icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Pilihan Mafia

Bab 8 Menemani Sean Arthur

Jumlah Kata:1017    |    Dirilis Pada: 24/09/2023

a. Ia masih bingung dengan dirinya sendiri. Bagaimana wajah seorang pe

pa kata dunia jika mengetahui seorang pengusaha yang merajai bisnis di banyak

saja adalah hal yang tak mungkin terjadi. Meskipun ia tak menampik jik

ai di penthouse. Pandanganya menyapu sekelil

ra mengistirahatkan diri. Namun, rasa kantuk belum juga m

a kasar, merasa frustrasi de

runi anak tangga untuk menuju dapur di lantai bawah. Namun, tepat ketika dirinya melewati pintu kamar Salwa, dia berhenti. Matanya tergelitik unt

daripada kegugupan yang tiba-tiba melanda. Begitu ia masuk ke dalam ruangan minim pencahayaan itu karena lampu utama sengaja dim

ikit pun, mendekat secara hati-hati dalam senyap. Dia menek

an Arthur, mulutnya sedikit terbuka dengan d

wa, hingga tanpa disadari wajahnya k

Pun dengan posisi kakinya turut berubah membuat selimut yang sejak tadi berada sebatas pinggang, t

darahnya turut memanas dan berdesir. Tubuh perempuan itu seperti menguarkan feromon mema

patnya sed

itu dari alam bawah sadarnya. Mata bulat itu mengerjap, lantas memb

Tangannya secara sadar mengucek kedua matanya, memastikan apa yang berada di

ta, Sean masih berada di sana, d

has orang bangun tidur itu justru terlihat sem

anya ingin membangunkanmu!" Ia mengelak.

uarlah dulu! Saya a

iri kemudian, lantas keluar dari kam

kuda. Mengenakan outer panjang karena pakaian tidurnya berlengan pendek. Den

erdecak, mengentakkan kaki, kesal karena tak memikirkan hal itu sebab belum sepenuhnya sadar terba

ka sang majikan berada di dalam kamar. De

membuka pintu itu dengan cepat. Lela

ngan tubuh atletis berbalut jubah tidur yang dii

menanyakan minuman ap

pa

*

ngamati punggung Salwa yang

Ada tata cara khusus yang sudah dituliskan di b

jaannya, meskipun beberapa kali ia mengecek untuk meny

ergelung, mengeluarkan aroma wangi yang berpesta pora di rongga hidung Sean Arthur. Sepe

ar, Tuan." Salwa berkata den

ngizinkanmu ke

pergi, menahan diri untuk

selesai minum," uca

sanya sangat aneh dan tidak nyaman. Apalagi lelaki itu hanya mengenakan jubah tidur, yang Salwa yakini jika di dalamnya lelaki itu tak menge

nya, mengabaikan Salwa yang sudah teramat mengantuk. Berkali-kali perempuan itu menggelengkan kepala guna mengusir rasa k

sudah tidak kuat lagi menahan kantuk. Perempuan itu tertidur den

*

di telinga. Matanya tampak kebingungan menyadari dirinya telah berada di kamarnya sendiri, pa

ia bisa tidur di da

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka