icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Pilihan Mafia

Bab 10 Pelecehan Pertama

Jumlah Kata:1782    |    Dirilis Pada: 24/09/2023

gi Salwa. Perempuan itu kian beringsut melindungi di

Salwa terlihat ketakutan begitu Sean menutup

elaki itu lebih leluasa masuk ke dalam. Karena terlampau lelah, ia l

tor kelaparan yang hendak memangsa kelinci kecil tak berdaya. Perasaan Salwa semak

m selimut yang membalut tubuhnya, seolah selimut itu mampu

anya ke lantai, lantas mendekat ke arah Salwa

n apa yang mungkin membahayakan diri. Ini adalah negara bebas, seseorang bisa melakukan apa pun apalagi terkait hubungan badan. Namu

kan. Hanya harga diri dan kehormatan seorang wanita yang masih bisa di

k di sudut ruangan sebab posisi ranjangnya mengimpit ke dinding. Dengan

u. Tangan kekar berhasil mengarahkan jemarinya, mengapit di sela-sela jemar

pergerakan kakinya yang menendang, membuat kedua paha perempuan itu terbuka. Hal tersebut m

a berteriak sembari menangis, air matanya luruh membasahi pipi, mengharap bel

inkanku. Dan kau mendapatkan kesempatan itu sekarang." Sea

olakan Salwa membuatnya semakin tertantang. Di

ikan kepada suaminya, kepada laki-laki yang dicintainya kelak telah direnggut dengan paksa oleh pria biadap. Matanya te

gguh, perempuan berambut panjang itu merasa jijik dengan tubuhnya sendiri. Malam ini tak akan sekali pun ia lupakan dalam ingatanny

rkutik lagi. Dia tak sanggup melawan lelaki itu. Pikiran buruk terkait masa depa

at benci dengan l

n mengambil mahkota yang terjaga itu, Salwa menarik kaki

argg

yeri. Napas Salwa memburu dengan pakaian yang sudah koyak dan tidak terpas

kedua telapak tangan dengan menekuk kedua kakinya. Dia merasa kotor, terhina, dan dileceh

adap cukup membuktikan jika seorang Sean Arthur bukanlah laki-laki baik. Namun, tekad untuk mendapatkan uang demi menghidupi keluarganya yang tingga

*

la

an Alensky, seorang teman sekaligus dokter pribadi Sean Arthur. Mereka dekat sejak sekol

a membuatmu seperti ini." Dia kembali

au tertawa, ku

ra menghentikan tawanya, meski dalam hati lela

telah melihat kondisi milik Sean yang terkena tendang Salwa. Sepertinya tendangan itu cukup kera

terbaik. Kau tidak berguna menjadi seora

Alan sudah terbiasa dengan kalimat p

r sebulan. Ya, dia harus beristirahat lama

um. Alan selalu mengerjai Sean dengan teknis kedokteran yang t

mati suri, kau b

itu tergelak setelah membayangkan wajah Sean yang menahan has

u saja segera ditangkas oleh lelaki itu diiringi gelak

*

asihati, tetapi lelaki itu masih bisa berpikir jern

gan para klien dan bekerja di ruang ke

rintahkan untuk menghandle semua, karena un

kan di pintu mengalihkan perhatiannya. Dia sedikit berd

i perempuan itu karena

g rakyat biasa mendapat perhatian dari p

pada akhirnya mengizinkan per

as

Salwa yang masih mengenakan seragam kerja datang menunduk. Mata perempuan itu

kemarin. Ya, leher itu semalam terasa begitu memikat. Bau alami perempuan itu baga

." Salwa berkata dengan tenang, tet

oleh pembantunya sendiri. Perempuan itu berani sekali keluar dari pekerjaan

menatap Sean Arthur. Apa-apaan ini? Man

dah membaca isi kontrak dan tid

tap Salwa dengan tatapan merendahkan. "Itu adalah peratura

h tersebut. "Anda mengada-ngada, Tuan. Saya tidak mau

a terima semalam. Ia tidak yakin akan selamat untuk hari-hari berikutnya karena lelaki itu ternyata biadap. Namun, tep

gan email balasan dari saudaram

l

menela

kit a

menatap lelaki itu

alasan?" Salwa bert

masih sakit ia tinggal merantau membuatnya takut

ya menghadap Salwa, menunjuk dengan satu jari y

esannya. Sebuah pesan singkat berupa satu paragraf, t

ua ratus lima puluh juta rupiah untuk melakukan operasi pemasa

bas dari lelaki menjijikkan dan kejam seperti di depannya. Namun, di

at corak emas yang terasa dingin di kulit. Ia membenamkan wajah di

iman

harus i

ak itu? Apalagi ia sedang berniat segera

tangisnya, menambah rasa s

bisa mendapa

penonton dan menikmati betapa hinanya perempuan itu. Semalam dia menolaknya, tetapi s

mosi yang sempat tak terkendali, Salwa beranjak d

njam uang kepada Tuan unt

senyum merendahkan sekaligu

u cukup banyak, gajimu seumur hidup mungkin

mpu mengganti uang sebanyak itu, tetapi dia sangat membutuhkannya. Nyawa ayahny

bdi pada Tuan se

duknya, lantas melangkah dari balik meja kerja tersebut setelah mendengar perkataan Salwa, mematri

an mengulurkan tangan, mengangkat sedikit dagu Salwa agar menengada

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka