icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bangkitnya Istri yang Terbuang

Bangkitnya Istri yang Terbuang

Penulis: Yulistriani
icon

Bab 1 Titik Nadir

Jumlah Kata:1502    |    Dirilis Pada: 14/06/2023

Ayo cepa

dengan wajah memerah. Wanita yang baru saja datang itu

anita dengan pakaian kurang bahannya, i

sir aku yang lagi

an di hati suaminya, setidaknya untuk calon anak mer

hasil perselingkuhan kamu sama laki-laki i

h membuat mata Dian membulat seketik

ergi ia tega meludahi Dian. Sementara Raya dan ibunya menatap sinis ke ara

suaminya sendiri, suami yang dulu berjanji aka

, jangan gangg

sembari menyilangkan

kamu itu cuma bisa jadi

i, Ibu kandung Raya

ng ini anak biologis Mas Radit," sergah Dian membela diri, "justru ana

am

a hendak melayangkan tam

ampar, tamp

pengkhianat itu, justru Dian mendekatkan pipinya ke arah Raya untuk me

n mengambil semua hak-haknya, tak mau lagi diinjak-injak oleh mereka, Dian tak boleh terus mengalah

k kandung dari ibunya, tetapi dari dulu merek

milih menjadi istri kedua laki-laki lain dan meninggalkan Dian, sedangkan ayahnya entah siapa. Ibu kandung Dia

n material bangunan yang memiliki beberapa cabang di negeri ini. Hidup keduanya rukun da

anya, mereka bak singa peliharaan yang memangsa tuannya. Kini Dian tak lagi mau dibodo

makin membuncit, berjalan tak memiliki tujuan, seketika bayangan kelam masa

sate sama Om Damar," uca

mati makanan mewah bersama-sam

yik menonton TV, ia segera berlari ke arah Dian lalu

kata Dian pada Raya saat ia mengambil lagi satu

g, Ayah sama Bunda aku juga bisa beliin banyak kalau m

egitu saja pelit, bar

Dian. Bukannya membela, wanita tua

rebutan sate, lalu Nenek memberikan dua tusuk sat

ua saja, sisan

yang Dian hitung masih de

memberikan sate itu untuknya, tapi saat dibaw

ecil itu membawa dua tusuk sate dan piring nasi ke dapu

ng tak mampu terbendung, bukan karena sate yang diberikan kuran

jika waktu istirahat di sekolah semua temannya jajan, sedangkan Dian hanya

g jajan pada Raya, karena Dian sadar tak memiliki orang tua yang menitipkan uang jajan pada sang Nenek. K

h cuci pi

g plastik bekas mak

a. Dian tahu, Neneknya pasti tak berani menegur Raya, karena pasti sang Nenek akan dimarahi habis-habisan o

nya yang lain, tapi lagi-lagi gadis kecil itu memilih bermain sendiri saat temannya hen

kasih ya sudah belikan Raya sama

iling saat mendengar sumber suara yang tak asing di telinga, ternyata di sana ada Indira yang sedang

atinya sakit melihat Tante sendiri mentraktir orang lain, sedangkan dirinya tak dihiraukan,

n, s

an hanya terlalu terbawa perasaan, pasti Indira kasihan melihat keponakannya tak jajan, wanita itu pasti akan m

gan wajah berbinar, berharap Indi

a, membuat mata Dian se

n." Dian men

orkan mangkuk yang hany

Tan?" tany

mau, ni

makan bakso dengan duduk di atas matras, karena matras itu penuh

nggal kuahny

bil menatap man

bisa makan kuah bakso saja harusnya ka

erti ledekan di telinga Dian. Karena rasa lapar yang

lalu melahap kuah bakso, dengan sekuat

... be

edihan masa kecilnya bersama dua mahluk berhati iblis. H

ah-tengah dong, mau mati apa

jawab Dian dengan

u harus ke ma

atap langit yang kian gelap, seperti

kan kebahagiaanku? Aku sudah berjuang keras untuk mendapatkan kebahagiaan dengan bersekolah tinggi dan mendapatka

a sendiri sam

s membalas semua perbuatan mereka, mereka harus membayar luka masa kecil

lalu menatap langit yang kian mend

air mata, badai akan sirna dan langit cerah akan membentang, wanita dengan perut buncit

ai musuh, mari kita mulai permainan ini dan

akan ia jalankan untuk memberi pelajaran pada Raya dan Indir

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka