Oh My CEO
ih berada di kamar mereka keduanya terbaring dan memejamkan mata. Tadi Saga dan Vinny sempat ke luar kama
Apa yang salah sehingga ia bahkan merasa kurang puas setelah kegiatan mereka di tempat tidur. Atau ia butuh sensasi baru? Pengalama
gun dan tersenyum, lalu bergerak mencium pria yang telah membuat ia merasa begitu puas. Ci
as?" tan
angguk, "T
a butuh sedikit berek
tupi tubuhnya yang polos. Ia biarkan semua tereks
mu engga
ingin menyakiti Vinny. "
menyalakan musik yang membuat suasana semakin romantis. Ia lalu kecupi wa
apek?" tanyany
aku?" Vinny bertanya karena per
terdengar di ruangan. Permainan mereka yang baru berhenti 2 jam yang lalu kini kembali dilanjutkan. Vinny mungkin salah satu wanita ya
anita. Meskipun demikian ia juga selalu menjadikan keamanan sebagai prioritas. Ia tak pernah lupa memakai pengam
annya." Ia hentikan kegiatan V
ngaman di tempat yang seharusnya. Setelah itu keduanya memulai lagi permainan yang sempat tertunda. Vinny tersenyum lal
di depan kamar Saga. Keduanya sejak tadi jelas mendengar suara-suara yang t
i tubuhnya. Sesekali Reres hela napas coba menetralisir diri sendiri. Mungkin kali ini ia sudah basah akibat stimulus yang ia dengar dari desahan-desahan Saga yang ia dengar. Reres merasa ia mungkin sudah gila, set
a dengar. Pria itu lalu mengambil remot televisi mencari channel anak-anak dan sedikit membuat vol
ap Haris penuh perhatian buat ia tersenyum menunjukk
sih hingga saat ini. Alasannya adalah Reres, hanya saja gadis itu tidak pernah berpikir sama sekali Kalau akan ada seorang pria yang menyukainya. Apa
kan terima kasih atas perhatian ya
l tersenyum. "Oiya Res
selalu ada permintaan ini itu. Kadang aku emang keluar ya, tapi nggak lama
Semua kisah sudah ceritakan kepada Haris tentang nenek dan hidupnya, Bagaimana ia dibutuhkan oleh Saga untuk hal-hal kecil. Kecuali tentan
amu ada waktu
sih Mas. Kebetulan aku udah lama nggak ke sana d
uhan?" Ta
ada di rumah Saga, Jadi aku pakai itu untuk menghias kamar aku sama aku sumbang sedik
emakin kagum dengan Reres. Baginya
ni menjadi salah satu keinginannya untuk bisa
ris mau
epala. "Kalau ka
nget, ketemu min
ia
cerita tentang masa SMA mereka, juga hal-hal yang lain. Haris banyak bercerita tentang pengalamannya Saat kuliah dul
res tidur di sofa, laki-laki itu sesekali menoleh ia kemudian berjalan ke arah kamar yang biasa
uti sahabatnya itu Ia lalu berjalan mendekat. Haris cukup terkeju
k S
suruh pindah ke kamar
i, saya nggak tega bangunin kar
membangunkan Reres, tapi tangan Haris kini berada di depan Saga seolah melarang pria itu untuk membangunka
" Haris katak
stu!" panggil saga dan itu
, ap
kamar," t
kamar dengan sebelumnya melambaikan tan
tahkan Haris. Entah mengapa rasanya hari ini men
mar lain untuk ditempati oleh Harris. Setelah harus berjalan keluar dari kamar hotel Saga menuju meja makan i