icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bos, Istri Anda Minta Cerai

Bab 8 Apakah Kamu Menyesal Menceraikannya

Jumlah Kata:702    |    Dirilis Pada: 25/07/2023

Di rumah Keluarga Bramantio, Sophia menginstruksikan para pelayan untuk membuang semua barang milik Sella, termasuk seprei yang dia gunakan, sandal, celemek dan bahkan peralatan makan.

Ketika Wildan tiba di rumah dan melihat ini, dia mengerutkan kening dan bertanya, "Apa yang sedang Ibu lakukan?"

Sophia mendengus dingin. "Aku meminta mereka membuang semua barang milik Sella. Ingatlah bahwa Aisha akan menikah denganmu dan menjadi bagian dari keluarga kita di masa depan."

Kemudian dia tiba-tiba memikirkan sesuatu dan berjalan ke Wildan dengan tergesa-gesa. "Wildan, karena kamu telah menceraikannya, kamu tidak boleh memberikan uang padanya. Kamu telah bekerja sangat keras untuk mendapatkan uang. Dia tidak pantas mendapatkan sepeser pun dari hasil kerja kerasmu!"

Wildan berkata dengan ringan, "Dia tidak meminta uang. Sebenarnya, dia tidak meminta apa pun dariku."

Jelas, Sophia tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. "Itu mustahil! Dia tidak memiliki uang sepeser pun. Bagaimana mungkin dia tidak meminta uang darimu? Jika dia tidak punya uang, bagaimana dia bisa memelihara berondongnya?"

Karena kata-kata Sophia, Wildan tiba-tiba memikirkan hubungan antara Sella dan model pria itu. Dia langsung merasa kesal. Dia tidak ingin berbicara dengan Sophia lagi, jadi dia meminta Teguh untuk menunjukkan pada ibunya surat perjanjian perceraian.

Ketika Wildan naik ke lantai atas, dia melihat Aisha sedang membaca buku di dekat jendela.

Wanita itu mengangkat kepalanya dan tersenyum lembut padanya. "Kamu sudah pulang."

Senyum lembut Aisha membuatnya perlahan-lahan menjadi tenang.

"Apa kamu sudah merasa lebih baik sekarang?"

"Ya, sudah. Sebenarnya, aku sedikit bosan hanya tinggal di kamar, jadi aku mencari buku yang bisa dibaca untuk menghabiskan waktu." Aisha dengan lembut meletakkan buku itu di meja samping tempat tidur, berdiri dan memeluk pinggang Wildan. "Wildan, apakah kamu menyesal menceraikannya?"

Wildan berkata dengan suara pelan, "Tidak ada yang perlu aku sesali. Pertama-tama, aku tidak mencintainya. Kedua, dia yang terlebih dulu berselingkuh dariku."

Aisha tersenyum, puas dengan jawabannya.

Wildan menatapnya dan memeluknya dengan lembut. "Jangan sebut-sebut wanita itu lagi. Yang paling penting sekarang adalah kesehatanmu. Ayahmu akan mengadakan perjamuan untukmu bulan depan. Kamu harus pulih secepat mungkin."

Aisha mengerjapkan matanya dan tersenyum. "Baiklah."

Wildan kemudian pergi meninggalkan kamar.

Aisha mengambil ponselnya dan menelepon kepala pelayan Keluarga Wahadi.

Kepala pelayan itu menjawab dengan hormat, "Nona Aisha, apa yang bisa saya bantu?"

"Katakan pada Ayah bahwa Sella yang sudah menabrakku dengan mobilnya. Kamu seharusnya tahu bagaimana mengatakan ini padanya, kan?"

"Baik, Nona Aisha."

Setelah menutup telepon, dia berbalik dan melihat kaktus di ambang jendela, sebuah senyuman jahat menggantung di bibirnya.

Ketika Wildan kembali ke perusahaan, dia meminta Teguh untuk datang ke kantornya. "Apakah kamu sudah menyiapkan Hati Samudra?"

"Pak Wildan, saya mendapat kabar dari orang-orang kita di Aska. Kalung itu akan dikirim melalui udara dalam kurun waktu sekitar seminggu."

Hati Samudra adalah karya terkenal dari seorang master kelas dunia bernama K. Hanya ada satu Hati Samudra di seluruh negara ini, jadi kalung itu merupakan sesuatu yang sangat berharga. Teguh tahu bahwa Wildan telah menghabiskan banyak usaha untuk membelinya dan berencana melamar Aisha di perjamuan Keluarga Wahadi.

Teguh tiba-tiba teringat Sella, yang telah bersama Wildan selama enam tahun.

Wildan tidak pernah memberinya hadiah atau bunga, apalagi sebuah kalung berharga.

Suatu kali, Sella datang ke perusahaan dengan membawa bekal makan siang untuk Wildan. Akan tetapi, Wildan hanya mengusirnya dengan wajah dingin. Semua karyawan tahu bahwa Wildan tidak menganggap serius Sella sebagai istrinya, jadi dia menjadi bahan tertawaan seluruh perusahaan. Dia masih mencoba beberapa kali untuk datang ke perusahaan, tetapi dia selalu ditolak oleh resepsionis.

Teguh pun menghela napas. Wildan sangat lembut pada Aisha, tetapi dia sangat dingin pada Sella.

Wildan hanya menanggapi dengan sebuah anggukan dan menundukkan kepalanya untuk menangani pekerjaannya.

Pada saat ini, ponselnya berdering.

Dia melirik ke layar dan menemukan bahwa yang menelepon adalah temannya, Pandu Nayaka. Dia menjawab panggilan itu dengan cepat. "Ada apa?"

Pandu berkata dengan suara nakal, "Lihatlah topik terpopuler paling baru di Internet."

Wildan tidak tahu apa yang dimaksudkan temannya, jadi dia mengeklik topik yang sedang populer dan melihatnya dengan santai. Namun, dia membeku dalam sekejap.

Di sana dia melihat foto intim model pria dan Sella, satu dengan kepala menunduk dan yang lainnya dengan wajah menghadap ke atas. Dalam foto itu, mereka seperti sedang berciuman.

Judulnya berita itu berbunyi, "CEO Grup Bramantio didesak bercerai. Pacar baru mantan istri Pak Wildan adalah model pria yang terkenal."

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ketidakpedulian Suaminya2 Bab 2 Aku Tidak Akan Melayanimu Lagi3 Bab 3 Kamu Ingin Bercerai 4 Bab 4 Pria Muda5 Bab 5 Catatan Harian6 Bab 6 Perceraian7 Bab 7 Sella Telah Mengkhianati Dia8 Bab 8 Apakah Kamu Menyesal Menceraikannya 9 Bab 9 Apakah Kamu Mengejekku 10 Bab 10 Provokasi11 Bab 11 Tidak Punya Keberuntungan Itu12 Bab 12 Setiap Orang Memiliki Rahasia Mereka Sendiri13 Bab 13 Berlutut dan Minta Maaf14 Bab 14 Kecelakaan Mobil Enam Tahun Lalu15 Bab 15 Sangat Bijaksana16 Bab 16 Video Palsu17 Bab 17 Perjamuan18 Bab 18 Hadiah Besar19 Bab 19 Aku Ingin Hati Samudra20 Bab 20 Mendapatkan Barang Mahal dari Wildan21 Bab 21 Bantu Aku Menjual Cincin Kawinku22 Bab 22 Apa Anda Ingin Saya Membuang Cincin Itu 23 Bab 23 Uangku Adalah Milikmu24 Bab 24 Kurnia Adalah Orang yang Menjijikkan25 Bab 25 Kamu Tidak Perlu Khawatir tentangku26 Bab 26 Itu Tidaklah Penting27 Bab 27 Aku Akan Memberimu Pelajaran yang Bagus28 Bab 28 Apakah Kamu Berusaha Merayu Sella 29 Bab 29 Kompensasinya Tidak Sepadan30 Bab 30 Nona Sella, Tolong Datang ke Kantor Polisi31 Bab 31 Membebaskan Ardin32 Bab 32 Ada Berondong Lain di Sini33 Bab 33 Sahabat Pena Wildan34 Bab 34 Membeli Arloji35 Bab 35 Pacar Mantan Suamiku36 Bab 36 Jika Kamu Kalah, Hapus Tatomu37 Bab 37 Suami Bekas38 Bab 38 Mengakui Kekalahan39 Bab 39 Lepaskan Sekarang40 Bab 40 Apakah Kamu Sedang Merayuku 41 Bab 41 Aku Akan Mencari Pria yang Tidak Impoten42 Bab 42 Apa Kamu Bertemu Pria Lain43 Bab 43 Berita44 Bab 44 Apa yang Terjadi di Klub Bulan45 Bab 45 Kamu Masih Mantan Kakak Iparku46 Bab 46 Yang Tidak Punya Banyak Uang Adalah Dia47 Bab 47 Pria Bertopeng Rubah48 Bab 48 Pilihan Terbaik untuk Suami Kedua49 Bab 49 Biarkan Dia Menyalahkanku Jika Dia Mau50 Bab 50 Apakah Dia Benar-Benar Maple51 Bab 51 Apakah Kamu Menyukainya 52 Bab 52 Kak, Jangan Merokok53 Bab 53 Apakah Kamu Takut Wildan Akan Direbut 54 Bab 54 Angsa Membuatmu Mudah Didekati55 Bab 55 Akuisisi yang Berhasil56 Bab 56 Sella Terjatuh57 Bab 57 Sella Masih Hidup58 Bab 58 Apakah Kamu Pelakunya 59 Bab 59 Minta Maaf60 Bab 60 Meminta Kompensasi61 Bab 61 Sertifikat Tanah62 Bab 62 Kemarahan Rizki63 Bab 63 Hampir Mengungkapkan Kebenaran64 Bab 64 Trik Kotor65 Bab 65 Solusi66 Bab 66 Pingsan67 Bab 67 Aisha Hilang68 Bab 68 Hadiah Kedua69 Bab 69 Kecurigaan70 Bab 70 Takut Akan Hamil71 Bab 71 Membuat Masalah72 Bab 72 Jaminan73 Bab 73 Membersihkan Kecurigaan pada Sella74 Bab 74 Hanya Ada Dua Alasan yang Memungkinkan75 Bab 75 Keluarga Marius Akan Menderita76 Bab 76 Kecelakaan di Lift77 Bab 77 Ada Banyak Pria yang Mengejarku78 Bab 78 Sesuatu Benar-Benar Terjadi pada Keluarga Marius79 Bab 79 Kalung yang Familier80 Bab 80 Kamu Terlihat Seperti Nyonya Bertha81 Bab 81 Kabar Baik82 Bab 82 Apakah Kamu Tidak Menyukaiku 83 Bab 83 Suplemen84 Bab 84 Surat yang Familier85 Bab 85 Keluhan Ardin86 Bab 86 Sebaiknya Dia Pergi atau Tidak 87 Bab 87 Pertandingan Bola Basket88 Bab 88 Bertukar Kursi89 Bab 89 Pembaruan Twitter90 Bab 90 Aisha Pasti Ada Kaitannya dengan Ini91 Bab 91 Dihalangi Oleh Awak Media92 Bab 92 Dian Ketakutan93 Bab 93 Menanggung Akibatnya94 Bab 94 Pelindung Rahasia95 Bab 95 Konferensi Pers96 Bab 96 Saya Tidak Mencintainya Lagi97 Bab 97 Dia Berselingkuh98 Bab 98 Penangkapan Dian99 Bab 99 Kompensasi Perceraian100 Bab 100 Ibu Dian