icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bos, Istri Anda Minta Cerai

Bab 6 Perceraian

Jumlah Kata:632    |    Dirilis Pada: 25/07/2023

"Jika tidak salah, namanya Kenny dan ada juga pria menyebalkan bernama Wesli," ucap Ardin dengan marah.

Wajah Sophia berubah suram saat mendengar ini. Dia memaki dengan suara tajam, "Apa? Beraninya dia berselingkuh dari Wildan! Betapa tak tahu malunya wanita itu! Di mana dia sekarang? Aku akan menghajarnya sampai dia mati."

Ardin berkata, "Tapi Bu, dia memberitahuku bahwa dia dan kakakku telah bercerai." Kemudian dia berbalik dan menatap wajah marah Wildan. "Apa yang dia katakan benar?"

Wildan tetap diam dan hanya mengatupkan bibirnya, tampaknya mengiakan pertanyaan Ardin dalam diamnya.

Sejenak, Sophia tertegun sambil memikirkan sesuatu. Lalu, dia tersenyum dan berkata, "Baguslah akhirnya mereka bercerai. Setidaknya dia cukup bijak untuk mengetahui apa yang harus dilakukan. Dalam hatiku, aku hanya mengakui Aisha sebagai menantuku. Sella bukan apa-apa."

Entah kenapa, kata-kata Sophia terdengar sangat kasar di telinga Wildan. Jadi, dia berkata, "Berhentilah membahas itu, Bu."

Setelah itu, dia mengambil mantelnya dan pergi meninggalkan rumah.

Ardin menatap punggung Wildan dan bertanya pada Sophia, "Bu, apakah Sella benar-benar tidak akan kembali lagi?"

Sophia mendengus dingin, "Dia tidak akan berani kembali. Kalaupun dia menceraikan Wildan, dia tidak akan mendapatkan sepeser pun uang darinya."

Ardin dibuat bungkam. Dia menundukkan kepala, tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Tiba-tiba, dia merasakan adanya tatapan seseorang padanya. Tanpa sadar, dia mengangkat kepalanya dan melihat ke atas.

Kemudian dia melihat Aisha sedang berdiri diam di depan teralis. Dia tidak tahu sudah berapa lama wanita itu berada di sana.

Aisha bertemu dengan tatapan terkejutnya dan tersenyum lembut. "Ardin."

Ardin mendengar dari Sophia bahwa Aisha adalah satu-satunya putri seorang konglomerat di dunia bisnis. Dia bisa menawarkan banyak bantuan untuk karier Wildan. Sebaliknya, Sella hanyalah seorang yatim piatu. Dia hanya akan membuang-buang uang Wildan.

Jadi, Ardin tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Dia tersenyum dan menyapa dengan sopan, "Kak Aisha."

Keesokan harinya, Sella bangun pagi dan berdandan cantik.

Dia mengeluarkan gaun hitam ketat dari lemari pakaiannya dan mengenakannya. Dia sempat mengenakannya di masa lalu dan menunjukkannya pada Wildan, tetapi pria itu bilang gaun tersebut jelek. Sejak saat itu, Sella tidak pernah mengenakannya lagi.

Akan tetapi, kini, selain mengenakannya, dia juga memakai riasan tipis dan lipstik merah. Dia terlihat sangat cantik.

Sella dan Wildan tiba di pengadilan pada waktu yang sama.

Dia memasang sebuah senyuman palsu dan berkata, "Pak Wildan, mari kita pergi. Aku sangat sibuk, jadi kita harus secepat mungkin menyelesaikan ini."

Wildan menatap wajahnya dan berkata dengan tatapan suram, "Apakah kamu terburu-buru untuk bertemu model pria itu?"

Sella tertegun sejenak. Kemudian, dia menyadari apa yang disalahpahami Wildan.

Namun, dia tidak menjelaskan apa pun. Sebaliknya, dia mengangkat alisnya dan tersenyum tipis. "Kamu sudah tidak berhak mencampuri urusan pribadiku."

Wildan tidak menyukai sikapnya. Sella memperlakukannya, seolah-olah dia adalah orang yang tidak penting baginya.

"Apakah kamu menyukainya?"

Melihat dia masih membahas topik yang sama, Sella menjadi sedikit tidak sabar. "Ya, aku menyukainya. Apakah kamu sudah puas sekarang? Bisakah kita melanjutkan proses perceraian?"

Wildan mengatupkan bibirnya. Wajah tampannya menjadi muram.

Karena Sella sedang terburu-buru, dia akan membantunya.

Hanya butuh beberapa menit bagi mereka untuk menyelesaikan semua formalitas yang dibutuhkan.

Ketika Sella melihat surat cerai di tangannya, tiba-tiba hatinya merasa sedih.

Mulai sekarang, dia dan Wildan sudah tidak memiliki hubungan apa pun lagi. Dia tidak lagi harus berkompromi untuknya.

Dia menarik napas dalam-dalam untuk menelan semua rasa sakit yang dia rasakan. Kemudian, dia mengangkat kepalanya dan tersenyum cerah.

Pada saat ini, sebuah Maybach hitam mengilap berhenti tepat di hadapannya.

Kemudian, Kenny yang mengenakan jaket keluar dari mobil. Begitu dia melihat Sella, dia tersenyum lembut. "Aku datang ke sini untuk menjemputmu."

Ini membuat Sella tertegun sesaat. "Bukankah Wesli mengatakan dia akan datang menjemputku?"

"Dia telah memesan seluruh Klub Bahagia, dia bilang dia ingin mengadakan perayaan untukmu malam ini. Jadi, dia memintaku untuk datang menjemputmu."

Kenny berinisiatif membantu membawa tasnya dan berkata, "Kak Sella, masuklah ke mobil dulu. Aku akan mengajakmu ke tempat yang menarik."

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ketidakpedulian Suaminya2 Bab 2 Aku Tidak Akan Melayanimu Lagi3 Bab 3 Kamu Ingin Bercerai 4 Bab 4 Pria Muda5 Bab 5 Catatan Harian6 Bab 6 Perceraian7 Bab 7 Sella Telah Mengkhianati Dia8 Bab 8 Apakah Kamu Menyesal Menceraikannya 9 Bab 9 Apakah Kamu Mengejekku 10 Bab 10 Provokasi11 Bab 11 Tidak Punya Keberuntungan Itu12 Bab 12 Setiap Orang Memiliki Rahasia Mereka Sendiri13 Bab 13 Berlutut dan Minta Maaf14 Bab 14 Kecelakaan Mobil Enam Tahun Lalu15 Bab 15 Sangat Bijaksana16 Bab 16 Video Palsu17 Bab 17 Perjamuan18 Bab 18 Hadiah Besar19 Bab 19 Aku Ingin Hati Samudra20 Bab 20 Mendapatkan Barang Mahal dari Wildan21 Bab 21 Bantu Aku Menjual Cincin Kawinku22 Bab 22 Apa Anda Ingin Saya Membuang Cincin Itu 23 Bab 23 Uangku Adalah Milikmu24 Bab 24 Kurnia Adalah Orang yang Menjijikkan25 Bab 25 Kamu Tidak Perlu Khawatir tentangku26 Bab 26 Itu Tidaklah Penting27 Bab 27 Aku Akan Memberimu Pelajaran yang Bagus28 Bab 28 Apakah Kamu Berusaha Merayu Sella 29 Bab 29 Kompensasinya Tidak Sepadan30 Bab 30 Nona Sella, Tolong Datang ke Kantor Polisi31 Bab 31 Membebaskan Ardin32 Bab 32 Ada Berondong Lain di Sini33 Bab 33 Sahabat Pena Wildan34 Bab 34 Membeli Arloji35 Bab 35 Pacar Mantan Suamiku36 Bab 36 Jika Kamu Kalah, Hapus Tatomu37 Bab 37 Suami Bekas38 Bab 38 Mengakui Kekalahan39 Bab 39 Lepaskan Sekarang40 Bab 40 Apakah Kamu Sedang Merayuku 41 Bab 41 Aku Akan Mencari Pria yang Tidak Impoten42 Bab 42 Apa Kamu Bertemu Pria Lain43 Bab 43 Berita44 Bab 44 Apa yang Terjadi di Klub Bulan45 Bab 45 Kamu Masih Mantan Kakak Iparku46 Bab 46 Yang Tidak Punya Banyak Uang Adalah Dia47 Bab 47 Pria Bertopeng Rubah48 Bab 48 Pilihan Terbaik untuk Suami Kedua49 Bab 49 Biarkan Dia Menyalahkanku Jika Dia Mau50 Bab 50 Apakah Dia Benar-Benar Maple51 Bab 51 Apakah Kamu Menyukainya 52 Bab 52 Kak, Jangan Merokok53 Bab 53 Apakah Kamu Takut Wildan Akan Direbut 54 Bab 54 Angsa Membuatmu Mudah Didekati55 Bab 55 Akuisisi yang Berhasil56 Bab 56 Sella Terjatuh57 Bab 57 Sella Masih Hidup58 Bab 58 Apakah Kamu Pelakunya 59 Bab 59 Minta Maaf60 Bab 60 Meminta Kompensasi61 Bab 61 Sertifikat Tanah62 Bab 62 Kemarahan Rizki63 Bab 63 Hampir Mengungkapkan Kebenaran64 Bab 64 Trik Kotor65 Bab 65 Solusi66 Bab 66 Pingsan67 Bab 67 Aisha Hilang68 Bab 68 Hadiah Kedua69 Bab 69 Kecurigaan70 Bab 70 Takut Akan Hamil71 Bab 71 Membuat Masalah72 Bab 72 Jaminan73 Bab 73 Membersihkan Kecurigaan pada Sella74 Bab 74 Hanya Ada Dua Alasan yang Memungkinkan75 Bab 75 Keluarga Marius Akan Menderita76 Bab 76 Kecelakaan di Lift77 Bab 77 Ada Banyak Pria yang Mengejarku78 Bab 78 Sesuatu Benar-Benar Terjadi pada Keluarga Marius79 Bab 79 Kalung yang Familier80 Bab 80 Kamu Terlihat Seperti Nyonya Bertha81 Bab 81 Kabar Baik82 Bab 82 Apakah Kamu Tidak Menyukaiku 83 Bab 83 Suplemen84 Bab 84 Surat yang Familier85 Bab 85 Keluhan Ardin86 Bab 86 Sebaiknya Dia Pergi atau Tidak 87 Bab 87 Pertandingan Bola Basket88 Bab 88 Bertukar Kursi89 Bab 89 Pembaruan Twitter90 Bab 90 Aisha Pasti Ada Kaitannya dengan Ini91 Bab 91 Dihalangi Oleh Awak Media92 Bab 92 Dian Ketakutan93 Bab 93 Menanggung Akibatnya94 Bab 94 Pelindung Rahasia95 Bab 95 Konferensi Pers96 Bab 96 Saya Tidak Mencintainya Lagi97 Bab 97 Dia Berselingkuh98 Bab 98 Penangkapan Dian99 Bab 99 Kompensasi Perceraian100 Bab 100 Ibu Dian