Bangkitnya Istri yang Terbuang
Ayo cepa
dengan wajah memerah. Wanita yang baru saja datang itu
anita dengan pakaian kurang bahannya, i
sir aku yang lagi
an di hati suaminya, setidaknya untuk calon anak mer
hasil perselingkuhan kamu sama laki-laki i
h membuat mata Dian membulat seketik
ergi ia tega meludahi Dian. Sementara Raya dan ibunya menatap sinis ke ara
suaminya sendiri, suami yang dulu berjanji aka
, jangan gangg
sembari menyilangkan
kamu itu cuma bisa jadi
i, Ibu kandung Raya
ng ini anak biologis Mas Radit," sergah Dian membela diri, "justru ana
am
a hendak melayangkan tam
ampar, tamp
pengkhianat itu, justru Dian mendekatkan pipinya ke arah Raya untuk me
n mengambil semua hak-haknya, tak mau lagi diinjak-injak oleh mereka, Dian tak boleh terus mengalah
k kandung dari ibunya, tetapi dari dulu merek
milih menjadi istri kedua laki-laki lain dan meninggalkan Dian, sedangkan ayahnya entah siapa. Ibu kandung Dia
n material bangunan yang memiliki beberapa cabang di negeri ini. Hidup keduanya rukun da
anya, mereka bak singa peliharaan yang memangsa tuannya. Kini Dian tak lagi mau dibodo
makin membuncit, berjalan tak memiliki tujuan, seketika bayangan kelam masa
sate sama Om Damar," uca
mati makanan mewah bersama-sam
yik menonton TV, ia segera berlari ke arah Dian lalu
kata Dian pada Raya saat ia mengambil lagi satu
g, Ayah sama Bunda aku juga bisa beliin banyak kalau m
egitu saja pelit, bar
Dian. Bukannya membela, wanita tua
rebutan sate, lalu Nenek memberikan dua tusuk sat
ua saja, sisan
yang Dian hitung masih de
memberikan sate itu untuknya, tapi saat dibaw
ecil itu membawa dua tusuk sate dan piring nasi ke dapu
ng tak mampu terbendung, bukan karena sate yang diberikan kuran
jika waktu istirahat di sekolah semua temannya jajan, sedangkan Dian hanya
g jajan pada Raya, karena Dian sadar tak memiliki orang tua yang menitipkan uang jajan pada sang Nenek. K
h cuci pi
g plastik bekas mak
a. Dian tahu, Neneknya pasti tak berani menegur Raya, karena pasti sang Nenek akan dimarahi habis-habisan o
nya yang lain, tapi lagi-lagi gadis kecil itu memilih bermain sendiri saat temannya hen
kasih ya sudah belikan Raya sama
iling saat mendengar sumber suara yang tak asing di telinga, ternyata di sana ada Indira yang sedang
atinya sakit melihat Tante sendiri mentraktir orang lain, sedangkan dirinya tak dihiraukan,
n, s
an hanya terlalu terbawa perasaan, pasti Indira kasihan melihat keponakannya tak jajan, wanita itu pasti akan m
gan wajah berbinar, berharap Indi
a, membuat mata Dian se
n." Dian men
orkan mangkuk yang hany
Tan?" tany
mau, ni
makan bakso dengan duduk di atas matras, karena matras itu penuh
nggal kuahny
bil menatap man
bisa makan kuah bakso saja harusnya ka
erti ledekan di telinga Dian. Karena rasa lapar yang
lalu melahap kuah bakso, dengan sekuat
... be
edihan masa kecilnya bersama dua mahluk berhati iblis. H
ah-tengah dong, mau mati apa
jawab Dian dengan
u harus ke ma
atap langit yang kian gelap, seperti
kan kebahagiaanku? Aku sudah berjuang keras untuk mendapatkan kebahagiaan dengan bersekolah tinggi dan mendapatka
a sendiri sam
s membalas semua perbuatan mereka, mereka harus membayar luka masa kecil
lalu menatap langit yang kian mend
air mata, badai akan sirna dan langit cerah akan membentang, wanita dengan perut buncit
ai musuh, mari kita mulai permainan ini dan
akan ia jalankan untuk memberi pelajaran pada Raya dan Indir
sam