Tanah Para Naga
HEN
ada
ura Kediaman Pendiri, identifikas
udnya aku. "Anda sedan
ain selain dirim
tak menunjukkan diri, berarti bukan cuma aku sendi
, apakah kau datang seorang di
Y
n namamu, dan apa
i gegara ini-AW!" Jangan tiba-tiba muncul
h, aku bu
depanku, itu yang ka
hatlah, kakiku masih menginjak
kaki begitu, sungguh membuatku ragu. Tapi ...
yang barusan
Katakan dulu
dalah penanggung jawab di tempat ini. Penjaga Perpustakaan terhe
ukup, langsung saja ke intinya. Kenapa ak
garkan aku, aku adalah Penjaga Pe
kkan padaku di mana Per
mukamu jadi seperti itu. "BISA
gsung menutup telin
kau pergi ke Perp
aja aku ke sana, dan token ini akan menja
k tahu arti dari bend
ingin masuk ke perpustakaan pendi
k Tua. "Berani sekali kau melemparkan token penerus p
dah Anda miliki, sekarang anta
ercuma meladeni
takaan Pendir
*
mengepung serta menyudutkanku ke sebuah bibir tebing. Dengan mereka yang datang dari tiga arah-depan juga kanan dan kir
iti Anda, jika Pemilik Rumah Lelang bersedia bekerja sama!
g telah kucapai menghabisi mereka di sini bukanlah masalah sulit. Hanya saja aku pun
engikuti perma
reka masih ingi
aga tingkat dua, yang sialnya-serangan jara
a
. Karena teriakannya itu pula pasukan yang sedang menghalauku tiba-tiba mem
YA BERH
suara. Dari antara dua barisan tadi, mendekat orang-orang dengan atri
a kukatakan, "Siapa lagi kalian, dan mau apa?"
ukulan Tapak Dewa, jaga-jaga kalau ora
t untuk bernegosiasi," jawab salah seorang dari mere
saja dia katakan. "Bernegosiasi, setelah mengerahkan pasuka
l dan hendak melan
ndekat, akan kubakar kau dengan p
kemudian menjerit. "Arghhh ... Panaaas ... Panaaas ..
aku bukanlah main-main. Sehingga para pendekar di barisan paling depan dari dua re
sekarang," kataku yang
siasi juga kukuh dengan ucapannya. "Bisakah k
ini, pilihan apa yang kupunya. "Ba
g, bergabunglah dengan perkumpulan perguruan beladi
urig
anmu tersebut. Tapi maaf saja aku sudah bergabung dengan perguruan l
ng, Anda sepertinya salah mengartikan. Ucapank
alimatku tadi juga bukan jawaba
dengar itu. Orang ini tidak peduli kepadaku, hahaha,"
dengan caran
ngek. "Biar kuperjelas sesuatu," ucapnya dengan nada ser
enyaksikan perilakuny
Benua Timur tidak berarti apa-apa untukmu. Begit
eheranan sendiri
inkan dariku sebaiknya tolong bubarkan saja mereka," kataku sambi
akan itu, tapi mukanya adalah wajah yang ta
ng-buang waktu lagi denganmu." Kemudian melakukan buka
namanya disebut sepertinya dia bukanlah main-main. Makanya ketika persipan tuk melepas gelombang pukulan Tarian Naga
sebelum melempar gelombang energi pukulan yang sudah ta
ang dia lemparkan barusan, kulepas pula gelombang hawa pa
ang pukulan kami
saha-menjauh-menghindari angin dari
ak mau mengalah. Dua naga yang kami lepaskan saling melilit dan membentur berkal
*
menghampiriku. Selain jumlah bukunya lebih sedikit ketimbang perpustakaan utama di padepokan, hal
sal datang
k dinding dan lantai tempat ini, tetap gak ada apapun yang menarik. Jadi pada malam ke du
i ucapanku soal menyes
n Telapak Besi membangunkan Mata Perak saat tak sengaja kulihat waktu membuka pintu. Pantas gak
kjub
i-dalam sorotan Mata Perak milikku. Melantunkan bait-bait yang seketika berubah menjadi gerakan dalam kepalaku, menampilkan ra
*