WANITA UNTUK MANUSIA BUAS Kisah Anindira
Meng
g sedang bertamasya. Mereka tengah asyik menikmati FAMILY T
ya yang sedang sibuk mengeluarkan bahan makan
an segar pada Andra untuk dibersihkan di pinggi
udang galah!'' pe
t itu sedang membantu ayahnya me
kayu bakar tapi mulutnya tidak berhenti bersenandung. Sepasang suami istri sedang bah
ggil ayahnya, ''
it lagi saja. Aku mau cari udang,
b ayahnya, dia mengalah karena tidak tega m
..'' sahut Raff
adik perempuannya yang sudah lebih dulu mengu
u akan cari lagi...'' ujar Gavin, anak lel
ya segera menghentikan senandungnya m
unjukkannya pada ibunya, ''Lihat, itu ada rimbunan b
, hati
ap,
ugas masing-masing d
ggalkan tugas masing-masing, tapi, keceriaan mereka ti
mekik, dia menjerit memanggil den
us tertahan. Itu terjadi karena dia berulang kali menelan air, tanga
bungsunya yang dianggap sedang melawak sambil terus mengaduk-aduk m
cari udang sambil tertawa. Dia juga merasa kalau adik perempuannya i
a menambahkan omelan untuk kelakuan Anindira. Seperti halnya yang lain, dia juga tida
enjahili keluarganya. Mereka sama sekali tidak menyangka, kalau si bungsu sedang berjuang sekuat tenag
deras. Karenanya, meski mereka semua tahu jika Anindira tidak bisa berenang, merek
ira
, yang menyadari kalau Anindira sedang dalam masalah. Mungkin karena
melesat ke arah Anind
in berteriak sambil berlari sekencang-kenc
mua segera melepaskan apa pun yang sedang di pegang dan ikut
*
ri yang teri
segera digantikan dengan indahnya bulan
ga penduduk setempa
apa
g ada di situ, menyaksikan sendiri kejadiannya di de
an keluarga itu, lenyap tak berbekas tanpa peringatan. Meni
***
***
ya terbatuk-batuk, ''UEKKK...'' tidak lama kemudian karena gejolak di dalam per
t membuatnya terengah-engah setelah
G DEG
g Anindra be
ginya untuk me
jut melihat apa yang ada di s
berusaha mengingat kembali kejadian yang menimpanya. Anindira takut kalau dia mela
tenang, sekarang
a in
oleh ke kanan
mana
depan dan
tidak perna
gakkan kepalanya melih
di m
enoleh ke sana kema
at ini... aku tidak m
p beberapa kali mengiringi kegun
bermimpi... mungkin aku masih dalam
erapa saat berharap kalau dia sedang
suara bergetar karena setelah dia membuka ma
n membukanya. Beberapa kali dia mengulangnya, ak
tnya berpijak sekarang sama
tenaga berusaha menyelamatkan diri dari bayangan kematian yang sempat terbersit di benaknya sesaat lalu. Tapi s
embali berpacu karena ketegangan perlahan tapi pasti mulai menghampiri Anindir