icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Camelia Sinesis

Bab 2 Fakta

Jumlah Kata:1472    |    Dirilis Pada: 01/11/2023

yang agak tajam dari sebelumnya. Jean mendesahkan n

untuk menghakimimu atas hal yang sudah terjadi dimasa lalu dan lagi hal itu tidak bisa diubah. Se

endengarannya. Ternyata wanita itu bukan cuma gila. Dia benar-benar begitu bodoh karena sudah membiarkan

lagi dan memberikannya sebuah senyuman kecil. "Saya percaya padamu. Kadang percaya atau tidak

ra baru kali ini ada orang yang mau menerimanya dengan tangan terbuka tanpa menghakiminya sedikitpu

senyum Camelia semata yang membuat wajah wanita itu

ng digelar di tanah. Lantai rumahnya memang tidak dipoles sedemikian rupa, benar-benar hanya tanah. Camela kembali dengan sepotong singkong rebus yang telah dingin kemudian dia selipkan pad

ia yang keras dan kejam tidak pernah menyangka akan tersentuh oleh kelembutan seorang wanita berperut bulat seperti semangka yang mencoba merawat anaknya dengan penuh kasih sayang seperti ini meski dalam ke

muncul dari hal-hal yang s

puluh tahun lamanya sempat dia lupakan karena terlalu fokus pada hidupnya yang dipenuhi oleh pender

Mata Jean membulat seketika. Kedua tangannya bergetar, kepalanya terasa pusing dan ingatan berdarah langsung menghantamnya dengan mudah. Ulu hatinya terasa perih dalam hitungan detik. Susu basi, jambu

untahkan isi perutnya hingga habis tidak bersisa. Dia menatap kearah

ng yang dia temui, kenapa Jean justru haru

i... jelas-jelas adalah pria yang menjadi korban

*

m sedih dan sedikit rasa kecewa. Entah mengapa, padahal beberapa saat yang lalu dia sempat memiliki sebuah pengharapan dan adanya keajaiban barangkali pria misterius tadi mau menemaninya disini.

nyalah seorang wanita hamil yang miskin, tidak cantik, punya satu a

... Hoee

kearah beranda. Tampak di halaman sosok pria yang baru saja menjadi tamu dikediamannya sedang membungkuk dan memuntahkan seluruh isi perutn

kena

terengah. Sebelum akhirnya dia bisa berbalik

u basi yang saya m

ria dewasa seharusnya memikirkan lebih dulu apa

membuat saya jad

i kamu tidak maka

embuat Camelia pada akhirnya menghela napas kemudi

si perutmu malam ini. Meskipun apa yang saya suguhkan jauh

. Saya tida

. Saya tidak bermaksud untuk memaksa tapi percayalah tidak berguna untuk mempertahankan gengs

r biasa saja. Mungkinkah karena Jean sudah terbiasa dengan celaan dan makian? Atau karena memang pada dasarnya karena wanita ini adalah alasan atas pengecualian itu sendiri? sebab caranya

apa wanita ini bisa jatuh dan hidup dalam nestapa seperti sekarang. Karena Jean

ahankanlah aku. Aku tidak akan mengecewakan

berdiri dari posisinya. Wanita itu menuntunnya untuk masuk kedalam. Kembali Jean mendapatkan k

nada setengah memerintah, seraya menepuk si

t. Membuat Jean bertanya-tanya apakah sosok ibunya dahulu pernah membelai rambutnya dengan cara seperti itu juga. Jean tidak bisa mengerti. Dihadapan seorang wanita yang s

ya. Ketika menyesap cairan pekat tersebut, seluruh tubuhnya terasa dibanjiri oleh kehangatan yang dia bu

nya gula jadinya saya hanya

kup, Nyai. Rasanya

watir karena tidak bisa mem

melebihi harapan say

n tidak hanya merajai didalam dirinya, namun juga turun merajai bumi yang dipijaknya. Angin diluar berhembus masuk melal

il menatap kearah potret itu lagi, kemudian pandangannya mengarah pada Camelia dan putranya yang tenga

g kamu h

aafk

selalu ada," j

u saja diterangi didalam kegelapan. Seolah wanita itu benar-benar memberin

aya benar-ben

i kamu telah berbuat buruk dimasa lalu, saya yakin kamu pu

dak dilahirkan saja sejak awal." timpal Jean membuat s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kesan Pertama2 Bab 2 Fakta3 Bab 3 Penuh Syukur4 Bab 4 Tidak Suka Dikasihani5 Bab 5 Pengharapan6 Bab 6 Hari Baru7 Bab 7 Kasual8 Bab 8 Pengenalan9 Bab 9 Wanita Penggoda10 Bab 10 Kisah Masa Lalu Nyai Camelia11 Bab 11 Sesuatu yang Berbeda12 Bab 12 Insiden13 Bab 13 Kehangatan14 Bab 14 Sampai Besok15 Bab 15 Perubahan Baik16 Bab 16 Pria Idaman yang Nyaris Punah17 Bab 17 Perempuan Binal18 Bab 18 Rayuan Perempuan Jalang19 Bab 19 Wanita Liar20 Bab 20 Pria yang Mencintai Kehangatan21 Bab 21 Flashback Tentang Nyai Camelia22 Bab 22 Kegelisahan Nyai Camila23 Bab 23 Merindumu24 Bab 24 Semakin Dekat25 Bab 25 Jatuh Hati26 Bab 26 Salah Paham Lagi27 Bab 27 Perbedaan Pandangan28 Bab 28 Apakah Ini Akhir Kita 29 Bab 29 Jean & Abel30 Bab 30 Melamar31 Bab 31 Kita Nikah Besok32 Bab 32 Gak Bisa Tidur33 Bab 33 Hari Pernikahan34 Bab 34 Kejutan35 Bab 35 Keluar Untuk Pertama Kali36 Bab 36 Pusat Kota37 Bab 37 Cincin Kawin38 Bab 38 Hakim Adam39 Bab 39 Sah40 Bab 40 Papa Baru41 Bab 41 Bioskop42 Bab 42 Menginginkan Lebih43 Bab 43 Ciuman Selamat Malam44 Bab 44 Seranjang Berdua45 Bab 45 Mengenalmu Lebih Dalam46 Bab 46 Kisah Masa Lalu Jean47 Bab 47 Dikhianati48 Bab 48 Imaji Kurang Ajar49 Bab 49 Caraku Memandangmu50 Bab 50 Pagi yang Seru51 Bab 51 Kegiatan Jean Sebagai Kepala Keluarga52 Bab 52 Filosofis53 Bab 53 Pillow Talk54 Bab 54 What a Shame55 Bab 55 Wanita yang Patah Hati56 Bab 56 Sahabat Baru57 Bab 57 Rumah58 Bab 58 Mendebarkan59 Bab 59 Bercumbu Ria60 Bab 60 Badai 61 Bab 61 Mimpi Basah62 Bab 62 Pengungkapan Jean63 Bab 63 Enak 64 Bab 64 Pulang Mabuk65 Bab 65 Penebusan Kesalahan66 Bab 66 Marah67 Bab 67 Retak68 Bab 68 Perang Dingin69 Bab 69 Akal Bulus70 Bab 70 Bingung71 Bab 71 Tabir yang Terbuka72 Bab 72 Berbaikan73 Bab 73 Krisis74 Bab 74 Moment Melahirkan75 Bab 75 Kelahiran Sang Putri76 Bab 76 Invasi77 Bab 77 Nyonya Limah78 Bab 78 Surat Panggilan79 Bab 79 Menghabiskan Waktu Bersama80 Bab 80 Ulangtahun Pertama dan Terakhir81 Bab 81 Moment Bersama yang Terkasih82 Bab 82 Panas Membara83 Bab 83 Sisa Waktu84 Bab 84 Goodbye Days85 Bab 85 Permintaan86 Bab 86 Akhir