icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Calon Istri Tuan Muda Dingin

Bab 8 Apa Artinya itu

Jumlah Kata:1053    |    Dirilis Pada: 20/05/2024

a ketika gadis remaja itu mengatakan kalau akan segera sampai di ruangan sang nenek, usai

n marmer dengan sentuhan putih dan pink pastel. Warna yan

g dan tangga. Yeah, dan kamar, serta ruan

aja sudah bosan dengan langk

sana. Seorang penjaga menyambut mereka dan membukakan

ang memperhatikan sekitarnya. Masih

mbut. Dekorasi dinding dengan motof bunga- bunga kecil dan lembut berwarna ungu. Mereka berbelok ke kanan lalu memasuki se

pet yang menampung banyak aksesoris ruangan. Dahi

ggasana. Sofa yang hanya menampung satu orang itu teletak di tengah, di

dekati wanita tua itu. Tanpa sengaja Vana menatap wajah dingin yang

butnya, Vana mendekat dan menyentuh tangan itu tan

a di dekatnya. Vana menurut dan perhatiannya te

menyapa de

. Dia jelas tidak terbi

asang alis hitam tipis di atas sepasang mata kecil yang lembut tapi tatapannya tajam, dua pipi mulus yang meninjolkan sedikit tulang pipinya, tampak begitu tirus

na jatuh ke bibir tebal yang terkatup rapat. Bibir itulah yang menempel dengan mikiknya beberapa saat lalu di taman. Otomatis Vana

gan sekarang. Memalu

Vana kini, juga tengah menatapnya dalam diam. Dia mengawasi

tika pandangannya memperhatikan bibir Vana. "

dan riang dari sampingnya

memeluk Vana yang duduk di seberang meja, jelas saj

nghampiri Vana dan memeluknya lembut tampak begitu senang meskipun baru saja beberapa menit saling bertatapan.

ana," tegur sang ibu ke

yang duduk anggun bersama sang pangeran di sampingnya. Vana me

kak dari Fandra dan Fiona," terang S

salah tingkah. Dia merasa begitu renda

k kembali duduk. Senyuman tak sekalipun luput dari wajahnya yang cantik sa

hut Vana

" puji Alifika yan

dengan Fandra yang mendengus tak percaya melihat sikap keluarganya yang berubah drastis, ka

ajam yang menarik semua p

buru," goda sang kakak melih

itu berderai m

ang ingin bicara atau aku akan

kenapa kembali?" balas san

mulus dengan ekspresi yang tetap

. Dia kini menyimpan sebuah senjata pamungkas untuk menggoda sang kaka

s meminta perhatian semua

ikal, terutama untuk Fandra, terima kasih sudah memutuskan ikut berkum

k pergi melarikan diri karena tahu apa yang akan mereka bahas kalau bukan pernika

iam dan dengarkan," pinta sang nenek menata

nnya di depan dada, menyandarkan punggung ke sofa dan mendatarkan

eser sebagai antisipasi kalau Fandra berontak. Pria den

enyusupi hatinya, terasa hangat menjalari sekujur tubuhnya hanya dengan tatapan tajam nan dingin dari s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Calon Pilihan Kakek2 Bab 2 Insiden 3 Bab 3 Cucuku 4 Bab 4 Saling Melengkapi 5 Bab 5 Kecelakaan 6 Bab 6 First and Second 7 Bab 7 Putri 8 Bab 8 Apa Artinya itu 9 Bab 9 Tuan Muda Arogan 10 Bab 10 Aturan 11 Bab 11 Oh, Manis Sekali12 Bab 12 Rencana Vana13 Bab 13 Mencari Kelemahan14 Bab 14 Pindah Kamar15 Bab 15 Kenangan16 Bab 16 Menjual Dirinya17 Bab 17 Reaksi Tak Terduga18 Bab 18 Kamar Baru19 Bab 19 Siksaan20 Bab 20 Pelukan dari Belakang21 Bab 21 Tak Biasa22 Bab 22 Julukan23 Bab 23 Menjadi Dirimu24 Bab 24 Pondok Kenangan25 Bab 25 Kenyamanan Dari Ruangan26 Bab 26 Nona Ahli Dapur27 Bab 27 Jadwal Dan Cerita28 Bab 28 Bermain Dansa29 Bab 29 Mendekap Rindu30 Bab 30 Cedera31 Bab 31 Apakah Artinya 32 Bab 32 Fandra Punya Kekasih 33 Bab 33 Tarikan Tak Kasat Mata34 Bab 34 Bernapaslah35 Bab 35 Sentuhan Sekilas36 Bab 36 Dari Fiona37 Bab 37 Tak Bisa Tidur38 Bab 38 Di Atasnya39 Bab 39 Lebih Dalam40 Bab 40 Kau Janji 41 Bab 41 Mencari Celah42 Bab 42 Bertemu Lagi43 Bab 43 Tatapan Rindu44 Bab 44 Tanggapan45 Bab 45 Mengamati Perubahan Ekspresi Vana46 Bab 46 Mencari Alamat47 Bab 47 Mengingatkan48 Bab 48 Siapa Aku 49 Bab 49 Kesan Dirinya50 Bab 50 Perjalanan51 Bab 51 Dia Adalah 52 Bab 52 Tarikan Alam53 Bab 53 Kejutan54 Bab 54 Terjebak Hujan55 Bab 55 Menyusup Ke Balik Kemeja56 Bab 56 Suasana, Tarikan Tak Kasat Mata, atau Hatinya 57 Bab 57 Akan Rindu58 Bab 58 Bisakah Kesempatan Itu Lebih Lama 59 Bab 59 Kebersamaan Singkat60 Bab 60 Keputusan Nenek61 Bab 61 Kehadiran Dalam Sunyi62 Bab 62 Percayalah Padanya63 Bab 63 Tengkuk Jenjang Yang Menggoda64 Bab 64 Jejakku65 Bab 65 Reuni66 Bab 66 Ketahuan67 Bab 67 Pengakuan Yang Disukai68 Bab 68 Pagi Yang Aneh69 Bab 69 Janji Apa 70 Bab 70 Kau Sudah Melihat ....71 Bab 71 Tergantung pada Keputusanmu72 Bab 72 Dansa 73 Bab 73 Pengakuan74 Bab 74 Kamu Bisa75 Bab 75 Semakin Dekat76 Bab 76 Publikasih Pengumuman77 Bab 77 Tertekan78 Bab 78 Jatuh Sakit79 Bab 79 Sesak Menahan Rindu tak Temu80 Bab 80 Jangan Dipendam81 Bab 81 Masih Mencintainya 82 Bab 82 Dengannya 83 Bab 83 Kenapa Dia ada di Sini 84 Bab 84 Dia, Berbeda85 Bab 85 Dari Masa Lalu atau Untuk Masa Depan86 Bab 86 Hanya Berusaha Untuk Memahami87 Bab 87 Sekasta 88 Bab 88 Apa yang Ingin Kau Tahu 89 Bab 89 Hanya Untuk Satu Hari90 Bab 90 Kartu Udangan91 Bab 91 Arah Impian92 Bab 92 Telepon Asing93 Bab 93 Kau Cemas 94 Bab 94 Jangan Sampai Terluka95 Bab 95 Nyonya, Nona Besar96 Bab 96 Dalam Damai97 Bab 97 Namun, Ada Apa