icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Penculikan 11 Tahun Silam

Bab 4 Berpisah

Jumlah Kata:1080    |    Dirilis Pada: 30/12/2023

nra. Semoga kelak kamu aka

a. Namun ia tahan, karena tak ingin terlihat cengeng. Ia malu pada Handari yang ki

au berpamitan dengan teman-temannya." Handari m

u perlu, mari saya antar." Kata Bu

berpapasan dengan dua orang teman sekelas

dri, saat melihat Hinra tak mengenakan serag

n." Bu Hidayati menghalau kedua anak itu. Yang man

pai di kelas, mendadak Hinra berhe

andari pada adiknya ya

menggeleng b

ya, saat ia merasa dua orang

a kamu nggak mau berpamitan den

ai dengan isak yang tertahan. Handari dapat melihat bahwa beberapa bulir ben

ak mau pamit sama mereka? Nggak mau ngucapin salam perpisahan? Atau seenggak

menahan tangis. Kalau saja Cuma berpamitan biasa, mungkin tak akan sesedih ini. Tapi, ada se

a?" tanya B

untuk berpamitan. Tolong nanti sampa

gitu. Saya juga n

gi ya Bu." Ujar

hati

ahu, ini pasti berat untuk Hinra. Mendapatkan kenyataan yang tak disangka secara tiba-tiba tentang si

i kelas dengan mengatakan kalau Hinra akan berpamitan. Mia yang sedang menel

am kelas, terlihat jelas raut

a, Bu?" ta

pkan terima kasih untuk kebaikan kalian selama ini. Ibu tahu ada beberapa orang yang sedih, tapi kita Cuma bisa mendukung dan men

gi?" tanya beberapa

ja naik mobil sa

Mia tampak berdiri dan berlari keluar kelas. Bag

membawa Hinra berjalan pelan dan bergoyang-goyang, karen

tak mau berpisah begitu saja. Ia tetap berteriak, meski suaranya hampir h

kaca spion mobil. Dan dengan tiba-

i?" tanya S

de pada Saliha dan Handari dengan menunju

a." Ujar Amir, membuat Hinra yang tadinya s

Hinra jadi berubah piki

tap ikut kita." Kata Amir menenangkan

auh-jauh capek berlari sampai ke sini, Cum

ahan ia keluar dengan membawa tas ransel di punggungnya. Mendekati Mi

a..

pa nggak bilang? Kenapa ngga

kalau aku berpamitan dengan kalian semua terutama kamu, nanti a

padaku. Kamu egois, nggak mikirin perasaan aku." Mia makin kuat me

dan hari yang mulai gelap membuat Hinra khawatir kalau nanti Mia kedinginan. Mia

udah menjadi teman baikku selama ini. Ada yang ingin aku katakan padamu, tapi aku nggak tahu, apa kalimat itu sudah pantas diucapk

manggil Hinra. Entah sejak kapan dia su

Mia. Oh iya, ada s

rkan sebuah buku harian berwarna biru ge

ini ka

elama ini selalu di bawa ke mana-mana di dalam tas sekolahnya. Selama ini jangankan memb

uberikan ke kamu. Aku belum selesai nulis, tapi sepertin

terus mengalirkan ai

pergi

badan, urung karena tiba-tiba saja Mia

terpaksa harus terpisah s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka