Merebut Hati Suamiku
fnya. Kami mempunyai kegiatan masing-masing yang tidak saling berhubungan.
saat baru saja
us. Ada
at-dekat sa
gerutka
a mema
akutnya dia sungkan kamu dekati terus, dia 'kan menga
sanggup lagi berkata-kata, tenggorokanku tercekat saat hendak mengatakan
f sempat ada hubungan dengan Ayrani. Atau mungkin sika
itu. Ia sudah bangkit dan hendak keluar kamar, lagi-lagi tanpa meng
*
ar ke Cairo, mungkin sekitar dua puluh santri putra dan pu
a, Bah?" t
amiku juga ikut melihatnya, hanya aku saja yang tidak. Bag
g berkerja sama dengan kementrian pendidikan. Setiap du
mengabdi di ndalem? Memang
us Aaraf, sejurus kemudian keningku men
ng sekali kalau nggak ikut program ini. Lagi pula A
u begitu, Bah
n dia juga akan keluar dari sini. Kenapa harus dimasukkan progam pe
rasanya alasan suamiku seperti itu. Pasti ada
a setuju, kenapa kamu tida
dangkan aku masih berusaha menahan nyeri. Sakit rasanya m
arkan santri lain, k
h bulat, data ini juga sudah masuk ke atasan. Jadi per
unduk. Apa yang ia pikirkan? Apakah la
sehingga suamiku sampai s
aku gamis, tanganku segera mengambil benda canggih tersebut,
. Kay izin terima
nyum manis kepad
berjalan agak menjauh g
setelah menggeser tombol h
baru. Gimana? Sudah melak
las-ceplos, dia juga heboh, dan sangat berisik. Namun, wanita yang berus
a,
gak paham. Kamu s
l
engan susah payah, "
ama sahabatku itu sibuk dengan tawanya
o dariku? Aku kirim ke rumah mertuamu, lo
i belum aku buka.
telah ini kamu buka, dan l
ngnya
pokoknya kamu nurut saja, Kay.
U
nggak j
mbungan telepon begitu saja. Namun, tidak dipungkiri ada r
di kamar mandi, merutuk kesal p
adi katanya? Aku harus memakai ini? Oh, sungguh! Aku bahkan sanga
in
notifikasi pesan, gegas tanganku bers
ur pakai lingerie itu, Kay. Pewangi ruangannya
l
na mungkin Adele tahu kalau aku ingin melepas lingerie
asuk kamar, rencanaku nanti langsung membungkus tubuhku ini
iba-tiba pintu kamar terbuka. Terlihat suamiku berdiri mema
um ...
e kamar ma
Aaraf melewati diriku dan berjalan ke kamar man
pakah aku siap? Hingga beberapa menit kemudian pria tampan itu akhirnya keluar
ay. Aku belum siap melakukannya, kamu han
e
menega
ksudnya
apa lagi aku menjelaskannya? Tolong jangan paksa aku berbicara kasar!" s
ng mendengar penolak
malam ini, dan jangan pernah menggod
gatakan hal demikian. Meninggalkan aku s
begitu saja seolah tidak terjadi apa-apa. Di
...,' batinku meratap me