icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Calon Istri Tuan Muda Dingin

Bab 4 Saling Melengkapi

Jumlah Kata:1554    |    Dirilis Pada: 20/05/2024

jut dari arah depannya m

gkangnya ketika melihat sesosok gadis di h

pa k

n terdapat jarak sekitar lima meter. Tapi tidak

andangannya pada sosok gadis itu yang berdiri di depan sebuah pintu. "Tunggu! Kamar

aki mendekat, yang datang tak hanya seoran

is itu sama-sama men

ya bersamaan angkat bicara

a, Fandra," ujar sang nenek

a?" Fandra mena

Kamu juga, sayang," k

perhatikannya karena semua orang tampak memuja gadis itu. Ora

masih terkagum-kagum dengan segala yang ada di rumah itu. Ini seperti mansion klasik yang ada di cerita, dalamnya penuh denga

empuan itu berjalan lebih dulu. Sang ayah merangkul pundak anaknya, me

api perhatian sang nenek, bahkan ibu dan adiknya tampak begitu

cara sejak kakeknya meninggal. Tidak hanya tiga perempuan yang sering kali Fandra lihat di rumah, tapi ju

yak?" Sang nenek bertanya sepa

nyenyak." Itu bohong, tapi syukurlah tidak ada lingkar hitam di bawah matanya ketika

beritahu kami, atau asistenmu jika membutuhkan sesuat

ntara mereka itu. Bungsunya Alatas itu tidak mau

lengkan kepala melihat anak bungsuny

canggung menimp

beda jauh sekali dari semua sikap yang dia tunjuk

buat Vana melongo. Ini pesta? Pikirnya. Matanya membola, memindai setiap makanan yang t

cukup kampungan, pikirnya. Dia menarik kursi di tempat biasanya. Namun, dia sama sekali tidak berp

nenek tetap mempertahankan kelembutannya membuat Fandra menatapnya tak per

adalah keputusan yang dia buat sendiri. Tangannya mencoba mengambil makanan sambil menelan saliva bukan kare

anya sekali dua kali cara makan dan gaya Vana menganggunya meskipun ga

kan semua orang di meja makan itu. Wajahnya

nas," komentar sang adik santai. Dia t

n! Apa maskudnya ini?" tega

ah," balasnya dengan santai. Fandra semak

erhatian tertuju pada Fandra yang bangun dari duduk

g juga!" Fandra menegaskannya. Dia sepertinya marah sekali

pergi dari sana, dan sama sekali

akan bicara dengan

bin

ang labil, kakakku," ka

ut yang membulat. Sang adik mengangguk

nggu jadi mereka tida

ta berkumpul di ruang santai,

ntu," b

sinya sigap membantu sang ibu. Vana memperhatikannya dan ikut bangun. Dia sudah kenyang meskipun hanya

ang ratu rumah menyadark

ut dan duduk di salah satu

n kaca. Dia tampak masih marah meskipun sang ib

dra. Memaklumi kemarahan cucunya itu karena bagaimanapun, Fandra

aik apa yang akan Nenek sampaikan ini, Fandra. Apakah k

api diamnya itu cukuplah sebagai

, sebab kami tahu kamu pasti menolak," kata sang nenek memulainya. Semua orang diam. "Pe

terkejut. Mereka saling tatap d

" Fandra menola

a, dia sungguh shock mendengar

a kali aku bilang tidak akan mau me

ekarang Nenek akan mengatakannya, Vana adalah g

erna apa yang baru s

mpaikannya padamu, bahkan sempat berpikir bahwa Kakekmu hanya asal bicara saja. Tapi bagaimanapun, itu menjadi pikiran sampai kamu mengena

ra percaya kalau mendi

Tapi, Nenek percaya pada kalung ini," katanya mengeluarka

n nenek dengan bandul yang serupa seperti dimiliki Vana. Tangan gadis

hiaskan batu safir biru di tengahnya berada di tangan

ek. "Dan Vana memiliki pasangannya, it

ar semua orang bisa melihatnya. Kalung yang ada di tangan Vivana itu dengan pola-pola serupa pancaran sina

kalung miliknya itu. Dia menurut, dan nenek

nenek fokus pada kedua bandul kalung yang benar-benar

ng tampak

embuat semua orang terkejut dan menatapnya ter

pi tatapan tajam dan sorot m

menikah dengan gadis kampu

bulatkan mata mendengar ap

au menikah dengan tuan muda yang angkuh dan di

a kau ada d

a akan jadi seperti ini. Gil

ak akan membiarkanmu!" ancam Fandra dengan tatapan

tidak semudah

ikejutkan dengan perlawanan Vivina yang ternyata cukup berani membalas Fandra disaat orang lain t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Calon Pilihan Kakek2 Bab 2 Insiden 3 Bab 3 Cucuku 4 Bab 4 Saling Melengkapi 5 Bab 5 Kecelakaan 6 Bab 6 First and Second 7 Bab 7 Putri 8 Bab 8 Apa Artinya itu 9 Bab 9 Tuan Muda Arogan 10 Bab 10 Aturan 11 Bab 11 Oh, Manis Sekali12 Bab 12 Rencana Vana13 Bab 13 Mencari Kelemahan14 Bab 14 Pindah Kamar15 Bab 15 Kenangan16 Bab 16 Menjual Dirinya17 Bab 17 Reaksi Tak Terduga18 Bab 18 Kamar Baru19 Bab 19 Siksaan20 Bab 20 Pelukan dari Belakang21 Bab 21 Tak Biasa22 Bab 22 Julukan23 Bab 23 Menjadi Dirimu24 Bab 24 Pondok Kenangan25 Bab 25 Kenyamanan Dari Ruangan26 Bab 26 Nona Ahli Dapur27 Bab 27 Jadwal Dan Cerita28 Bab 28 Bermain Dansa29 Bab 29 Mendekap Rindu30 Bab 30 Cedera31 Bab 31 Apakah Artinya 32 Bab 32 Fandra Punya Kekasih 33 Bab 33 Tarikan Tak Kasat Mata34 Bab 34 Bernapaslah35 Bab 35 Sentuhan Sekilas36 Bab 36 Dari Fiona37 Bab 37 Tak Bisa Tidur38 Bab 38 Di Atasnya39 Bab 39 Lebih Dalam40 Bab 40 Kau Janji 41 Bab 41 Mencari Celah42 Bab 42 Bertemu Lagi43 Bab 43 Tatapan Rindu44 Bab 44 Tanggapan45 Bab 45 Mengamati Perubahan Ekspresi Vana46 Bab 46 Mencari Alamat47 Bab 47 Mengingatkan48 Bab 48 Siapa Aku 49 Bab 49 Kesan Dirinya50 Bab 50 Perjalanan51 Bab 51 Dia Adalah 52 Bab 52 Tarikan Alam53 Bab 53 Kejutan54 Bab 54 Terjebak Hujan55 Bab 55 Menyusup Ke Balik Kemeja56 Bab 56 Suasana, Tarikan Tak Kasat Mata, atau Hatinya 57 Bab 57 Akan Rindu58 Bab 58 Bisakah Kesempatan Itu Lebih Lama 59 Bab 59 Kebersamaan Singkat60 Bab 60 Keputusan Nenek61 Bab 61 Kehadiran Dalam Sunyi62 Bab 62 Percayalah Padanya63 Bab 63 Tengkuk Jenjang Yang Menggoda64 Bab 64 Jejakku65 Bab 65 Reuni66 Bab 66 Ketahuan67 Bab 67 Pengakuan Yang Disukai68 Bab 68 Pagi Yang Aneh69 Bab 69 Janji Apa 70 Bab 70 Kau Sudah Melihat ....71 Bab 71 Tergantung pada Keputusanmu72 Bab 72 Dansa 73 Bab 73 Pengakuan74 Bab 74 Kamu Bisa75 Bab 75 Semakin Dekat76 Bab 76 Publikasih Pengumuman77 Bab 77 Tertekan78 Bab 78 Jatuh Sakit79 Bab 79 Sesak Menahan Rindu tak Temu80 Bab 80 Jangan Dipendam81 Bab 81 Masih Mencintainya 82 Bab 82 Dengannya 83 Bab 83 Kenapa Dia ada di Sini 84 Bab 84 Dia, Berbeda85 Bab 85 Dari Masa Lalu atau Untuk Masa Depan86 Bab 86 Hanya Berusaha Untuk Memahami87 Bab 87 Sekasta 88 Bab 88 Apa yang Ingin Kau Tahu 89 Bab 89 Hanya Untuk Satu Hari90 Bab 90 Kartu Udangan91 Bab 91 Arah Impian92 Bab 92 Telepon Asing93 Bab 93 Kau Cemas 94 Bab 94 Jangan Sampai Terluka95 Bab 95 Nyonya, Nona Besar96 Bab 96 Dalam Damai97 Bab 97 Namun, Ada Apa