Tawanan Hati Sang Penguasa
meremas dada yang sejak tadi menantangnya untuk dise
i, sebelum jemari lentik Tari berusaha untuk meraih
g," bisik Tari s
selain dada Tari yang memang ia sukai untuk dipermainkan, jangan lupakan bokong sint
l, Tari menyeringai. "Sepertiny
engan ciuman penuh nafsu. Tak memberi jeda sedikit pun bagi si wanita untuk seka
liat menggoda. Membuat sesuatu yang sejak tadi su
anyak mungkin. Tapi sepertinya, Pras hanya memberi sedikit sekali kesempatan untuk Tari bernapas lega. K
Pras bar
Sampai mereka berdua benar-benar
dar menyentuh rambut Pras yang ikal tebal ini. Aroma maskulin dari sang pria sudah sejak tadi memenuhi indra penciuman T
tu sama lain, sungguh, ini sud
seorang bayi yang kelaparan akan makanan dari tubuh sang ibu, maka itulah yang Pras lakukan. Me
aka sekali lagi, jemari lentik itu ia arahkan pada bagian intim yang Pras miliki. Tegang. Mengacung tegak. Kuat. D
un
os
ski dirasa tak perlu, mengingat semua orang juga tahu dengan pasti apa yang mereka la
tanpa izin?" kata Pras dengan
an, si pria tadi menunduk. Dan semakin menunduk
. Karena itulah Pras kembali melanjutkan kegiatannya.
menggerakkan pinggulnya. Sementara Pras kembali mempermainkan dada
," kata Rudi, si pesuruh berkepala plont
kata pun, ia menyingkirkan Tari yang ada di pangkuanny
mana
ng kerj
kan apa pun, Pras pergi meningg
wa para pesuruh Pras ke sini. Tak akan Tari bi
k ak
esalannya memuncak semakin tinggi. Ia juga tak bisa menemukan Pras di
ari tahu masih mengikutinya, pastilah tadi ia
sek
intah Tari d
wanita simpanan lain yang jarang Pras kunjungi. Termasuk ia tempatkan gadis yang mengganggu kesenangannya ini. Sementara
lakang sang wanita. Melongok sekilas pada kamar yang akan ia tempati ent
avi dengan sekali sentak. "Jangan b
t kemarahan dalam diri Tari semakin besar. Membuatnya melayangkan tamparan cukup kuat pada wajah Lav
ski tangannya memegangi wajah yang ter
"Berani lo bertingkah di sini, gue
anya yang makin terasa ngilu. Lalu, pintu itu tertutup begitu saja dengan suara bantingan yang cuku
an nasib buruk apa yang akan menimpanya. Entah sampai kapan ia
isnya di antara derai air ma
ALA