icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Tanah Para Naga

Tanah Para Naga

Penulis: Bengkoang
icon

Bab 1 Penempa Kapak Api dan Es 1

Jumlah Kata:888    |    Dirilis Pada: 05/06/2023

AARR

di antara pohon pinus bersama siluet deng

, l

emua keadaan ini. Suasana riuh ditambah bising juga gema dari teriakan mereka yang bikin pekak teli

. Gabungan berbagai sekolah beladiri tangan kosong dan bersenjata paling konda

ra dan Wihara Lonceng Emas dari Utara, menegakkan keadilan dengan menangkapku yang—mereka sebut—t

tetap menyebalkan sebab membuatku sukar menarasikan pembuka di awal cerita. Contohnya perguruan

h Lelang, tol

yerah pada k

Pukulan Telapak Besi. Pasang F

di formasi tipis be

tuhkan seluruh formasi, tapi paling tidak aku bi

ra Tie

raan kalian membantuku mel

iga dan masuk Kolom Lima-Dua Benua. Sedikit lagi bebas, habis i

ini … Ah sial

iring Pemilik Rumah Lelang menuju kemari. Tahan sem

AAA

sat macam begitu bakal me

asih bisa. Bersama bayangan pohon aku akan keluar

*

an sebe

enumpang kapal udara milik Perguruan Telapak Besi kembali ke Benua Lama.

tuk memberitahunya kalau ada sumberdaya dan pengetahuan di benua baru yang beda dari benua lama.

ja Sheng dengan orang-orangnya, juga menertawakan kelakuan sendiri menghadapi kaum Pribumi. Obrolan yang langsung akrab denga

ritakan ke putriku

sus yang dioperasikan oleh dan untuk murid perguruan saja. Kalaulah ada orang luar

pintu kapal

ku di belakang. Kabin tengah yang pertama karena membawa penumpang berstatus khusus, sedangkan isi kabin depan ada

i oleh kapten, sedangkan dua penghuni kabin sisanya diperiksa berurutan. Penumpang kabin tengah diperiksa lebih

i begitu berguna. Sebab ‘tak mungkin aku meny

anak yang tadi

dia sudah tu

*

ergi dari belakang kurasakan makin pekat, walau jauhnya masih belasan mil para p

but sayap bangau

rgerak dalam garis lurus yang makin menyempit ke kiri. Jika dibiarkan t

ngikutiku ke sisi kiri, barisan dari utara pun m

ang pintar. “Arrrghh!” Aku benci si

h men

“AAAA

op

u barusan, kehadirannya

sudah mendekati sempurna. Jatuh dari pohon setin

it bajaku memang sudah

af membuatmu terpe

T!” C

gan lupa, aku juga praktisi chi dingin sepertimu. Lihat

u gak mempan melawa

kau b

arang coba yang

AAAAA

pohon setinggi

rus telapak b

ama-sama di tanah, dan keadaan

Uhk-

nimu, beberapa orang lagi

un

nya

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka