Pasutri Jadi-Jadian
in layangan. Angin pun tampaknya enggan bertiup sejak Nuning mulai ngaco m
api sayang mainnya nggak bisa kalem. Jadinya dia sering nggasruk jatuh mencium lapangan karena tendangannya malah mencangkul tanah. Teman-temannya juga pil
ng senyum-senyum horor ngajakin kawin. Jaka pun panik mengucek mata, bikin pandangannya jadi blawur, bolanya pun beranak ban
! Matamu
ga gawang bertubuh jangkung, tapi menangkap b
g punya masalah gawat darurat da
lapangan daripada menerima lebih banyak lagi c
an sambil menepuk pundaknya yang berkeringat, la
aka menerima dan
, tengik! Malah dihabisin, yang punya malah kagak keba
gak sih?"
api ya nggak gini juga k
biar minumanmu balik? N
n meninju lengannya s
eh kanan-kiri, mencari makhluk dekil yan
t Jaka sambil
ang lagi mara
g marah, aku
acaran aja sama si Nuning. Jangan-janga
aku? Gini-gini aku masih normal, nggak bakal macarin cewek gila kayak dia.
, sih? Ngomongin sohib sendiri kok gitu banget. Bisa-b
, tapi kan Nunin
tipemu kayak
ng kulitnya putih, ngg
ng!" celetuk Parman lalu terb
h cantik Erna yang sudah sejangkauan mata, tapi tak bisa diraihnya gara-gara ancaman Nuning. Cinta pertamanya kandas di tangan sahabat baikn
lak yang ekornya keinjek. Sekali gigit bikin rabies. Tapi kalau sama kamu, kayaknya dia lumayan manut. Timbang situ jomblonya kagak kelar-kelar, kenapa nggak pacarin aja sekal
a gajah belang-belang dan ada zebra berhidung panjang, baru kukawinin dia. Yang artinya, itu semua mustahil. Nggak mungkin. Lagian berani-beraninya
ung kita, jangan sampai ketambahan. Kasihan anak-anak pulan
a belum pernah ada yang nyoba jadi ge
t karena gatal ingin main bola lagi. "Dah, aku main dulu, ya. Baek-baek, jangan ngelamun ..., ntar
gat. Bukan karena gatal. Tapi pusing. K
*
saja terlihat cantik, apalagi kalau sedang senyum. Bikin cowok normal kebelet menoleh barang sekejap buat menikmati keindahan wajahnya yang paripurna. Tak terkecuali Jaka. Bikin Nuning
Jaka. Bikin cowok itu besar kepala dan ketagihan menatapnya, bagai menatap ranumnya buah mangg
lah dan terkaget-kaget kala bertemu tatap dengan sepasang mata Nuning yang memandanginya dengan lirikan
berteman, bukan pacaran! Kenapa dia setakut ini? Jaka ingin bersik
t yang paling dibenci Nuning. Sebab Nuning alergi melihat buku yang berbaris rapi di sana, seakan aura buku-buku itu
a berstandard tinggi, seperti Erna. Dan perhatiannya pada Erna si kembang sek
in aku aja, kamu terima beres!" rayunya biar Nuning lekas enyah saja. Jauh-jauh dari kelas, jauh
k Erna bergabung. Membuat jantung Jaka kebat-kebit senang. Mengira Nuning bersedia menerima keberadaan E
gkan kodok ke dalam tas Erna. Bikin cewek itu menjerit syok saat me
tabrak, saling injak, saling sikut. Menghindari si kodok yang ugal-ugalan mencari jalan keluar. Terjebak dalam
ama kali mengecup wajah cantiknya, bukannya cowok ganteng seperti Jakau takutnya? Takut tuh sama Tuhan, jangan sama kodok!" ledeknya puas melihat kegaduhan kelasnya yang tak kunjung us
ak dengan kegembira
uning yang sedang asyik tertawa, lalu menariknya menuju parkiran yang sepi dengan wajah merah padam men
as coret-coretan siswa iseng. "Apaan sih? Bercanda doang. Kayak kamu nggak perna
ereka pernah melakukan keisengan yang lebih parah dari ini. Tapi kenapa dia beg
lihat Nuning masih memegangi bahunya yang terbentur dinding karena dorongannya tadi ya
r. "Yang suka sama dia kan kamu, bukan aku," ke
bnya dengan nada yang direndahkan lagi. Minta pen
uning datar seraya menusu
. Sebab suara Nuning yang sedatar ini terasa lebih angker ke
Erna jadi pengec
mu dariku! Kamu ... mau main mata sama dia lagi di belakangku? Ber
s ngg
*