icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jadi Istri Duda

Bab 8 PAKET LENGKAP

Jumlah Kata:1954    |    Dirilis Pada: 05/07/2023

ngsung dilambai oleh mertuanya untuk mengikuti ke lantai dua. T

irinya. Jantungnya berdegup kencang. Dia tidak boleh salah atau paling tidak, dia tidak boleh terlihat kikuk di d

ya masuk. Lalu, dia yang me

amu, Jamal." Tuan Anggari menepuk pundak Jamal

jaraknya, sekitar tiga langkah di belakang. "Ada kep

an ke belakang. "Panggil saya Papa, Jamal

a," ucap

a sedang tegang. "Rileks, Jamal. Saya tidak akan mempermasalahkan pernikahan kalian berdua. Well, itu adalah masalah kalian dan kalian sendiri yang menyetuju

eriksa latar belakang kamu, bagaimana kehidupan kamu, bagaimana kinerja kamu, di mana kamu tinggal, dari mana kamu bera

ang menghadapi orang sekaligus pemimp

engecek bagaimana kamu hidup selama ini. Dan ternyata ...," ucapan Tuan Anggari menggantung saat dia membuat gestur mengangkat pundak bes

anaknya sangat suka memilih dan malah hampir perfeksionis. Bahkan, dia sebelum ini bilang bahwa

isa membuat Juwita membuka hati. Bahkan tanpa mem

bahwa dia bukan dari kalangan menengah ke atas. Ah, tidak

ekati menantunya dan menepuk pundak pria itu. "Saya yakin kamu pasti mempunyai banyak cerita yang kamu simpan. Saat saya tahu bahwa kamu adala

Anggari bertumpu di bahu J

mendapati kedua sorot mata mertuanya sang

gan persetujuan kamu dan Juwita untuk ke pelaminan. Akan tetapi, Jamal, apa pun perjanjian

rnya menyingkirkan tangannya dari sana. "Jadi, apak

irannya langsung m

unyai kedudukan di perusahaan saya. Pun sebelum ini, kamu juga bekerja di peru

ga, apa yang ada di b

u bercerita tentang kehilangan pekerjaan dan

rcerita se

ganmu seratus persen bahwa kamu bisa membawa perusahaan ka

di apa di perusahaan?" tanyanya dengan sedikit ragu. Tentu saja dia sangat merasa segan untuk menanyakan perihal jabatan, mengingat dia hanyalah ora

untuk menantuku selain Direktu

Sekali lagi dia menel

gar suara jeburan yang cukup keras serta teriakan dari luar ruangan di lantai bawah, d

Jevano yang sedang berdiri di pin

*

kukan apa. Dia harus menghadapi nenek dan bundanya tanpa sang ayah. Berkat inisi

dibantu, Tante?"

senyum. "Enggak, sayang. Kamu duduk aja di situ sambil nunggu ini

ihkan makanan sisa ke tempat yang lain. Entah mengapa hatinya agak sakit melihat itu. Apakah ini yang biasa dilakukan para pelayan itu, m

Lalu dia melihat ke arah yang sama. Dia tersenyum. "Makanan itu buat makan siang k

a sedang diperhatikan. "Lalu

iri pakai bahan makanan yang ada di kulkas. Kalau mereka mau menu yang sama dengan apa yang mereka masakkan d

gin tahu," jawab

ngin, anaknya ternyata mempunyai hati yang lembut. Kemudian,

Juwita yang terlalu tiba-tiba itu pu

, dia menepuk dada anaknya dengan punggung pergelangan tangannya. Tentu saja karena tangannya masih penuh dengan air semangka, lengket. Dia bisa melihat dengan jelas bahwa anaknya k

a serta semangka yang sudah menjadi e

g sej

ke halaman belakang buat lihat-lihat. Ada

enae-benar ingin untuk membantu. Akan tetapi, paling tidak dengan pe

anisnya. "Enggak. Gak papa kamu keliling

menjauh. Dia masih diawasi oleh Juwita

ganteng kayak gitu." Itu adalah uc

enyum. Sangat ramah

a ganteng. Nemu di mana, Non, duda sama anak hot

bi kenapa tanya gitu, dah?

nya sampai merah gitu, ih." Bi Tika mas

ket lengkap. Jamal tampan dan bertubuh tegap. Begitu pula dengan Jevano. Dia yakin bahwa mereka sangat menyukai olah raga. Terlihat dari b

untung banget, kan?" J

idaman banget. Bahagia selalu, ya, Non. Bi Tika selalu

an yang sangat nyata di dalam dadanya. Perjanjiannya dengan Jamal. Ya, pernikahan ini. Mereka memang nyata menikah dan semua orang juga tahu kalau mereka adalah suami i

gkin untuk keluarganya. Tidak, dia tidak akan mengatakan itu adalah sebuah akting karena nyatanya dia sangat menyayangi Jevano sebagai anaknya dan dia juga masih mempu

buat lihat-lihat belakang." Juwita meminta dengan baik lalu menuju was

kan air dalam kolam. Dia mendekati anaknya. "Perlu baju ganti u

leh sejenak dan tak menjawab apa-apa.

a?" tawar Juwita menunjuk ke bagi

da padepokan di sana. Rumah ini sangat lengkap dan luas sekali. Dia hampir tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Ini seperti apa yang ada di televisi

juga baginya. Dia baru tahu bahwa sang ayah sudah lama mempunyai hubu

mutuskan untuk menikah. Tentu saja itu hanya akalan mereka saja agar Jevano tidak begitu curiga. U

dongkan tubuhnya ke samping untuk melih

ia menggunakan tangannya untuk meny

gsung menghindar. Tanpa sengaja gerakannya terlalu ku

hnya dan dia tidak sempat meraih pundak Jevano untuk pegangan. Persetan dengan lantai licin yang semaki

AA

Y

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka