Rahasia Penculikan 11 Tahun Silam
ingin minum yang dingin." Perintah Pak Santo pada putrin
." Tolak Almann dengan suara pelan. Ia ke
Kamu makan di sini aja selama beberapa hari ke depan." Ujar
alau harus merepotkan terus. Biar nanti malam saya m
u mana sempat mau belanja kebutuhan dapur dan lain-lain. Hari ini kamu baru pul
a tinggal sendiri." Kata Almann. Dan mendadak hatinya sedih sete
au kamu tanyakan pada Mia. Mau nanya
anya Almann, karena merasa Mia
Santo melambai pada putrinya. Dengan malas, Mia mendeka
sebelum dia pergi? Dia bilan
mana, Hinra dulu bahkan nyaris tak berpamitan
i kamu, entah itu lewa
g napas kasar. Ia pasti kecewa karena tak mendapat
i atau menyerahkan sesuatu padamu? Apa d
disampaikan pada Almann. Ia bahkan sama sekali tak menyinggung sedik
ak akan bilang. Selain karena dia malu, dia juga tak mau kalau
sekali hilang tanpa jejak. Kebersamaan mereka se
kanannya. Saya mau istirahat. "Pamit Almann
a ke sini ya. Pintu rumah kami selalu terbuka untuk kamu." Sahut Bu Juwi le
angannya membesarkan Hinra seorang diri. Rumah yang dulu ia beli
tampak kotor berdebu dan banyak kerusakan di sana-sini. Saat masuk ke dalam sa
olisi membawanya. Dan ia yakin, Hinra juga tak ada pulang s
at dari baju-baju yang tergantung dan tergeletak di lantai dan beberapa tempat, semuanya berdebu. Dapur jang
i. Perlahan ia buka tas ransel yang sejak tadi disandangnya. Ia keluarkan sebuah selimut tipis lebar yang dulu diberi oleh sa
angit-langit rumah dan membayangkan semua ken
ah untuk tak akan kembali lagi ke tempat itu, karena kenangan sedih dan perih yang pernah ia alami di sana. Tapi demi menemui Hinra,
*
duk di kota P. Jam di tangan sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore. Ia pergi dari rumah sej
salon untuk memotong rambut dan jambangnya yang pa
na rasa tak sabar untuk bertemu Hinra, me
ini adalah rumah yang dulu pernah ditempati Hinra dan ketiga kakaknya. Rumah yang dulu seri
rdengar dari belakang mengagetkan Almann yang baru
tanya Almann pada perempuan berusia sekit
buran keluar kota selama beberapa har
ak Suwito?" tanya Almann heran.
ya Abang buk
gal di sini ada yang namanya
lama kali. Abang coba tanya aja sama Pak RT yang rumahnya di ujung sana. Yang cat rum
sana. Makasih ya Mbak." Pamit Alman
dulu memang rumah salah seorang tetangga Saliha waktu masih SMP. Alm
dan keluar seorang
pa, Om?"
a saya bertemu dengan bel
balikkan badan, suara seorang perempuan yang b
ya Aily? Kenapa kamu sekarang ke sini? Mana si Hinra? Kok nggak dibawa sekalian