pintu dan mendapati si bungsu Fiona ber
nan begitu Vana mencul dari balik pintu.
saja?" tanyan
bergerak menghampiri Fiona lalu mengangguk seb
ta Fiona memutuskan untuk tidak membahas wajah Van
Vana me
di bawah," lanjut Fio
ya akan ada aturan yang harus dilakukan Vana selama di mansion itu. Dia pikir
lemparkan handuk di tangannya ke kamar lalu menutup
eemasan yang tampak mewah. Di sisi kirinya menjulang tinggi jendela kaca bertirai merah jambu berbahan sutra yang halus, ja
e mana, Fi?
ahut gadis remaja
pi
Ada banyak sekali tangga di sini," lanjutnya sambil tersenyum kecil pada Van
na hanya tertawa lalu melanjutkan lan
satu tangga. Sebelumnya Fiona memperkenalkan tangga yang mengarah k
aku tersesat?"
am hitam putih. Mereka tampak begitu anggun dan berbaris rapi menunduk ketika V
, senada dengan tirai yang menjutai menutupi jendela besar, bantal berjajar rapi di sana. Ada vas bunga ang
Vana yang masih terpeso
berawna keemasan dengan jendela kaca besar memperlihatkan taman yang luas. Vana yakin ini adalah bagian tama
engingat hal itu lagi. "Si
santai dan rileks, Vana memperhatikannya
nya," komentar Vana yang otomat
ik. "Sungguh?" t
erheran dengan senyum lebar d
g," katanya berbisik tapi tat
pandang Fiona kalau para pelayan yang tadi men
itu juga denganmu, Kak Vana," katanya
ulangnya
aran, search saja Kerajaan Alatas, maka akan muncul berbagai artikel,"
masih jauh?" tanya Vana saat mengalihkan kembali per
Fiona. Seketika Vana m
eemasan dan merah jambu. Sisi kanannya jendela besar dengan bingkai putih elegan, menampilkan taman luas yang