icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Pilihan Mafia

Bab 4 Awal Bertemu

Jumlah Kata:1228    |    Dirilis Pada: 24/09/2023

lum sang majikan menjemput para pekerja wanita, mereka ting

mpit itu agar tak memakan banyak tempat. Setelah dirasa semua barang-barangnya telah

namanya membuat perempuan itu urung mengistirahatkan tubuh. Sebuah kepala menyembul da

ngkat lebih dulu beberapa minggu yang lalu. Dia belum dijemput sa

sikan dirinya yang sebelumnya terbaring menjadi duduk. Peremp

en. Kamu mau enggak belikan di Swalayan terdekat? Na

jika dia menolak permintaan Anis untuk membeli pembalut. Sehingga dia memutuskan m

amitan ingin pergi ke swalayan terdekat, teman-temannya penghuni rusun

dijadikan pengalaman pertama baginya keluar dari rusun seorang

secarik kertas. Sambil melihat-lihat dan menghafalkan jalan yang dilewati, Salwa akhir

t order yang sudah tertulis dengan lengkap sembari mencarinya satu per satu di rak gondala barang-barang yang akan dibeli. Menata

nan teman-temannya berhasil dia dapatkan dengan mudah dan uang ya

mulai pergi meninggalkan area swalayan untuk kembali ke rusun. Namun, ketika Salwa berada di sebuah gang sempit yang lo

gika yang ada bahwa dirinya adalah orang baru di negara itu, Salwa berjalan mengikuti arah sua

pencakar langit yang diapit oleh gedung-gedung lainnya, Salwa ter

erta bibir. Tak jauh dari dua orang yang sedang berkelahi itu, ada sekitar sepuluh orang laki-laki berbadan tegap, berpakaian formal serba hitam dengan kacamat

adari keberadaannya. Namun, alih-alih melarikan diri, kaki Salwa terasa tertancap di beton

tak sanggup untuk dikondisikan. Akan tetapi, matanya tak bis

melihat lelaki malang itu hampir meregang nyawa. Dan tepat ketika lelaki kejam yang memunggunginya itu mengeluarkan pisau lipat dari balik s

n setelah menyadari hal bodoh yang telah dia lakukan. Dia hampir

dah luluh lantak akibat pukulan-pukulannya, mem

ika lelaki itu melangkah mendekat ke arahnya. Sialnya, kaki Salwa cukup gemetar hingga tak s

in membasahi pelipisnya. Salwa mulai bisa memundurkan langkahnya untuk sedikit menjauh dari lelaki i

asar begitu lelaki itu berdiri tepat di depannya. Dia ingin pergi segera, tetapi lelaki

an. Bibir Salwa bergetar, tak sanggup mengucapkan sepatah kata. Dia merasa sedang dalam bahaya. Lelaki di depannya pasti adalah orang jahat, pembunuh, a

tutup mu

patah kata. Embusan napas lelaki itu menerpa waj

a diikuti senyu

rang wanita biasa dari kalangan rakyat jelata dan tak patut untuk diperhitungkan keberadaannya.

mbunyi. Tatapan yang begitu polos, tetapi terdapat banyak beban di dalamnya. Dia te

kan keinginannya, pria bermata biru

a mengatakan, meskipun begitu membutuhkan dorongan

hanya manusia biasa dari golongan kasta rendah. Dia bisa mengam

itu melepaskan tangannya dari dinding, memb

nguti barang-barang belanjaannya yang tercecer di lantai. Terburu-buru melak

meninggalkan area itu begitu pr

on

rsebut berubah pikiran dan akan menghabisinya karena melihat kekejaman yang dilakukan di depan matanya. Bagaimanapun S

epat di depan Salwa. Tangannya diraih oleh l

laki tersebut ternyata justr

ucapnya dengan meletakkan pem

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka