Rahasia Penculikan 11 Tahun Silam
kin mau menempuh jalan damai?" suar
Saya nggak punya banyak waktu. Saya harus cepat pulang ke kota. Ora
nggu sebentar." Dia berdiri dan m
dibawa kan?" suara Amir mengaget
angan. Urusan kita harus selesai hari ini juga. Aku tak
jerat hukum? Dia udah menculik
a dengan Bang Almann, pasti Bang Almann sangat menyayangi Hinra dan memperlakukannya dengan baik sela
lmann, tapi sesekali kamu juga terlihat lemah. Ai juga berapa kali berpesan dengan kita unt
lu. Jangan paksa aku untuk mengingatnya lagi. Semua yang terjadi di masa lalu i
u Arif datang dengan membawa Almann. Amir menjawil lengan istriny
ahaya sama sekali. Kantung matanya terlihat jelas, menandakan ia kurang tidur. Ban
Briptu Arif menunjuk ke sudut ruangan yang dilengka
jalan lebih dulu di depan. Mereka mengambil posisi duduk masing-masing. Almann
ari sini secepatnya," Briptu Arif tersenyum. Tapi Almann tidak b
luarkan sebuah map, menyerahkannya kepada Briptu Arif. Briptu Arif m
perjanjian?" Almann me
putih. Selepas ini Abang bisa hidup tenang sendiri." Saliha pun balas menata
lmann berkata tanpa menoleh. Matanya masih lekat menatap
ptu Arif mulai membaca surat perjanjian itu, sambil menc
respon apabila suatu saat nanti Saudara Hinra menghubungi dan mengajak bertemu Saudara Almann. Poin tiga, apabila Saudara Almann setuju untuk menandatangani isi surat perjanjian ini dengan kesadaran diri sendiri, m
idak sanggup untuk mengganti apa yang telah kuberikan untuk Hinra se
rusaha menghargai tetes keringat
pensasi apa-apa. Cukup izinkan a
u saat nanti Abang ba
dia sekarang, untuk yang terakhir kalinya...."
n. Apalagi besok kami udah harus pergi dari sini. Kalau
orang personil polisi yang ada di ruangan itu terlihat bersiaga, termasuk Briptu Arif. Sementara Amir
snya terdengar. Dan terlihat kedua bahu yang
bagaimana sifatmu. Tapi aku nggak pe
itu Abang nggak akan bertemu lagi den
a sekalipun harapan itu sangat kecil." Kali ini Almann kembali duduk, tapi ma
njara untuk mempertanggungjawabka
u dengan anak yang kusayangi dengan segenap jiwa ragaku." Air mata Almann kembali keluar tanpa dikoma
menandatangani surat perjanjian ini, akan kupastikan Hinra melupakan Abang da
iha. Tapi semua yang ada di situ sudah bersiap, Amir melindungi istrinya, membawanya
jelaskan apa yang terjadi, dan sekarang kau mau memberikan cerita yang buruk tentangku pada Hinra. Membuatnya membenci dan
di bawahnya. Ia merasa kasihan. Tapi harus tetap menahan agar A
ungkupkan wajahnya ke lantai. "Bilang kalau mereka sudah bisa
an. Briptu Arif hanya bisa memberi kode dan disambut anggukan Amir. Dia mera
ri kantor polisi hingga sampai ke penginapan tempat Hinra berada.