icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bangkitnya Istri yang Terbuang

Bab 6 Dian VS Raya

Jumlah Kata:2129    |    Dirilis Pada: 14/06/2023

hanya sebatas kenal

erlingkan matanya ke atas, gelagatnya menunjukan ketakutan yang memb

mu yang membun

gangguk perlahan, seolah-olah berat mengakuinya. Meskipun d

udah mengganggu, kala

atas waktu yang diberikan, tetapi hatinya masih diliputi bany

ja hendak memasuki mobil, wanita itu tak sengaja melihat lelaki itu,

uk. Benar saja, lelaki itu menemui Nengsih dan mereka berbicara, tetapi saya

*

kmati makan malam. Kebetulan malam ini Nurul masak gulai nang

n antara kasusnya dengan Raya," jawab Dian, wanita yang sedang asyik m

tu, mungkin lebih baik kamu fokus sama kehamilan kamu

atinya sudah meracuni akal sehat sehingga selalu berprasangk

ali untuk terpejam. Wanita itu membuka ponsel, ternyata ada satu noti

bapak sudah tahu kalau ibu gak selin

ang dijadikan mata-mata untuk Raya itu. Hatinya sedikit puas k

tar apapun kamu menyembunyikannya, Raya," gu

sayang, bagi Dian Radit kini terlalu polos, lelaki itu bahkan tak bisa membedakan mana hamil tujuh bulan dan

un tidak terlalu besar, menurut Dian itu alasan Radit percaya pad

lihat Radit tiba-tiba saja dat

u, sorot matanya penuh penyesalan, tetapi dengan tegas Dian menepis sentuhan tangan Radit. Dian han

perihal laki-laki itu," lanjutnya lagi, hatinya kian teriris, dadanya

. Seharusnya kamu dengerin dulu penjelasan aku, tetapi yang kamu lakukan justru mengusirku

ya sudah berkaca-kaca karena luka yan

i itu aku minta maaf, kamu m

, tetapi wanita itu sudah terlanjur

h Radit, dia bertekuk lutut di ha

ya, aku gak mau dimadu, lagian bukannya

hati Radit kian merasa bersalah, lelaki itu tak

anpun, aku cinta sama kamu, dulu, sekarang dan samp

rtanyaan Dian, sementara wanita itu hanya

is .

tak habis pikir dengan lelaki y

benahi lagi," pinta Radit sembari menatap dalam mani

tai aku, gak akan ada pengkhia

ik perih mengingat saat pertama dirinya melihat Radit

an sepupunya, sedangkan dirinya sekuat tenaga berjuan

ali gak sadar bisa berhubungan dengan R

tangan Dian, ia berusaha membela diri atas perbuata

na ada orang melaku

tangan Radit sambil menggelengkan kepala, lalu

anggil. Di luar lelaki itu pun terus berusaha berbicara untuk menjelaskan, Radit juga mengajak agar Dian

erkecamuk dalam dada, air mata terus mengalir deras seiring perihnya luka, jauh dalam hati keci

ini Tan

gar suara istri Damar, Dian tanpa ragu mem

Radit tadi, apa gak sebaiknya kamu pulang? Rumah tangga itu

k di sebelah Dian, ia mengelus rambutnya dan menyelipkannya di telinga. Sementara Dian menari

Tante

bang, ia tahu kalau perceraian adalah sesu

, sebelum ini dia juga belum pernah menyakiti kamu, kan? Semenjak Raya

ahkan lelaki itu selalu memanjakan dirinya karena tahu kalau Dian tak pernah merasakan kasih sayang orang tua s

dia memiliki segalanya, tapi bukankah satu kes

ke arah luar jendela, rintik

gi, bisikan perceraian begitu

i sana bersama Raya, bukankah kamu

an pandangan ke arah Dian da

dengan Raya maka akan membuatnya semakin mudah untuk menyelid

ian setelah berpikir, senyum ti

elemahan musuh, maka kamu h

Mas Radit juga masih menunggu di luar, katanya

ukan pakaian pada koper. Senyum penuh

*

depan rumah Damar sambil menunggu Dian berubah pikir

yo

g menghangatkan tubuhnya dengan cara meniup jemarinya itu melong

k? kalau gak mau y

ari membalikkan ba

gan dong, sini ko

h yang tadi kusut kini berubah semringah. Radit dan Dian tak langsung pulang karen

ar dengan nada tegas setelah sampai di rumah, lelaki itu m

dit lalu mencium t

alau ada apa-apa

Nurul takzim lalu me

umah Damar. Di perjalanan Radit mengajak Dian makan di restora

kembali, sehat-sehat ya anak Papa, sebentar lagi ki

seolah-olah lupa bahwa diantara mereka ada orang ketiga yang sedang menunggu di

*

kan aku jadi khawatir?" tanya Raya sembari membingkai

nita itu ingin memberikan kejutan spesial pada Raya atas kedatangannya kembali. B

, aku

an tangan Raya

yang kamu lihat itu gak ben ...." Perkataan Raya tiba-tiba saja te

uh kemenangan. Wanita itu nampak syok tetap

" tanya Raya dengan deru napa

ntuk tinggal di sini," jawab Radit tegas, "ayok!"

ah .

kan lidah pada Raya, sementara wajah se

*

rapan du

ki itu hendak berangkat kerja, matanya melirik si

or dibelakang Radit semba

Radit dingin sehingga membuat Raya semakin mur

rgi dul

entara Dian membenarkan kerah baju suaminya di hadapan Raya. Wanita itu ki

ian lalu mencium pu

s..

ya pada Radit, tetapi le

engan memfitnahnya, karena sejak dulu Radit adalah orang yang jarang mentole

aanku? Aku sudah bahagia dengan Mas Radit, kenapa kamu harus kembali l

dit Raya mencecar Di

gitu sama kamu? Oh ya, aku ingat ... kayaknya kamu gak p

upunya dengan tenang tetapi

kan tangan kuat sehingga urat-uratnya menonjol, sementara

han tapi pasti aku akan buka semua kedok kamu, terutama tentang ayah biologis dari

tak menyepelekannya, kemudian dia berjalan meninggalkan

tahu tentang rahasia besar

e arah Raya dengan senyum sinis, mendengar perkataan Dian te

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka