Menantu Hina Itu Ternyata Ahli Obat
datar ke arah kak
par kita," komentar Ronnie. "Ayah dan ibu bilang kalau me
mende
g begitu sama kita." Dia berkomentar
ang bersikap netral-tidak pernah membela Marcel, tapi juga tidak p
ua sisa makanan." Shirley menengahi. "Jangan ada keributan lag
anya, meskipun tentu saja hal itu justru memant
mentalnya lemah!" cemooh Ciko. "Laki-
untuk menjawab hinaan s
gan pergi dari tubuhnya,
gepalkan t
i isyarat kepada Marcel untuk mendekat kepadanya
gakui suaminya nih!" ledeh
terkadang dia ikut seru-seruan bersama saudaranya yang lain. Entah itu se
g Marcel. "Asal kamu betul-betul habiskan makanan si
-pura menjadi adik ipar yang
" ucap Marcel demi membuat
irley. "Itu semua makanan belinya pakai uang, j
l memutar matanya, hingga Ronnie dan
Marcel dan berkata, "Kamu dengar sendi
ambil piring yang masih bersih dan menuang selu
tu porsi," komentar Shir
lang ikan yang masih utuh dengan kepalanya, juga
ena tidak punya pilihan lain, tapi sekarang melihatn
na?" tanya Marcel sam
ya Shirley sambil
a makanan itu?" tanya Marcel balik.
Marcel, Shirley tiba-ti
eracunan itu?" ejek Shirley
ggup menghabiskan makanan sisa ini," ulang Marcel sambi
langsung
makan hidangan menjijikkan sepe
tru tersen
g. "Aku lebih baik tidak perlu kamu sediakan makan
Marcel dengan so
rasa terhina. "Jangan bersikap kalau kamu in
embuskan na
ya tenang. "Kamu sendiri tidak bi
si sisa-sisa makanan yang sudah dia kump
ncam Shirley lagi. "Kamu tahu sendiri
b dan hanya menunjuk
dikit pun mendengar ancaman yang dilontarkan istrinya. Dia meraih piring itu dan segera me
*
n jejak sedikit pun kalau dia tinggal di sini. Masih lekat dalam ingatannya ketika keluarga
hnya begitu mereka memutuskan untuk pergi. Namun, tentu saja dalam perjalanannya, uan
nggi nilainya, lebih d
ah Meru yang tiba-t
bukannya gagal, hanya saja
a sang ayah tidak menunjukkan
erkesiap melihat pria itu datang sambil memba
. "Aku serahkan kepadamu sepenuhnya karena aku tidak
mengan
"Ngomong-ngomong dari mana kamu mendapatkannya? Maksud aku ...
menga
g aku temukan." Dia menjelaskan. "Paling tidak
el, Venya justru ter
Marcel dengan kening berkerut. "Ini aku
ndang Marcel. "Bagaimana kalau Pak He
enimbang
tuaku tahu aku tidak punya uang dan se
rsemangat, dia menyimpan uang yang diberikan Marcel ke dalam
ya Marcel yang tidak mengerti sam
mu hanya perlu teliti, selain itu juga tekun ... Karena tidak selal
lantas menyusun kegiatan yan
n lab itu lagi?" tanya Ronnie k
isi lab itu!" cetus Ciko. "Bagaimana
sam