Tawanan Hati Sang Penguasa
ng mendera di sekitar dada. Rasa ngilu itu membuat hampir seluruh tubuhnya terbakar. Ia ba
ng semakin membumbung tinggi. Hanya pada satu sosok yang meninggalkan ia begitu saja di ruangan
ia meringis
kaku menghampirinya. Bukannya bertanya apa yang Lavi rasakan, malah Lavi da
wanit
mpai ada jeritan meminta belas kasih, karena Lavi yakin
a dia wanita jelmaan pria? Tapi tidak. Wajahnya dirias dengan make up yang cukup tebal. Pemilihan warna merah pada
mun
yak omong!
al tangan yang masih m
alam sekali tarikan, ia sedikit membuat Lavi terhuyung da
as," katanya d
nti, akan ia balas perlakuan kasar wanita ini. Dari gerak jemarinya yang terkesan meremehkan, ia ingin agar Lavi mengikutengusan kesal. Ia tak menyangka kalau ada wanita baru
'. Sang pemimpin yang dikenal kejam. Tak peduli apa yang menghalangi. Kalau tujuan itu sudah ia tetapkan maka kemenangan harus ada
k pihak untuk melancarkan urusan, pembunuh bayaran, pengawal bayaran, serta banyak lagi yang lainnya, dipimpi
, akan ia tunjukkan siapa yang berkuasa di rumah besar ini. Terutama karena Tari adalah wanita yang paling dekat dengan Pras saat ini. K
angan lain selain milik Tari. Wanita yang ada di rumah ini ada beberapa, tapi semuanya patuh p
mana
belum keda
g. Mata sang penguasa menatapnya lekat. Hal itu juga yang membuat Tari bersemangat untuk terus menggoda Pras. Lagi pula, sud
perlakuan sespesial ini dari penguasa ya
antai dengan gerak yang demikian lambat. Sengaja. Meski nantinya Pras
gian tubuh yang sedang dipamerkan itu. Bagaimana remasan serta pijatan lembut yang nantinya akan Tari terima dari Pras, sudah membu
ba
menambah nilai intim di antara mereka berdua. sengaja Tari mengusap lengannya dengan sesensual mungkin. Kakiny
erbisik, dan membiarkan sorot mata Pras jat
anyak bergerak. Sedikit mengangkatnya untuk duduk di pang
sabar, y