Tanah Para Naga
elu
dah berani mengutil calon makan siangku, tapi kuurung niat tersebut lantaran kristal inti di jantu
k akan sanggup menahan 'derita' dari kutukan pendampingnya. Lalu bagaimana burung ini melakukan hal
n sebelumnya baik di catatan mendiang Chloe atau sel
monster yang sudah mati dan berfungsi mengendalikan wadak kosong
ersifat sebagai kutukan juga sangat merusak serta rentan terhadap sihir putih dan cahaya. Bahkan buat m
larang. Karena bukan hanya sekadar mengerikan tetapi juga cara merapalnya pun cukup kejam, si perapal kalau buk
sien kutukan aura kema
nster kelas tinggi, tapi jarang juga-kutukan aura kematian tak pernah digunakan, biar kata ka
burung kampret
ekati berkat ketimbang sebuah kutukan meski aura mengerikannya tetap membua
ain
ilang aura kematiannya malah makin kuat serta menelan gangguan yang kuberikan. Tak cukup sampai situ, tampaknya a
aku menjel
, ada saja bagian tubuh si elang yang mengalami perubahan ... enta
h dan ekor, tiap helainya menjadi sangat keras menyamai plat besi, cakar dan paruhn
agian tubuhnya tak pernah terjadi sekaligus. Selalu bergantian antara satu dan yang
lang hitam satu ini dan berkahir menjinakan
Datang te
rilah, temui penja
eea
pa yang sangat ingin kau lakukan. Lepaskanlah semua yang ada di ha
K-BUK! BAK-BUK
*
njut
an-lagi dan lagi-dengan mantra penyembuh, elang hitam ini pun men
jalananku sebagai petugas p
tentu dia k
an makananku yang montok tersebut bukan. Dia ada dalam cengkeraman cakarnya si elang di
Mbeeaaa ...
pagi juga terbitnya garis cahaya menyambut mentari di belakang kami. Seolah tak mungkin
isolar point, atau jika boleh ingin kusebut
bau
langsung mengendus bau wangi yang begitu sedap. Buat memast
apa kau jug
anyaanku barusan, justru yang me
si elang. Apa kau tidak mencium bau
idak ada jawaban, lalu "Mbeeaaa,
gan niat memberinya sedikit pelajaran kugeplak kepa
ng! Eh-EL
i bertiga jat
setelah tubuh kami semua ambruk ke tanah,
akit s
bangun dari 'mimpin
mbil terbang di udara macam tadi. Kau ini sebenarnya albatross atau seekor el
omba berada di
ga juga si elang sudah mengaku bersalah, "Kwaakk."
hkan pakaian bekas 'tragedi' barusan. Dia bilang, "Aku
ksi mata di tempat ini cuma ketaw
irlah ke pondok kami, Tuan," tawarnya sambil m
lam, menyambut hangat tawaran tersebut. Kuberi dia dua koin emas buat membawakanku makana
kami. Jika melewati jalur darat perjalananku hanya memakan waktu kurang dari seminggu menaiki kereta kuda dan sebu
lompat diapit dua pekikan lantang dari si elang ketika lepas landas d
ak sepenu
melompat turun dari punggungnya setelah cakarnya menyentuh tanah, seketika satu pelet
uat seorang petugas
ngi seekor burung berukuran lebih besar daripada beruang, seb
u tersebut. "Segera Identifikasikan dirimu, dan ada keperluan apa me
kami. Sedangkan si elang sudah melebarkan sayap buat peringatan, tanda supaya jaga jarak. Sem
ingin menjelaskan situasi. "Lihat!" Kuambil 'amanat' ketua se
mu
langkah lalu bilang, "Serahkan benda di tanganmu p
-na
gan ketua adalah surat ini sampai ke tangan penerima
putri ...?" Sialan, aku lupa nama si pe
jadi makin curiga. "Cukup!" kata si komand
tangkap oleh cecunguk macam mereka. Terpaksa, kubuka kuda-kuda Pukulan Naga bersiap menerobos ke da
lepas pukulan mendobrak kepungan dari dalam, ti
perhatian kami tert
ngaja kuarahkan padanya. ROAARRGH! Hawa panas b
ku kembali, tapi gagal. Arahnya cuma melenceng beberapa d
am geraka
jadikan dirinya tameng hidup. Dia mendahului terjangan naga tersebut sembari menghantamny
nita yang tadi m
satu nyawa yang barusan dia selamatkan. Luka bakarnya begitu mengerikan hingga
*