icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Merebut Hati Suamiku

Bab 6 Tekad Kayshilla

Jumlah Kata:1204    |    Dirilis Pada: 18/12/2023

ke mana

u ke toko buku depan san

sedang bersama Ayrani, walaupun ing

i karena ada keperluan, terus ini y

Santri saja, Mik? Soalnya Kay juga b

ma Kang Santri dulu suruh n

iau beranjak pergi, sesekali aku j

urus, sambil berharap suamiku akan segera pulang. Aku ingin sholat diimami oleh

di pernikahanku ini. Kalau aku sendiri, rasanya pundakku terlalu berat. Siap

ar ... Alla

engar suara adzan, "Astag

nyerahkan pernikahan juga kepada Tuhan. Aku memang tidak mampu, tetapi Tuhan Maha Membolak-balik

kipun Gus Aaraf selalu men

pkan makan siang. Takutnya nanti suamiku pulang dan lapa

halaman. Gegas kakiku melangkah ke sana dan langsung mendapati Gu

berdiri di t

Abah baru pulang." Aku menjabat ta

ak membalas me

kir lagi nu

nya dengan manis. Aku harus segera menghapus nama Ayrani dalam hati dan

siapkan maka

makan tad

cemilan saja kalau begitu?" t

erutnya. Namun sayangnya suamiku sud

a minumannya jangan kopi

k senang dan langsung ber

ngan cepat aku meraih satu bungkus nugget dan menggorengnya, tidak lupa

saja, dan membawa ke dalam kamar. Namun tiba-tiba Um

k sa

h menyimak ngaji Umik ngerasa

Mik. Setelah minum obat baru Ka

"terima kasih, ya, Nduk. Biasanya kalau ada

ut! Andaikan suami

n Kay juga belum terlalu bisa, tapi setidaknya Umik

enyuapkan makanan dan lantas membantu Umik minum obat. Umik sudah bisa bersendawa setelah aku mengol

nggak bilang

a waktu bangun dari duduk langsung semuany

uat mungkin menutupi penyakitnya. Cukup lama aku memijat kepala, tangan, hingga

kku. Secepat mungkin aku keluar dari kamar b

u aku siapkan sudah tidak ada. Siapa kira-kira yang mengambi

f sendiri yang ke dapur

g yang menghubungkan dapur dengan kamar, netraku menyaksikan dua insan yang tengah be

ku menahan napas saat mendapati nampan yang be

h bisa mendengar suara Gus A

di sisi sofa dengan posisi membelakangi ku. Sa

sangat enak kalau buat ngemi

agi sudah kenyang. Kita tadi 'kan sudah sempat maka

a wanita lain, padahal aku yang menyiapkan makanan tersebut. Pedih rasany

ereka memang ser

sering berduaa

ngan wanita lain. Aku tidak bisa membiarkan

ama-sama menoleh, "ternyata kamu yang bawa

ngangguk kaku dengan kep

i dari ma

in. Sudah aku suapi makan dan minum obat juga. Sekarang Um

tanyanya deng

angin." Aku mengalihkan pandangan kepada nampan yang beri

u yang buat?" tanyanya d

tu mau bawa ke kamar, Umik bilang lagi pusin

u ngurusin Umik." Gus Aaraf menarik napas dalam, "

g saja," sahutku sembari menatap kepada Ayrani, "makasih, ya, Mbak. Kamu sudah b

ngkahkan kakinya meninggalkan kami tanpa menjawab perkataanku. M

, agar Gus Aaraf juga tersentuh melihat ket

Aaraf dengan semua kekuatan dan air mata yang aku miliki. Walaupun banyak kesakitan dan

ir sebagai pemena

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka