icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bos, Istri Anda Minta Cerai

Bab 5 Catatan Harian

Jumlah Kata:697    |    Dirilis Pada: 25/07/2023

Setelah berpamitan pada Wesli dan Kenny, Sella pulang ke rumah lama ayahnya. Karena sudah lama tidak ditinggali dan dibersihkan, rumah itu tertutup oleh debu.

Sella mengenakan celemek dan mulai membersihkan rumah. Ketika membersihkan kolong sofa, dia menemukan selembar foto pernikahannya dengan Wildan. Di foto itu, dia tampak tersenyum bahagia, sedangkan Wildan, yang berdiri di sebelahnya, tampak dingin dan tidak sabar.

Di sebelah foto tersebut tertulis catatan harian yang berisi informasi tentang Wildan, dari makanan kesukaan, barang-barang yang digunakan dan hobi.

Sella mencurahkan seluruh perhatiannya pada Wildan. Dia berusaha sebaik mungkin untuk mengelola pernikahan yang dimenangkan dengan susah payah ini. Akan tetapi, semua usahanya sia-sia. Kenyataan bahwa pria itu tidak akan pernah bisa mencintainya menampar wajahnya.

Memikirkan hal ini, air mata menggenang di matanya. Sella mendongak dan berusaha menahan air mata.

Tiba-tiba, ponselnya berdering. Dia mengambil ponsel itu dan menemukan bahwa itu adalah pesan dari Kenny yang berbunyi, "Kak Sella, kamu membantuku enam tahun yang lalu. Ini saatnya aku melakukan hal yang sama padamu. Jangan khawatir. Lakukan saja apa yang kamu inginkan. Aku ada di sini untuk mendukungmu."

Setelah membaca pesan ini, hati Sella merasa hangat. Dia tahu bahwa Kenny benar-benar ingin membalasnya. Akan tetapi, dia tidak ingin bergantung pada siapa pun. Sejak menikah dengan Wildan, dia menahan amarahnya untuk menjadi istri yang baik. Dia hampir lupa betapa cantik dirinya di masa lalu.

Sella mencari nomor Wildan di ponselnya dan menelepon pria itu.

"Apa yang kamu inginkan?" tanya Wildan dengan cuek begitu mengangkat panggilan telepon.

"Besok hari Senin. Jangan lupa pergi ke pengadilan untuk mengurus perceraian."

Wildan mengerutkan kening dan berkata, "Kamu ...."

Akan tetapi, sebelum Wildan bisa menyelesaikan kalimatnya, Sella menutup panggilan telepon. Dia memegang ponselnya dengan erat dan wajahnya menjadi suram.

"Wildan, siapa itu?" tanya Aisha sambil berbaring di tempat tidur dan memandang ke arah balkon dengan bingung.

Wildan memasukkan ponselnya kembali ke saku dan berjalan menghampiri Aisha seolah tidak terjadi apa-apa, lalu menyelimuti wanita itu dan berkata, "Bukan siapa-siapa. Kamu minum obat dulu."

Melihat wajah Aisha yang masih pucat, Wildan merasa kasihan padanya.

Aisha memegang tangan Wildan dan mengeluh dengan cemberut, "Rasa jamu itu pahit sekali. Bahkan mencium baunya saja membuatku merasa mual."

Wildan mengangkat alis dan berkata, "Apa kamu ingat ketika kita masih menjadi sahabat pena? Kamu bilang kamu tidak takut minum jamu, kan? Jadilah pasien yang baik. Minum obatmu, biar cepat sembuh."

Dia hanya berbicara dengan santai tanpa menyadari ada yang tidak beres dengan Aisha.

Aisha segera mendongak dan menatap Wildan dengan mata yang jernih sambil berkata, "Oke, aku akan mendengarkanmu."

Sejak Aisha koma selama enam tahun, tubuhnya menjadi kurus, wajahnya sangat pucat, tetapi kepribadiannya masih kekanak-kanakan.

Dengan hati yang melunak, Wildan berkata, "Aku akan meminta Teguh untuk mengganti jamu menjadi pil."

Aisha tersenyum manis dan memeluk lengan Wildan dengan manja sambil berkata, "Wildan, kamu benar-benar baik padaku."

Wildan keluar dari kamar, lalu turun ke bawah dan melihat Sophia sedang menyiapkan semangkuk sup.

Sophia bertanya, "Apa kondisi Aisha sudah lebih baik?"

"Dia baru saja meminum obatnya. Dia sedang berbicara dengan orang tuanya di telepon sekarang."

Sophia tersenyum dan berkata, "Ayahnya adalah CEO Grup Maju dan dia mengizinkan kita membawa Aisha ke sini. Ini berarti dia juga menyetujui pernikahan kalian, jadi kita harus menjaganya dengan baik."

Melihat betapa perhatiannya Sophia pada Aisha, Wildan tiba-tiba teringat saat Sella masuk angin dan sakit tahun lalu. Saat itu, Sophia kehilangan kesabaran dan melemparkan barang-barang ke lantai. Kemudian, Sella yang sedang sakit harus turun ke bawah untuk memasak.

Tiba-tiba, Wildan merasakan sedikit perasaan campur aduk di hatinya, tetapi dia langsung berhenti memikirkannya.

Sella menabrak Aisha dengan mobil dan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menikah dengannya. Semuanya adalah salah wanita itu sendiri.

Sophia memandang sekeliling dan tiba-tiba bertanya, "Di mana Ardin? Aku tidak melihatnya sepanjang hari."

Begitu Sophia selesai berbicara, pintu didorong terbuka dan dibanting dengan kencang. Ardin masuk ke dalam rumah dengan marah.

Sophia segera meletakkan mangkuk dan mendekatinya, lalu meraih lengannya dan bertanya dengan bingung, "Ardin, ada apa?"

Akan tetapi, Ardin menepis tangannya dan membentak, "Aku baik-baik saja!" Kemudian, dia memandang Wildan dan berkata dengan ragu, "Kak, tadi aku melihat Sella berada di bar bersama seorang model pria. Sepertinya dia sangat dekat dengan pria itu dan memiliki hubungan khusus dengannya."

Seketika, wajah Wildan menjadi suram. "Model pria? Siapa?"

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ketidakpedulian Suaminya2 Bab 2 Aku Tidak Akan Melayanimu Lagi3 Bab 3 Kamu Ingin Bercerai 4 Bab 4 Pria Muda5 Bab 5 Catatan Harian6 Bab 6 Perceraian7 Bab 7 Sella Telah Mengkhianati Dia8 Bab 8 Apakah Kamu Menyesal Menceraikannya 9 Bab 9 Apakah Kamu Mengejekku 10 Bab 10 Provokasi11 Bab 11 Tidak Punya Keberuntungan Itu12 Bab 12 Setiap Orang Memiliki Rahasia Mereka Sendiri13 Bab 13 Berlutut dan Minta Maaf14 Bab 14 Kecelakaan Mobil Enam Tahun Lalu15 Bab 15 Sangat Bijaksana16 Bab 16 Video Palsu17 Bab 17 Perjamuan18 Bab 18 Hadiah Besar19 Bab 19 Aku Ingin Hati Samudra20 Bab 20 Mendapatkan Barang Mahal dari Wildan21 Bab 21 Bantu Aku Menjual Cincin Kawinku22 Bab 22 Apa Anda Ingin Saya Membuang Cincin Itu 23 Bab 23 Uangku Adalah Milikmu24 Bab 24 Kurnia Adalah Orang yang Menjijikkan25 Bab 25 Kamu Tidak Perlu Khawatir tentangku26 Bab 26 Itu Tidaklah Penting27 Bab 27 Aku Akan Memberimu Pelajaran yang Bagus28 Bab 28 Apakah Kamu Berusaha Merayu Sella 29 Bab 29 Kompensasinya Tidak Sepadan30 Bab 30 Nona Sella, Tolong Datang ke Kantor Polisi31 Bab 31 Membebaskan Ardin32 Bab 32 Ada Berondong Lain di Sini33 Bab 33 Sahabat Pena Wildan34 Bab 34 Membeli Arloji35 Bab 35 Pacar Mantan Suamiku36 Bab 36 Jika Kamu Kalah, Hapus Tatomu37 Bab 37 Suami Bekas38 Bab 38 Mengakui Kekalahan39 Bab 39 Lepaskan Sekarang40 Bab 40 Apakah Kamu Sedang Merayuku 41 Bab 41 Aku Akan Mencari Pria yang Tidak Impoten42 Bab 42 Apa Kamu Bertemu Pria Lain43 Bab 43 Berita44 Bab 44 Apa yang Terjadi di Klub Bulan45 Bab 45 Kamu Masih Mantan Kakak Iparku46 Bab 46 Yang Tidak Punya Banyak Uang Adalah Dia47 Bab 47 Pria Bertopeng Rubah48 Bab 48 Pilihan Terbaik untuk Suami Kedua49 Bab 49 Biarkan Dia Menyalahkanku Jika Dia Mau50 Bab 50 Apakah Dia Benar-Benar Maple51 Bab 51 Apakah Kamu Menyukainya 52 Bab 52 Kak, Jangan Merokok53 Bab 53 Apakah Kamu Takut Wildan Akan Direbut 54 Bab 54 Angsa Membuatmu Mudah Didekati55 Bab 55 Akuisisi yang Berhasil56 Bab 56 Sella Terjatuh57 Bab 57 Sella Masih Hidup58 Bab 58 Apakah Kamu Pelakunya 59 Bab 59 Minta Maaf60 Bab 60 Meminta Kompensasi61 Bab 61 Sertifikat Tanah62 Bab 62 Kemarahan Rizki63 Bab 63 Hampir Mengungkapkan Kebenaran64 Bab 64 Trik Kotor65 Bab 65 Solusi66 Bab 66 Pingsan67 Bab 67 Aisha Hilang68 Bab 68 Hadiah Kedua69 Bab 69 Kecurigaan70 Bab 70 Takut Akan Hamil71 Bab 71 Membuat Masalah72 Bab 72 Jaminan73 Bab 73 Membersihkan Kecurigaan pada Sella74 Bab 74 Hanya Ada Dua Alasan yang Memungkinkan75 Bab 75 Keluarga Marius Akan Menderita76 Bab 76 Kecelakaan di Lift77 Bab 77 Ada Banyak Pria yang Mengejarku78 Bab 78 Sesuatu Benar-Benar Terjadi pada Keluarga Marius79 Bab 79 Kalung yang Familier80 Bab 80 Kamu Terlihat Seperti Nyonya Bertha81 Bab 81 Kabar Baik82 Bab 82 Apakah Kamu Tidak Menyukaiku 83 Bab 83 Suplemen84 Bab 84 Surat yang Familier85 Bab 85 Keluhan Ardin86 Bab 86 Sebaiknya Dia Pergi atau Tidak 87 Bab 87 Pertandingan Bola Basket88 Bab 88 Bertukar Kursi89 Bab 89 Pembaruan Twitter90 Bab 90 Aisha Pasti Ada Kaitannya dengan Ini91 Bab 91 Dihalangi Oleh Awak Media92 Bab 92 Dian Ketakutan93 Bab 93 Menanggung Akibatnya94 Bab 94 Pelindung Rahasia95 Bab 95 Konferensi Pers96 Bab 96 Saya Tidak Mencintainya Lagi97 Bab 97 Dia Berselingkuh98 Bab 98 Penangkapan Dian99 Bab 99 Kompensasi Perceraian100 Bab 100 Ibu Dian