icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bangkitnya Istri yang Terbuang

Bab 10 Foto Lawas

Jumlah Kata:2259    |    Dirilis Pada: 14/06/2023

u kamu, saya bisa pastikan Radit gak a

a Dian masih tergugu dalam ketakutan. Wanita itu tahu betul kal

dirawat oleh Mas Radit yang sangat tempra

*

ang tumbuh dalam hati, tetapi kini Dian mulai merasa nyaman berada di dekat lelaki itu

uk y

tahu betul toko di depannya adalah brand bermerk yang sangat terkenal, sudah bisa dipastikan

Dian sambil tersenyum, wanit

ah a

orong stroller Citra pelan agar masuk. Tanpa ab

u yang dipegangnya ke tubuh balita itu, Citra yang sudah semakin besar pun

lah dok,

udah dibawa jalan-jalan di tengah rutinitas

ari calon papa baru," balasnya kemudian, kat

Dian, wanita itu kh

a, aku baya

ala yang tak gatal, lelak

iajak makan di sebuah restoran. Wanita itu t

mau aku bicara

gin bicara serius pada wanita di hadapannya. Mata

, ia pun salah tingkah karena ditatap

, mau bi

boleh aku mi

a i

atau Mas, Aa, ataupun apa aja

ar permintaan lelaki

gil begitu? Helow

a dua tahun ini,

h, aku pangg

lah," to

Dede?" Dia

ng aj

rtawa, "oke deh, Ma

gitu

saat menelisik bola mata di hadapannya. Namun, ia langsun

tak boleh jat

mang berniat menikah karena wanita itu menyadari ia adalah perempuan normal yang masih membutu

ia

.," sah

esmi bercerai dari Rad

i, ekor matanya fokus pada seseorang

nap

us lelaki itu, refleks ia p

ang dengan seorang laki-laki tampan, lelaki itu terasa asing dan belum pernah Dian liha

p-endap, tak lupa sebelumnya dr. Rian menutup wajah dengan masker dan mengenakan topi. Sementara Dian m

a a

sik saat dokter Ria

ita pulang,"

n mengikuti sang dokter dari belakang. Namun, setelah mereka berjalan b

aki-laki ya. Seharusnya kamu menikah saja dengan dia, k

ndak pulang. Sehingga, semua mata beralih pada mereka. Dian

atau jangan-jangan Mas Radit sudah tahu kalau anak yang dilahirkan kamu bukan darah d

ya meski wanita itu memas

n tupai melompat, pasti akan j

aik jika berhadapan denga

omonga

tamparan ke arah Dian. Beruntung

rahasia kamu

hasil membuat Raya

ak punya rahasia apa

," ujar

iapa? Aku gak kenal,"

demikian rupa untuk mempertanggungjawabkan perb

nuh penekanan. Namun, bukan Ray

i sama omongan

Wanita itu membalika

dan saya akan mencari kea

memedulikannya. Namun, mendengar nama Adr

pi Raya pintar menetralkan rasa sehingga

gannya sama

puan itu benar-benar

laki-laki tadi, siap-siap saja, kamu akan me

ika wajah Raya tampak pucat,

ng!" tegas Raya

unjungi ayah Nengsih. Tak lupa kedua orang i

langsung disambut oleh ayah kandung Nengsih, meski nampak tak sehat karena terlalu ri

orang terdekatnya membuat Dian semakin yakin ba

itakan semuanya dengan jelas. Ia juga sanga

laki itu ingin orang yang bertanggung jawab atas kematian ayahnya adalah or

saling bicara, keduanya hanyut dengan pikiran masi

kini mulai mengenakan penutup kepala setelah memilki anak,

ya Dian memulai obrolan, wanita itu sangat penasaran karena seinga

elakukan tes DNA dengan anaknya," ja

ika mata Dia

ancurkan rumah tanggaku? Kenapa juga gak dari awal dia meminta pertanggungj

dengan jalan pikiran sepupunya, tega men

kini kembali membara. Sepupunya itu selalu menghinanya karena dekat dengan dr. Rian. Pad

Rian menghentikan laju mobilnya

n perasaan tak menentu, wanita itu s

dulu," pin

ke sebuah hotel tanpa persetujuan, ia takut kalau dokter Rian sama saja den

begitu?" tanya dr. Rian saat m

menjawab, Dian justru berta

taga ... kamu p

eli lalu tertawa sambi

yelidikan, bukannya kamu

an tersenyum malu, dia merutuki kebod

belakang dr. Rian. Namun, Citra begitu rewel, wanita itu memil

serius dengan seseorang. Tak lama kemudian lelaki

ana, terlihat seorang laki-laki berusia sekitar enam puluh tahunan sedang bejala

g dilakukan pria tua itu dengan Raya di

m di wajah. Setelah itu, Nengsih datang dan masuk ke dalam ruangan. Tak lama dua

tu?" tanya Dian penasaran, ia memperha

tap saja, membunuh orang lain bukanlah perkara yang dibena

n pulang, dr. Rian mengajak wanita itu ke

udang. Tadinya ponsel itu sempat rusak, tetapi sudah ia perbaiki. Kare

a, akhirnya ponsel itu ketemu. Sang dokter segera mem

rumah tangga setelah tugasnya selesai. Dian mem

drian yang merayu Raya, lelaki itu tampak risih membacanya, ia tak meny

ang, dadanya kian sesak dipenuhi amarah, lelaki itu kecewa k

san kemarahan. Dian terkejut seketika, beruntung lelaki itu segera me

a apa yang terjadi?"

kasus Raya, tetapi Dian begitu penasar

n Raya. Di sana tertulis jadwal pertemuan mereka untuk melaku

ah buat, Raya tetap bersalah," ujar dr. Rian dengan ta

g, keduanya saling diam karena ten

anita itu sangat trauma melihat tikus karena pernah

aaa

is, sontak memeluk dr

" tanya

g dokter. Begitupun Dian, hembusan napasnya tertahan, detak jantungnya ber

aaf

tu dan berpura-pura tak ada apa-

gung. Seketika wajah lelaki yang sebelumn

k keluar," ajak

a Dian melihat sebuah tumpukan album foto. En

to masa kecil a

mandang sebuah album, dr Rian men

an sembari mengan

to lawas itu. Menepuk pelan agar debuny

album foto itu. Di sana banyak se

mbaran album berikutnya, wanita itu melihat foto seorang perempuan ya

e

puluh tahun yang lalu, saat terakhir wanita itu memeluk ibunya d

pahit masih terekam jelas dalam kepala Dian kala ia menangis menjerit melih

begitu hebat dan semp

ruh hebat bak tersambar

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka