Camelia Sinesis
a kuning keemasan yang menyilaukan. Burung-burung beraneka jenis yang Jean tidak tahu namanya berlompatan riang dari satu dahan ke dahan yang lain seraya ber
g wanita hamil dan satu bocah cilik seperti yang kini dia tengah lakukan. Saat ini Cam
mil, banyak sekali keterbatasannya. Jadinya lahan ini tidak terurus meskipun tanahny
pakaian yang dia kenakan terlihat jauh lebih cerah. Sementara rambut hitam kel
ebetulnya Jean sempat pula menawarkan padanya untuk menggendong Abel, tapi anak itu malah menangis dan tak mau dia sentuh. Jean juga suka melihat bagaimana taw
rupa, membuat Jean merasakan kehangatan dan arti dari s
figur dari seorang i
Sejak tadi kamu diam saja," ujar
lita, menatap mata indah sang wanita dan menggelengkan kepala.
kan. Selalu melihat sisi baik dari setiap hal yang terjadi, meskipun itu hal terburuk sekali pun. Selalu memikirkan putranya lebih dahulu dibandingkan dirinya sendiri, hal ya
tup oleh tanaman kopi. Jean berdiri di ujung tebingnya dan merasakan a
an dan lembah yang begitu subur dari atas sini. Sejauh mata memandang tamp
ihat setengahny
semua m
gat banyak tahu tentang budidaya tanaman sehingga orang-orang belanda tertarik pada kemampuannya. Kemudian saya bertemu William dan dia membeli seluruh lahan ini, mulanya untuk menegaskan bahwa dia tertarik pada saya dengan membebaskan ayah saya yang hanya seorang petani kerja paksa menjad
lahan mengelus lembut perutnya yang membuncit. Rasa bersalah sekali lagi menggelayut di hati Jean. Seluruh angan dan damai yang dia rasakan raib tak bersisa begitu Camelia men
ami?" tanya Camelia tiba-tiba mengalihkan pembicaraan sambil
ali," jawab Jean d
yang sangat nikmat. Kamu mau men
olahan Camelia sudah membuatnya kepincut, wanita itu pandai membuat apa pun dan hasilnya selalu memu
Saya mau buat gegetuk sebagai pendamping kopinya. Tol
gula merah. Makanan itu sangat enak dan nikmat. Jean sangat suka makanan m
a menatap mereka dengan air liur yang hampir menetes. Pernah dia dengan sembunyi-sembunyi memungut sebatang permen yang dibuang oleh seorang bocah, menyekanya dari tanah y
anyak, Tuan Jean. K
embut itu. Dia merasa tidak nyaman dilimpahi oleh berbagai kebaikan darinya padahal dia telah me
ernah minum ko
tav
ata berbinar dia kembali bertanya dengan
tama kali datang kemari datan
dari mereka. Kamu pernah melihat artis?" tanya
alau kamu
engar cerita William bahwa di Batavia banyak artis yang cantik dan tampan. Mereka bisa menari, bernyanyi, dan pandai bermain alat musik. Pasti menyenangkan jika bisa menonto
kah kau dibawa bersamanya?" tanya Jean heran seraya menoleh menatap wajah ayu C
k tidak berarti saya bebas melakukan apa yang saya inginkan. Saya lebih banyak menghabiskan waktu dirumah. Kamu tahu, bahwa nasib saya sebagai Nyai tidak pernah