Ssh, He's My Husband
n berkali-kali, test, dan hantu UN. Kali ini dia mendapatkan hantu yang lebi
! Guru mesum! Turunkan atau aku teriak?!" Walaupun dia sudah
ang. Sekarang badannya sudah digendong layaknya karung beras. Baru saja masuk ke rum
sampai bengkak?!" teriaknya lagi. Saat pintu rumah tertutup, hal terakhir yang Ia lihat adalah p
ama segala, Safa." Suara baritone itu mulai bicara, beririn
a biar aku tidak lihat! Biar kamu bisa
Siapa dulu gurumu." ujar laki-laki itu narsis. Gilda makin kesal. Gadis dengan rambut
siapa dulu yang buat aku se
ngambek terus, nanti aku belikan
a satu kesalahan kecil. Dengan cara kabur dari rumah dan menginap di kediaman orangtuanya. Alasan? Dia sud
ia lulus SMA nanti, tidak boleh ada sentuh-sentuh! Kecuali pegangan tangan atau sekedar cium dikit t
minder jalan-jalan di sekitar rumah, lirik-lirik, terus matanya itu seperti orang
itu sangat
sebagai guru di sekolah ini adalah
*
seksi. Gilda mendecih dalam hati. Gilda, ingat umurmu. Jangan kebablasan! Tinggal sedikit lagi, tahan!! Membatin kuat-kuat. Alan Sandika Restu memang ujian yang keras buatnya, laki-laki berumur dua puluh t
ya Intens. Lagi-lagi! "Masih! Aku inginnya nginap di rumah papa, mama
setelah menikah diam-diam dulu, Gilda tidak bisa tidur dengan tenang kalau tidak ada Ala
dan menerkam Alan kapanpun dia mau. Habis siapa sangka kalau suaminya yang terkenal sebagai sosok dingin di luar berubah jadi tuka
alau Gilda menikah itu artinya dia sudah ada yang punya 'kan. Tidak bo
dah merah s
ia
rti kita tidak jadi pulang
pintu mobil, tapi Alan sengaja menguncinya. Laki-la
*
an jahil. Gerak-gerik Alan yang sengaja dibuat sensual, salah satu tangan bertump
merah saat salah satu tangan Alan bergerak menyentuh tangannya. Menyalurkan sensasi dingin-dingin yan
adar kalau profesinya sebagai guru dan tidak seharusnya berbuat seperti itu pada murid
paling seksi." ujarnya santai, menjilat bibir bawah
ji, Alan!! Hue, jan
cabut hasratnya ini, tolong demi apapun. Buat dia jadi suka cewek saja sekalian. Tahan Gilda!! Tapi Alan seksi sekali hari ini, bagaimana dong?! Rasa jealous gadis itu menghi
arang juga. Aku serius! Ma
mbali mendelik ke arah suaminya. "Maksudnya jangan bicara! Bukannya diam-diam cari kesempatan. Astaga, Pak g
g! Aku mau pulang, Alan. Jalanin mobilnya!" Bergerak memukul tangan nakal Ala
geleng kencang melihat Alan yang masih santai mengisyaratkan
y" Menjilat bibir sensual, Gilda me
ing kepanasan. Selama beberapa hari tidak mencicipi bibir suaminya, 'kan dia rindu. Memajukan tubuh me
rotes. "Apa-hmphh!" Tangan kekar Alan sudah bergerak terlebih dahulu, menarik
*
mau diam saat mereka ciuman tadi dan bibirnya yang bengkak. Untung saja baju sekolahnya masih bi
," Alan sudah keluar dari dalam mobil sembari menundukkan wajah, memperhatikan gadis kecoklatan itu masih ada di sana. Duduk denga
utkan bibirnya, "Iya, ah! Mesum
ku rind
. Gadis itu menutup pintu mobil agak keras. Menenteng tas dan berjalan angkuh masu
berdiri di belakangnya, dengan dengusan kecil. Dekat sekali! Sampai Gilda bisa
ya nempel, Pak guru!" seru sang empunya g
h semakin mendekat, menundukkan wajah sejajar dengan tengkuk leher
la
H
sedi
dia tidak tidur dengan Gilda? Maksudnya memeluk istrinya gitu. "Hyaa!" Gilda memekik tanpa sadar saat lidah sang suami sudah menjilat lehernya. Mengecup dan memberi kissmar
, memberikan sensasi geli dan dingin. "Gil
setan Alan mulai keluar tanduknya. Merasakan jilatan Alan meninggalkan
ng memerah, "Ini masih di depan teras
. Tanpa persetujuan Gilda, Alan mengangkat tubuh istrinya. Membi
ganas sebelum mencari kunci rum
ku batalkan saj
riu
u dulu! Kenapa Gilda malah senang?! "Tidak jadi, Alan! Aku pingin pu-hmph!" Alan masuk ke dalam rumah, dengan mencium kembali bibir manis istriny
lagi. "Arg! Alan, aku serius!! Astaga, jangan sentuh yang di sana! Geli! Eh,
in sepatu kamu Saf
ya? Hehe,
*
aktif yang menolak agar tidak melakukan hal yang aneh-aneh sebelum lulus, dan Alan Sandika Restu yang ing
ngan suami istri. Hei, jangan berharap akan menemukan cerita super berat di sini. Kare