icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Penculikan 11 Tahun Silam

Bab 3 Hinra Dan Mia

Jumlah Kata:1176    |    Dirilis Pada: 30/12/2023

lama tertidur. Sesekali ia mengerjapkan mata, tersugesti untuk menajamkan pengli

aku tidur

banyakan tidur malah terasa capek. Akibat tidak ada kegiatan sama sekali selama tiga hari ini membuatn

dikit kaget. "Pangeran tidur akhirnya ters

k Ai nggak

bangunin. Lagian nggak a

g?" Hinra mencari soso

g saja Handari menemaninya, karena Saliha dan Amir sibuk ke sana-kemari menyelesaikan segala urusa

satu. Tapi langsung pergi lagi. Katanya

uk dimintai keterangan dan kesaksian. Sementara Bang Amir bolak-balik ke sekolahnya, mungkin mengurus surat pindah. Mereka juga pasti pergi ke kantor

. Nasi bungkus punya kamu udah ngembang kayaknya kena kuah." Handari meng

kursi. Perutnya memang sudah lapar. Dia terbangun tadi j

gung mulai berkurang. Terutama dengan Handari. Kakaknya yang satu itu memang l

dan membahas segala sesuatu tentang alasan kenapa sekarang ia b

lungnya yang bernama Aily, yang kini sudah tiada. Saat Kak Aily meninggal dun

paling dalam ia juga sangat merindukan Bang Almann. Tapi ia tidak berani mengutarakan, karena

g terlihat memandang lama nasi bungkus yang telah dibuk

er digoreng, Hinra bilang ia tidak bisa memakannya. Hinra hanya mau makan ayam kampung atau ayam

langnya. Dulu aku pernah ketulangan ikan. Jadi aku takut makan ikan langsun

endekat dan dengan telaten memisahkan tulang da

asih

dipaksakan. "Jadi tiap mau makan ikan, Bang

mbil menjawab dengan bergumam.

lmann benar-benar memperlakukan Hinra dengan sangat baik. Sepe

. Masa' nggak bisa misahi

angan aku yang tercucuk tulang. Jadi sampai sekarang aku nggak berani." Hi

surat sama kantong plastik. Katanya titipan da

ksud. Mia... Hanya dia yang akrab dengannya, karena mereka bert

tadi ke sek

uat ambil surat pindah, sekalian pamit sama Guru dan te

a. Terasa ada suatu luka menganga yang membuat perih. Mata dan hidungnya terasa mengembang. Meski tangan tetap menyuap makana

, titipan

k berikan." Handari menjawab tegas.

*

r sebelah. Sebuah toples plastik kecil yang juga dititipkan tadi ia letakkan di atas meja. Benar dugaannya

Hinra

Kenapa udah dua hari kamu nggak ada ka

atanya kamu mau pindah sekolah. Benar

nn di rumahmu. Rumahmu selalu gelap sejak

ji kalau kamu nggak jadi pindah aku akan baik sama kamu... Nggak m

bang ini, yang jelas aku melihat dia yang kemarin jemput kamu ke seko

at pulang

...

ia. Hatinya sedih membaca surat dari teman sejak kecilnya itu. Bisa i

ak yang belum kulakukan untukmu... Apakah ada kesempatan untuk kita di masa depan? Apakah aku harus mulai merelakanmu mulai dari

aca surat dari Mia, berulang kali. Sesekali pandangannya tertuju pada emping melinjo

kembali semua hal yang telah ia lewati bersama Mia. Hal

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka