icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ssh, He's My Husband

Bab 2 [2] Camera On!

Jumlah Kata:1465    |    Dirilis Pada: 12/10/2023

tu mengangguk yakin,"Oke, sudah selesai!" ujarnya senang, touch up yang Ia maksud di sini bukan menambahk

tomboy tapi masih tetap menjaga wajahnya agar tetap kinclong. Menuruni wajah ayah dan sang ibu yang bebas tanpa jerawat, Gil

rim malam dari wajah sampai leher. Jadi saat laki-laki mesum itu dengan sengaja menginca

tawanya. Menepuk pipi beberapa kali, tidak menyadari

mengerjap. Hampir mengumpat begitu tahu bahwa kelom

wajah bak model-model terkenal yang hampir membuat semua gadis di sekolahnya kepanasan. Menantang dan menggoda. Be

Gilda karena atas dasar cemburu saja. Gilda sendiri juga tidak masalah, karena mereka memang sudah

uh ramping dan tinggi melebihinya. Idola kelas, merangkap sebagai ketua

at cocok dibilang model, make up yang digunakan pun tidak tanggung-tangg

dengan tatapan super teduh, menghampiri Gilda. Stefa tersenyum manis, memper

ptaanku di sana? Tuh," Asal ceplas-ceplos semua gadis di depan gadis itu langsung menatap jijik. Begit

menikah dengan Alan, tapi tetap saja 'kan bumbu-bumbu cemburu dalam hatinya akan terus ada. Apala

Gilda menggeleng kecil, "Aku bercanda, nih sekarang 'kan mau ada acara pem

au tidak menggunakan make up sama sekali, G

wajah Stefa, semua tawa tertuju ke arahnya. Mendengus kecil, berjalan melewati ketiga o

ta tidak bisa datang, kalian tahu siapa penggantinya?" Stefa berjalan, dengan kotak mak

hut salah seora

a membuatku berdanda

geran kita 'kan??! Dariman

'kan orangtuaku penyumban

ar mandi, sebelum ekor matanya melirik ke arah Stefanie lagi. "Aku harus terlihat cantik di dep

atu tangannya mengepal, hampir saja dia mengeluarkan tenaga

a sekali tidak membe

arena Gilda dengan jahilnya mengoleskan krim

*

nya adalah sang suami sendiri. Berdiri dan menun

emannya yang super berisik. Aliya, gadis berambut pendek itu tidak henti-hentinya

a mengeluarkan senyum menawan, tepat memandang Alan. Mereka saling tatap, sela

udah cukup

ang tepat, alis laki-laki itu terangkat sekilas. "Hm, make upmu terlalu teba

ut tangan Aliya, Gilda

s itu tetap tersenyum, menyampirkan rambutnya ke belakang telinga, "Bapak

imana gadis itu nampak mengerucutkan bibir, sangat manis dan lucu. Sebua

rnya lembut, sebuah saran yang membuat Stefa malah memerah senang. Ia men

i-lagi Alan membuatnya cemburu. Sosok yang sangat jahil, padaha

sia

*

n kesal. Masuk ke dalam gilirannya, saat Stefa hanya perlu mengam

ik lagi, Gilda." Alan memberikan perintah pada Gilda,

senyum dri

annya dengan senang. 'Oke, satu koleksi lagi,' Dia masih bel

an kamera itu kembali mengambil wajah Gilda, bahkan berkali-kali. Saat Ia mengerucu

"Hm, sepertinya kurang.

hampir lima kali! Gilda kesal!! Tid

a bisa melihat bagaimana wajah tampa

, saat hanya ada dirinya dan Alan, dengan posisi mereka yang berdekat

tingkah Alan. Saat kamera berniat mengambil wajahnya

ua-tiga

ampir menahan napasnya. Wajah tampan dan keren tadi sempat goyah, apa yang

t. Gadis itu malah menggigit bibir bawahnya?! Memasang wajah nakal dengan sengaja,

begitu melirik ke arah bagian bawahnya yang perlahan membesar. Jantung Alan berdebar, napa

a sudah selesai? Atau masih mau yang lain lagi?" Menanyakan dengan kali

iliran terakhir Gilda selesai. Sembari membawa kamera kebanggaannya, laki-laki itu b

isa menangkap suara itu. Penuh nada serak dan berat, merasakan sesuatu mengg

." Satu ucapan singkat, da

pemotretan, dengan berbagai arti dalam kalimatnya. Meninggalkan Gilda dengan waja

ha menjahili Alan. Gilda justru ja

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka