Tawanan Hati Sang Penguasa
Lavi. Sejak ia tersesat di kedalaman mata serupa boneka, i
ngan banyak pinjaman yang mana diterima dengan wajah penuh ceria. Sia
nita pun demikian. Ia hanya tinggal menunjuk seperti apa wanita yang akan menemaninya malam ini. D
n mudah. Yang membuat Pras penasaran setengah mati. Bisa saja Pras mengentaskan rasa pe
kir. Sejak kapan perasaan sentim
terbentur dinding di sudut ruangan ini. Ciuman penuh tuntut tadi dil
sia sekali karena pintu itu terkunci rapat. Berulang kali Lavi bert
ngan posisi lebih santai di sandaran sofa. "Buang-buang tenaga, Neng. Lebih
gak
melangkah lebar menuju Lavi. Membuat langkah gadis
uh dar
Pras maki
ang. Sampai akhirnya, ia tak bisa l
um?" Pras berkata dengan seringai tipis di b
ar tak ragu lagi untuk bertindak di luar batas bayangannya. Lavi mendadak meraangannya juga mencengkeram ujung piyamany
emula rapat tertutup, dibuka dengan lebarnya oleh dua orang yang sejak tadi berjaga di sana. Lavi mendelik tak
ini, cara Pras menyeretnya jauh lebih menyakitkan ketimbang sebelumnya. Cekalan tan
alingkan wajah. Atau menatapnya datar. Ada juga yang menyeringai seolah Lavi pantas d
semua sudah
era terbuka lebar. Pras masuk dengan mudahnya diikuti Lavi
...
s akan berbuat seenaknya pada Lavi. Meski berusaha untuk tak ketakutan, tak ingin memohon, juga memati
ut. Sa
dut. Rontanya tak mengendur sama sekali. Tak peduli entah itu tendangan, pukulan yang bisa Lavi
emikiran Pras, suatu saat nanti Lavi pasti akan tunduk di bawah kendalinya. Ia hanya b
keberanian yang tersisa separuh di hatinya. Mata mereka sali
lepaskan lo?" Pras t
unakan satu tangan. Baginya, itu hal yang mudah. Apa yang Lavi lakukan pada tubuhnya sejak tadi, buk
lakuin hal ini sama gue." Ia memohon pada Pr
sorot mata Pras berubah yang semula dingin dan terlihat
ja ia gunakan untuk mengusap pipi yang lembab karena air mata ini dengan gerakan sededu
penuh harap dari Tuhan, agar ia bisa terlindungi ent
erlalu luas ini. Kakinya berusaha untuk menendang ke segala arah dan beberapa kali mengenai paha Pras. Cekalan pada tangan Pras pun ter
sigap, Pras
uk itu. Dengan sigap, Pras mengikat tangan Lavi me
, Baji
uas lo, Neng. Gue pastikan
tu pun terikat di kedua sisi ranjang. Membuat pahanya terbuka paksa. Separ
rada tepat di antara kedua belah pahanya. Setengah berlutut
ep