icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jadi Istri Duda

Bab 6 MENIKAH DENGAN DUDA ANAK SATU

Jumlah Kata:1979    |    Dirilis Pada: 05/07/2023

ewah. Meja-meja panjang penuh dengan hidangan dengan tatanan boga yang menyegarkan mata. Makanan dan minumannya pun tidak bisa dibil

tangannya kepada pemuda lima belas tahun yang sedang be

gai ibu sambungnya, sambil menampakkan senyum tipis. Sungguh dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam acara besar dan forma

g tamu wanita sambil mengelus lembut pu

saja sangat datar, seperti biasanya. Jengah juga mendapatkan pujian itu b

hnya," komentar

a melingkarkan tangannya di pundak Jevano. Untungnya, pemuda

a dan sekarang sedang berada di pelaminan dengan gaun mewah dan dekorasi panggung yang 'wah' bersama dengan duda umu

meringankan dadanya yang terasa sesak setiap melihat anaknya yang berfoto dengan para tamu. Juwita memang terlihat sangat bahagia dengan senyuman yang terus mengembang indah di waja

a sama dia apa enggak," celetuk Nyonya

. Dia mengulurkan tangan untuk memijit pundak istrinya. "Yang

e lagi." Nyonya Anggari menoleh ke suaminya. Alisnya men

askan pijatannya. Dia memasang wajah cerah menyambut sang cucu. "Sini, Jevano. Duduk

kahkan kaki untuk duduk di sebelah sang kakek. Dia memberikan senyuman lebar nan manis u

a gagah banget. Kamu suka olah raga, Nak?" Tuan Anggari memecah keheningan sesaat yang m

ipun rasanya sangat asing dan canggung. Dia hanyalah anak remaja yang memasuki masa pubertas.

i sukanya basket kalau enggak, ya, sepak bola?" Tuan Anggari san

o lebih suka lari sama naik sepeda, Kek. Kadang main

Nenek kamu suka sepedaan dan jogging. Kapan

ilakukan seorang remaja tanggung saat menghadapi pria berumur li

ereka. Kalau cucunya memiliki senyuman mata yang manis, menantunya mempunyai lesung pipi yang menambah ketampanan mereka. Setidaknya, itu masih bagus. Mereka mas

ial mereka. Kemauan Juwita yang tiba-tiba dan persetujuan suaminya yang gampang begitu saja, membuat penasarannya terhadap anggota keluarga barunya itu ter

sindiran dari beberapa kenalan bisnis keluarganya. Ditambah lagi dari p

"Kamu kalau sepedaan sama Nenek jangan ngebut." Dia berusaha untu

a,

ano ini bukan anak yang neko-neko meskipun mereka baru bertemu tiga kali ini. Hal itu yang membuat dirinya

iri dan melebarkan kedua tangannya untuk menyambut

panya dan menerima pelukan itu. Dia melambai ke mama dan anak

nya mau nikah,"

memukul pelan pundak pap

meluk dan menepuk punggung menantunya dengan bangga. "Jaga anak saya

Aku udah tepati janji aku

setuju anak gadisnya menikah dengan seorang duda. Tapi, bagaimana lagi. Anaknya yang memilih sendiri untuk menikah dengan pria tersebut dan menepati janji

ta khusus yang diucapkan. Dia hanya menepuk-nepuk bahu Jamal dan mengucapkan kata selamat. Dia masih tidak percaya, masa iya anaknya mau menikah dengan duda hanya karena tampilan

kata, "Selamat, Tante," menjadi salah satu yang menusuk hatinya malam ini. "Makasih, ya, Sayang."

lukan hangat ayah anak itu. "Selamat, ya, Ayah. Ayah enggak bakalan kesepian lagi." Jamal h

k kapan anak Ay

t. Ya, meskipun dia tidak mendapatkan perlakuan yang sama dari anakn

dengan beberapa persembahan lagu dari para tamu undangan. Namun, Tuan Anggari dan Nyonya Anggari harus merelakan waktu mereka duduk bersama keluarga

kang heboh yang berani mendekat ke keluarga Anggari

. "Astaga, gue kira lo enggak dateng." Dia langsung bangki

khusus buat lo." Hellen menguyel-uyel seniornya itu. "Kak.

an pelukannya pada Hellen. "

But, btw ini baju yang Kakak rancang sendiri itu?" He

m. "Baju Mama, Papa, Mas Jamal sa

"Apa yang enggak gue ban

ke sini sama siapa

mang siapa lagi ya

wita menggoda. A

aneh, ya, Kak. Ini m

aksud tersebut. Mungkin lain kali kita akan membahas 'maksud' Juwita itu. "Gih

un tertawa. Menertawai dirinya sendiri yang tak

uwita masih memaku pandangannya kepada Hellen yang sudah berjalan anggun ke meja hidangan. Senyuman

h menjadi istrinya dengan pandangan teduh. Mungkin jarak umur mereka y

ah anggep dia kayak adik aku sendiri." Dia melihat bagaimana Hellen

t jenguk Ayah, 'kan, Tante?" Jevano bertanya untuk m

u, dia hanya bisa mendengar anak ini berbicara sangat

, seringan anggukannya

ata seperti itu membua

idak biasanya dia ceplas-ceplos di tempat y

lus lengan bawah suaminya. Menatap lelaki

*

syukur di hati Juwita tidak habis sedari tadi. Kini dia menatap dirinya di

baru saja menyelesaikan resepsi pernikahannya. Ini terasa seperti mimpi di siang bolong. Na

mu pertama kalinya. Sejak saat itu pula dia terus merasa bersyukur. Mungkin ini memang jawaban

" tanya Jamal saat memas

ia mengangguk seraya tersenyum indah. Jamal

ih, ya

ereka saling menatap lewat cermin. Terlihat sangat m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka