Oh My CEO
n dasi dan jas yang akan dikenakan pria berkulit putih itu. Setelahnya ia berjalan menuju ruangan lain yang ada di sisi lain kamar, di sana tertata rapi aneka aks
mandi dan duduk di kursi dekat dengan meja rias. Reres meletakan outfit Saga Di dekat
asaan sampai sekarang. Itu pula alasan Reres selalu dipanggil 'Baby Sitter' atau 'Baby Sitter-nya Saga'. Kalau dibilang m
i gue ad
sahut Reres malas, kini
lakukan hal yang sama dengan atasannya. Ia juga tengah sarapan, menyantap masakan buatan Mbok Mar pengganti sang nenek yang bekerja di sana. Mbok
bok Mar sambil meletakkan
p si tambun masih samb
ilnya kapan saja. Saga tak suka menunggu dan buat Reres harus melakukannya kegiatan pribadinya dengan terbu
i mbok yang cuci piringnya ya. Kamu
alan kembali menuju Mbok Mar dan mencium tangan wanita tua
a Mbok, maka
ti ya
tnya itu. Saga berjalan ke luar melirik pada Reres, kemdian keduanya berjalan menuju mobil. Reres ingin duduk di depan, tapi Saga menahan tangannya lalu menggerakan kepalanya meminta sang bab
uk di sampingnya. "Lo minum susu?" Ta
s. "Jorok dari kecil sampai gede masih aja sisa gitu kalau nyusu."
ik Saga, ia jelas tau kalau saga memang akan mengalami kecemasaan jika harus berad
an saat pemakaman sang ayah. Sekita menatapnya dengan iba dan buat ia tak nyaman dan merasa ketakutan lalu, Saga memilih untuk mengurung diri di kamar. Tatapan iba para dewasa terasa sepert
ku kan papi
an sayang jadi mereka diambil Tuhan lebih cepat. Sama i
itu Res? Mereka pasti
u lihat kamu sepe
anik mata Reres buat Saga gelengkan kepala. Reres kecil memeluk
ut Ga, jan
g dari segala tekanan yang ia rasakan karena tatapan sekitar sampai saat
an Saga kopi di pantry. Buka tak ingin meminta yang lain membuatkannya. Hany
porannya Pak. Sudah saya cetak dan
ya mengangguk saat Haris berbicara
eb
bawakan kopi untuk atasannya. Reres berjalan mendekat tatapannya tak berpali
m dul
luar dulu."
saran. Sebenarnya ia ingin bertanya perihal kebiasanya saga yang harus selalu meng
menggenggam tangan Saga erat, lalu membawa pria itu
." Reres
engikuti apa yang diuc
dan lo harus bisa men
enatap Reres. "Mereka
bukan ancama
kan ancaman." Saga
n jadi kerd
an besa
o hebat Saga, lo kuat dan lo CEO Candramawa.
ahabatnya. Setelahnya ia meneguk kopi untuk membantu membuatnya lebih tenang. Hal itu yang biasanya Reres lakukan setiap hari sejak hari kemat