Bangkitnya Istri yang Terbuang
a yang t
lebih memilih pergi ke rumah Damar sebab masi
, ternyata dia sudah
erat dengan air mata mengalir. Istrinya
nya pelan-pelan, ya," titah Damar kemu
ulan sebel
ggal lagi," rengek Indira dengan wajah memelas pada keponakannya. P
ercerai, ia tak kuat hidup susah karena menurut w
ihat ramai, tetapi Indira seringkali merasa kekurangan karena gaya hidupnya terla
Tante, tapi Dian gak bisa kalau Tante sama
h sakit hati atas perbuatan Indira dan Raya merasa puas karena akhirnya mereka berdua membutuhkan pertolongannya. Dian yang se
Tante sama Raya bisa berteduh,"
agaimanapun Indira adalah Tante kandungnya. Wanita itu juga perna
yang layak buat Tante sama Raya
k tinggal di rumah kamu saja, kan
wajahnya menampa
olong enggak?"
ndira, Dian tak ingin membantu R
rumahnya. Bukannya apa-apa, hanya saja ia risih jika membawa Raya ke rumah, karena Dian dan Radi
ggal, terima kasih sudah menolong kami ya." Indira me
sepupunya, Dian berniat membawakan makanan untuk In
ang, akibat kecelakaan itu ia mengalami patah tulang di tangan dan kedua kak
sepupu dan Tantenya harus pulang pergi untuk merawatnya, maka Dian meminta mereka untuk ti
buang air besar, wanita itu juga membantu merawat Dian yang tengah mabu
ap mereka sudah berubah dan m
a Radit mulai berubah, lelaki itu sudah tak sehangat dulu, suaminya pun
berapa bulan pertama Radit begitu perhatian, bahkan ia mendatangkan dokter untuk memban
afkah batin? Radit seorang laki-laki, Dian sadar kalau lelaki memiliki kebutuhan yang harus disa
ai sibuk, bahkan yang mengurus Dian beberapa bulan terakhir adalah
, pelan-pelan
jalan hingga kini mampu berdiri mesk
ama Mas Radit, aku mau ke bawah dulu ya, sudah lama sek
sabar ingin kembali menikmati udara segar setelah sekian lama terkurung di kamar, kamarnya berada di lantai atas dan
orot matanya menyiratkan kekhawatiran. Wanita
apin sarapan buat Mas R
erjalan mendeka
rgah Bi Imah den
anya kian terbakar di lantai bawah, Raya merapikan kerah baju Radit kemudian lelaki itu me
paan m
rongga dada, jiwanya runtuh seketika, hat
api sayang ia tak mampu, saat ini dirinya tak berdaya. Tak
a Bi Imah. Netra Dian memanas, tak terasa butira
Bu Raya dan Pak Radit sudah menikah dua bulan yang lalu," jela
a limbung seketika, tak percaya jika lelaki yang selama ini begitu perh
eperti membentang, kini kes
" tanya D
au jangan-jangan sedari awal ini memang rencana Ind
saja Radit membuka pintu lalu mencium keningnya yang tengah berbaring.
tanya Dian pura-pu
k sayang,
Dian selalu bahagia diperlakukan seperti itu, tetapi kali in
*
ia duduk di sofa, rumahnya nampak sepi karena Radit tengah keluar kota. H
lang joging sambil tertawa bahagia, di tangan keduany
prok ...
i menyilangkan tangan di dada sa
rebut hartaku?" tanya Dian sambil berdiri, kini
anaknya berbarengan. Wa
m menyeringai, wanita itu berpikir hari ini adalah mimpi buruk untuk
h sembuh, berarti kamu tin
tru Raya bersikap
i harusnya kamu yang pe
alang dua wanit
gan Raya, kamu yang akan keluar dari rumah i
bersalah, wanita itu justr
in Mas Radi
s dan penuh
gan setelah melihat roti dan susu yang tergeletak di meja makan
a hanya minum susu dan roti saja. Atau jangan-jangan sebenarnya mereka tahu Dian sudah sehat dan
lihat jelas, namun betapa terkejutnya saat ada seorang laki-lak
aan ini
masih tak mengerti apa yang sebenarnya terja
ira segitu tega sama kamu Dian, kamu yang sabar ya," u
beratan kok, sekalian nemenin Tante Nurul, kasihan s
aya, mungkin rumah tangga Dian masih baik-baik saja
k tidur, orang jahat mah insyaallah nanti juga dapat balas
*
harga yang tertinggal di sana, kebetulan hanya tingga
kejahatan Indira dan Raya tanpa sepengetahuan mereka. Karena benar saja, fitnah terhadap
an Raya, Dian harus buktikan bahwa anak yang dikandung Raya buk
ang berbincang dengan seorang laki-laki, nampakny
di bawah pohon rimbun yang menjadi pagar taman, namun pembicaraan mereka m
, saya sudah mahir menutupi kasus pembunuhan," ucap lelaki itu, i
h jadi Raya terlibat kasus pem
is pikir dengan apa yang barusan didengar, hatinya semakin tak karu
sam