icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bangkitnya Istri yang Terbuang

Bab 4 Maling Teriak Maling

Jumlah Kata:1544    |    Dirilis Pada: 14/06/2023

t mereka sedang sarapan. Dian yang tengah hendak men

ak sakit, belum pernah malah," jawab Dian lal

ya," timpal

ia merasa tak enak hati karena sering

iri, jadi mana mungkin Tante merasa direpotkan, mala

baik sekali," ucap Dian samb

, hatinya begitu terharu menyaksikan kebaikan de

ak yang baik, dia pasti saaaangat menyesal karena telah meninggalk

rapkan aku lahir. Aku sudah tak berharap bertemu sama ibu lagi," jawab Di

jangan pernah membencinya, ya," pinta Nu

ah, sejak ibunya tak pernah pulang dan lebih memilih laki-laki itu, rasa benci dalam hati Dian

. Bukan justru membiarkan dirinya terombang-ambing dalam kerasnya badai kehidupan. Membiarkanny

p hendak ke rumah sakit, ia sudah lebih dulu rapi dan meme

sudah datang," ajak Dian pada Nurul yang

beberapa ruko, tetapi Nurul menyarankan agar ia tetap menabungnya demi masa depan sang anak kelak. La

*

ngan suami dan istri sedang menunggu kedatangan dr. Rian, do

n sebelumnya, jadi nomor antriannya tak

rul mengenai kehamilan, tiba-tiba saj

panas menyelimuti jiwa Dian, ingin rasanya perempuan itu menampar wajah sepupunya yang sangat jumaw

dari anakmu? Oh, atau jangan-jangan dia l

ulut ka

i, darahnya terasa

bujuk Nurul lalu keduany

elengos, membuat wanita itu semakin jijik meliha

n muak karena mudah sekali lelaki itu disetir oleh Raya, cinta

nggil suster di depan pint

uan

k Dian menggunakan ekspresi wajahnya, kemudi

ecut melihat tingkah Raya. Tak dipun

karena telah menyia-nyiakan aku, Tan," ujar Dian

ar ya," balas Nurul lalu m

aja, wanita itu sudah tak sabar ingin bertemu dengan

ahagia ini saat aku

a. Bahkan saking lamanya tak bersua, kini wanita itu sudah hamp

ya, bahkan Tante Indira bilang ibu berkali-kali menco

rsayat nyeri jika membayangkan

ngi kamu meski Papa tak

njol, kemudian mengelusnya dengan sangat lembut, k

" ujar Nurul yang baru s

ama Mia anaknya Bu Mirna dulu yuk," ajak Dian s

gapain

, Dian memang tak banyak berc

Dian sambil tersenyum, tak sabar menu

emu, tiba-tiba saja wanita itu melihat seorang laki-laki sedang du

terus mengamatinya. Ia memicingkan

nasaran dengan raut wajah Dia

memperhatikan gerak-gerik laki-laki itu, Nur

p, malang sekali nasibnya." ucap teman

mereka, tetapi kedatangan Mia membuatnya tak

anya Dian saat gadis it

lillah s

n tangan Dian. Usia Dian dan Mia terpaut tiga ta

ak ketemuan di sini?" ta

a dengan laki-laki di hotel tempatmu

lama Raya gak pernah d

ggal karena dibunuh?" tanya Di

la, perasaanya sudah tak karuan jika membahas tentang pem

mat laki-laki itu?

ih tahu Mbak Dian, soalnya ini privasi dan pros

, aku butuh banget sama alamat itu

dekat dengan Raya itu melalui temannya yang sedang bekerja menjadi resepsionis, d

h ya ini ada sedikit ua

lembar uang pecahan se

k," ucap Mia seraya m

menyempatkan bertemu dan memberikan informa

kerja. Sementara Dian dan Nurul s

rbongkar, Tante," ujar Dian

ti kejahatan kamu akan terbongkar,

sudah hampir sore, Dian meminta izin pada Nurul untuk ke toil

rtabrakan dengan seorang laki-laki yang ternyata adalah Radit, hamp

i hati-ha

anya masih suami istri, tetapi mereka sangat canggung jika berhadapan k

wanita

hardikan Raya. Wanita itu murka

long Dian yang hampir j

elihat itu hati Dian berdenyut nyeri, posisinya di ha

ama Mas Radit, kan? Mau merebut suami

da Dian sehingga semua

rampok gak tersedia kaca?" tanya Dian sambil tersenyum

an meninggalkan Raya agar k

mpar pipinya. Wanita itu benar-benar tak tahu malu. Namun, seke

ibu hamil harus menjaga emo

seraya menatap Radit, seketika wajah

an?" lirih

an bergegas pergi tanpa bicar

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka